Distract Mengalihkan Perhatian Bentuk Tindak Tutur Perlokusi dalam Indonesia Lawyers Club tanggal 2 April 2013- 23 April 201
94. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan mahasiswa di segmen terakhir. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: Baik, yang baju merah Tio: Nama saya tio saya mewakili fakultas hukum atmajaya.
Begini pak karni menurut kami UN itiu sangat tidak efektif Pak Karni. UN itu hanya membuat. 471-472, Ujian Nasional
Amburadul Tanggung Jawab Siapa?
Tuturan 94 merupakan tuturan Karni Ilyas untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang hadir di akhir segmen episode Ujian
Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?. Tuturan tersebut mempunyai perlokusi distract mengalihkan perhatian dari mahasiswa satu ke mahasiswa
lain yang memang berebutan ingin memberikan opininya dalam diskusi tersebut. e. Get Hearer to Do Membuat Lawan Tutur Melakukan Sesuatu
95. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Irjen. Pol. Suhardi Allius. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Seharusnya penggunanya itu yang dikurangi.” Alius: “Penggunanya itu sudah mulai dijaring Pak, kita
libatkan 556 karena dia kan yang memerintahkan itu pun akan kami coba di Polda Metro Jaya ya itu mengaitkan itu
ada debtcollector kemudian melibatkan seseorang diikutkan. Dia menggunakan out sourcing untuk memutus mata
hukumnya padahal tidak bisa karena dia menerima sesuatu dari orang itu. orang itu siapa? institusi? resmi? Periksa itu
institusinya. Karena uang itu lah dia bekerja jadi termotivasi untuk melakukan itu. kita jalankan seperti itu ke depan
karena ga mungkin polisi bekerja sendiri kalau tidak ada peran serta atau dukungan moral dari masyarakat.” 66-67,
Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan 95 merupakan tuturan Karni Ilyas kepada Irjen. Pol. Suhardi Allius pada episode Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?. Mereka sedang
berdiskusi tentang penggunaan preman yang tumbuh subur dalam masyarakat.
Karni Ilyas menyarankan kepada Irjen Pol. Suhardi Allius agar mengurangi menggunaannya. Tuturan tersebut memiliki perlokusi get hearer to do membuat
lawan tutur melakukan sesuatu. Lawan tutur akan melakukan apa yang disarankan oleh Karni Ilyas.
96. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Siti Noor Laila. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Mana ibu Komnas? Pertanyannya padahal menggantung tadi. Pertanyannya sudah terlanjur tadi,
jawabannya yang belum Bu.” Siti Noor Laila: “Iya, Komnas HAM berkepentingan untuk
melakukan klarifikasi, konfirmasi dan minta tambahan keterangan terkait dengan hasil temuan Komnas HAM di
lapangan.” 74-75, Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan 96 merupakan tuturan Karni Ilyas ketika mengawali sebuah segmen. Karni Ilyas mencari Siti Noor Laila yang sudah mendapat pertanyaan
sebelum segmen sebelumnya berakhir. Tutran tersebut memiliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu yaitu Siti Noor Laila
secara langsung menjawa pertanyaan Karni Ilyas tanpa mengulangi lagi pertanyaanya.
97. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Iskandar Sitompul. Wujud Tuturan :
Iskandar Sitompul: “Ya kalau saya rasa di tahun 2013 ini kan hukum di atas segala- galanya. Mari kita
tegakkan................” Karni Ilyas: “Termasuk Pak Iskandar kalau Polri minta
bantuan untuk membasmi preman, TNI siap?” 11-13, Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan Karni Ilyas dan Iskandar Sitompul, keduanya memiliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu. Pada tuturan
IskandarvSitompul yang mengajak lawan tutur dan narasumer lain untuk menegakkan hukum dan menempatkan hukum di atas segala-galanya. Tuturan
Karni Ilyas membuat Iskandar Sitompul agar TNI siap membasmi preman di Indonesia.
98. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Sujiwo Tejo. Wujud Tuturan :
Sujiwo Tejo: “Ya ada tiga, Pak Karni. Tolong jangan dipotong dan saya request setelah ini mahasiswa dik Bunga itu ya,
Pak, dari UPN ya, Pak. Bunga, namanya bunga, Pak.” Karni Ilyas : “Lho kok sudah tahu namanya?” 474-475,
Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan 98 memiliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Sujowo Tejo kepada
Karni Ilyas dalam episode Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?. Sujiwo Tejo meminta agar pembicaraanya jangan dipotong dan Karni Ilyas pun tidak
memotong pembicaraan Sujiwo Tejo sampai selesai berbicara.
99. Konteks : Karni Ilyas membuka acara pada episode Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa? dengan menonton
cuplikan berita. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Pemirsa kita bersama lagi dalam diskusi yang paling bergengsi dan populer di republik ini Indonesia
Lawyers Club. Malam ini kita tidak punya pilihan, terpaksa kita mengambil ujian akhir nasional. Kenapa? Karena pekan
kemarin setelah ditunda seminggu ternyata banyak persoalan yang juga timbul, ada ujian yang naskah ujiannya
harus difotocopy atau jawabannya difotocopy ada
pengiriman yang juga mesti terlambat, ada berbagai macam persoalan yang timbul akibat keterlambatan percetakan.
Malam ini kita tampil dengan judul : UN amburadul tanggung jawab siapa?
Dan kita saksikan paket berikut ini” 1,
Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa? Cuplikan berita: “Potret buram kembali mencoreng wajah
pendidikan di negeri kita. Kali ini pemerintah kembali gagal memfasilitasi hajatan ujian nasional warganya. Pelaksanaan
ujian nasioanal atau UN tingkat SMU sederajat sedianya digelar serentak mulai Senin pekan lalu tidak berjalan
mulus, bahkan peristiwa kelam ini baru kali pertama sejak UN diselenggarakan tahun 2005......................”
Tuturan 99 merupakan kalimat pembukaan yang diungkapkan oleh Karni Ilyas untuk membuka diskusi pada malam itu dengan judul Ujian Nasional
Amburadul Tanggung Jawab Siapa?. Untuk menggali latar belakang dari diskusi tersebut, Karni Ilyas menayangkan sebuah cuplikan berita agar ditonton oleh
semua narasumber yang hadir. Tuturan tersebut memilliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu yaitu menonton dan menyimak
cuplikan berita yang ditayangkan.
100. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Ucok Fly Kadafi. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Tunggu dulu tunggu dulu itu di blokir oleh DPR atau menteri keuangan?”
Ucok: “DPR kedua-duanya.” 191-193, Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?.
Tuturan 100 memiliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu yaitu Karni Ilyas menyuruh lawan tuturnya agar
menghentikan pembicaraannya sebentar karena Karni Ilyas merasa ada sesuatu yang ganjil dari pernyataan Ucok. dengan tuturan tersebut ucok menghentikan
sebentar untuk mendengar pertanyaan Karni Ilyas dan menjawabnya kembali.
101. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Bambang Sudibyo. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Bapak bicaranya fokus kamera” Bambang: “Jadi setiap tahun itu sesuai arahan Pak JK dan
Pak SBY itu ambang batas kelulusan itu dinaikkan. Kami memulai dengan 3,5 itu warisannya Pak Malik Fajar dan
saya mewakilinya dengan 5,5 dan itu semuanya adalah atas usulan BSNP dan PP nomor 19 tahun 2005 jelas-jelas
mengatakan bahwa penyelenggaraan ujian nasional itu adalah tugas dari BSNP,itulah yang saya lakukan. Jadi
permasalahan juga banyak di zaman saya Pak Karni. Saya ngga tahu, tanyakan pada BSNP barangkali apa yang
terjadi atau tanyakan teman-teman di komisi X.”302-303, Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?.
Tuturan 101 merupakan tuturan yang diungkapkan oleh Karni Ilyas untuk menyuruh Bambang Sudibyo agar berbicara fokus di depan kamera. Tuturan
tersebut memiliki perlokusi get hearer to do membuat lawan tutur melakukan sesuatu, yaitu Bambang Sudibyo melanjutkan pernyataannya dengan melihat
fokus ke kamera.