Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

berpikir tentang, get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu, encourage mendorong, distract mengalihkan perhatian, amuse menyenangkan, attrack attention menarik perhatian. Tindak perlokusi yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah bring hearer to learn that membuat lawan tutur tahu.

B. Pembahasan

Pembahasan dibahas berdasarkan masalah yang dirumuskan yaitu bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam Indonesia Lawyers Club tanggal 2 April 2013 sampai 23 April 2013.

1. Bentuk Tindak Tutur Lokusi dalam Indonesia Lawyers Club Tanggal 2 April 2013- 23 April 2013.

a Lokusi Bentuk Berita Kalimat berita disebut juga dengan kalimat deklaratif. Kalimat berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian. 1. Konteks : bagian pembukaan acara Indonesia Lawyers Club episode Hukum Rimba di Negara Hukum. Wujud Tuturan : Karni Ilyas : “Kita bertemu kembali di Indonesia Lawyers Club, diskusi yang paling terfavorit. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pemirsa khususnya yang mengirimkan sms karena pada hari Sabtu kemarin, Jumat malam Sabtu, kita menerima penghargaan sebagai program paling favorit Indonesia Lawyers Club dansekaligus saya pun dinobatkan sebagai presenter atau moderator dari talk show yang paling favorit itu sehingga kita memboyong dua piala dari Panasonic. Tapi kebahagiaan ini ditengah kesedihan, kesedihan karena negara hukum ini sudah dikalahkan oleh hukum rimba. Hampir tiap minggu terjadi kasus yang memprihatinkan, minggu ini kantor-kantor pemerintahan di Palopo, Sulawesi Selatan sana, dibakar oleh masa, seminggu sebelumnya Kapolsek di Simalungun tewas seketika bahkan dikeroyok oleh masa ketika menjalankan tugas, yaitu menggrebek perjudian togel, tapi sebelumnya lagi terjadi penyerangan ke LP Sleman dan itu menewaskan empat orang tahanan, ini sangat menggemparkan karena kejadian ini di Amerika terjadinya pada abad ke- 17, diberita sekarang terjadi sehingga reaksi bermunculan dai mana-mana. Tapi sebelum itu lagi, juga terjadi penyerangan terhadap Polres di Sumatera Selatan di Opu, oleh instansi TNI ini sungguh-sungguh memprihantinkan dan menurut saya, hukum tidak hanya telah menjadi hukum rimba tapi hukum sudah mati dan kita seperti yang dikatakan Thomas Harbes, sudah seperti Homo Homoni Lupus, manusia memakan manusia lain. Tapi sebelum diskusi kita buka, kita ingin lihat dulu gambaran di pewayangan seperti apa negara kita ini?” 1, Hukum Rimba di Negara Hukum Sujiwo Tejo: mendalang Tuturan 1 dalam episode Hukum Rimba di Negara Hukum kalimat ini dikatakan oleh Karni Ilyas pada saat membuka acara Indonesia Lawyers Club pada malam itu, Karni Ilyas hanya ingin menginformasikan kepada para peserta diskusi bahwa acara Indonesia Lawyers Club adalah acara terfavorit yang dimiliki TV One dan menginformasikan kepada para pemirsa yang ada di rumah bahwa Indonesia Lawyers Club telah mendapat penghargaan dari Panasonic Gobel Award menjadi program paling favorit dan Karni Ilyas sebagai moderator terbaik pilihan penonton. Selain itu Karni Ilyas juga menginformasikan bahwa tema diskusi pada malam itu berjudul Hukum Rimba di Negara Hukum 2. Konteks : bagian pembukaan episode Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?. Wujud Tuturan : Karni Ilyas: “Pemirsa kita berjumpa kembali di Indonesia Lawyers Club sebuah diskusi yang paling populer di negeri ini dan saya mohon maaf minggu lalu atau pekan lalu acara ini terpaksa absen karena saya juga cuti ternyata dan itu cuti pertama setelah lima tahun bekerja jadi wajar kalau sekali-kali kita absen.Malam ini topik kita sebetulnya begitu banyak peristiwa. Ada Lion Air yang kecelakaan di Bali, kemudian ujian nasional yang pertama kali mungkin, ujian nasional sejak republik ini ada, tertunda karena percetakannya terlambat. Itu juga peristiwa menarik, sayang menteri pendidikannya kita