G. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah metode padan ekstralingual yaitu menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual,
seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa Mahsun, 2013: 120. Hal yang di luar bahasa tersebut seperti yang menyangkut
makna, informasi, dan konteks tuturan, sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik yang mengkaji hubungan antara bentuk,
makna dan pengaruhnya. Dalam pengkajian makna, faktor nonbahasa menjadi dominan dalam penelitian ini, seperti makna-makna yang lahir dari tuturan
penutur yang sesuai dengan konteks. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif.
Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan tindak tutur dalam acara Indonesia Lawyers Club, sebelum mendeskripsikan terlebih dahulu mengklasifikasikan data
dalam Tabel 3.1. Analisis Tindak Tutur dalam Acara Indonesia Lawyers Club agar mudah dideskripsikan dalam bentuk kalimat.
Tabel 3.1. Analisis Tindak Tutur dalam Acara Indonesia Lawyers Club
No. Data tuturan
Lokusi Ilokusi Perlokusi
B P T A D K E DKL
Judul :
Tanggal : Keterangan :
Lokusi : Ilokusi :
B : Berita
A : Asertif
E : Ekspresif
P : Perintah D :
Direktif DKL :
Deklafartif T
: Tanya K
: Komisif
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang bentuk tindak tutur dalam
Indonesia Lawyers Club TV One. Hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk tabel dan diagram yang disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Penjabaran dalam pembahasan dilakukan berdasarkan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam acara Indonesia Lawyers Club tanggal 2 April 2013-23 April 2013. Data yang diperoleh dan dibahas merupakan tindak
tutur yang digunakan oleh peserta dengan pembawa acara, pembawa acara dengan peserta atau antarpeserta. Pembagian tindak tutur dalam penelitian ini
berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh Wijana. Secara analitis, Wijana membagi tiga bentuk tindak tutur yaitu tindak lokusi, ilokusi dan perlokusi. Bila
dilihat dari tindak tutur lokusi terdapat bentuk deklaratif, imperatif, dan interogatif. Bentuk deklaratif secara umum paling banyak ditemukan dalam penggunaan
bahasa pada ketiga episode Indonesia Lawyers Club, kedua adalah lokusi bentuk imperatif dan yang ketiga adalah bentuk interogatif.
Bila dilihat dari tindak tutur ilokusi terdapat empat bentuk, yaitu asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Ilokusi asertif paling banyak ditemukan dalam
penelitian ini, sedangkan bentuk deklaratif sama sekali tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Tindak tutur perlokusi ditemukan sebagai berikut, bring hearer to learn that membuat lawan tutur tahu, get hearer to think about membuat lawan tutur