Kalimat Berita Kalimat Perintah
Menurut Yule 1996:84 tindak perlokusi adalah penutur menuturkan dengan asumsi bahwa pendengar akan mengenali akibat yang ditimbulkan dari
yang dipertuturkan. Pendapat lain disampaikan oleh Nadzar 2009: 14 tindak perlokusi yaitu tindakan untuk mempengaruhi lawan tutur seperti
mempermalukan, mengintimidasi, membujuk. Sedangkan menurut Chaer dan Agustina 2004: 53 tindak perlokusi adalah tindak tutur yang berkenaan dengan
adanya ucapan orang lain sehubungan dengan sikap dan perilaku nonlinguistik dari orang itu. Tindak perlokusi pada hakikatnya mempunyai maksud yaitu
makna yang terkandung dalam suatu tuturan yang lebih dalam. Tindak perlokusi ini dapat bersifat menerima topik, menolak topik dan netral Ibrahim, 1993:261.
Leech 1993:323 mengklasifikasikan perlokusi sebagai berkut: bring hearer to learn that membuat lawan tutur tahu, persuade membujuk, deceive
menipu, encourage mendorong, irritate menjengkelkan, frighten menakuti, amuse menyenangkan, get hearer to do membuat lawan tutur melakukan
sesuatu, inspire mengilhami, impress mengesankan, distract mengalihkan perhatian, get hearer to think about membuat lawan tutur berpikir tentang,
relieve tension melegakan, embarass mempermalukan, attract attention menarik perhatian, bore menjemukan.
Jadi perlokusi adalah efek atau daya pengaruh yang muncul ketika mendengar tuturan dari penutur. Makna yang terkadung dalam suatu ujaran
sangat ditentukan oleh penafsiran dari lawan tutur. Penafsiran setiap lawan tutur pendengar berbeda antara yang satu dengan yang lain.