Wujud Tuturan : Karni Ilyas: “ Baik. Anda mau jawab?” 290, Ujian Nasional
Amburadul Tanggung Jawab Siapa? Retno: “Ya saya mau mengomentari yang dikatakan oleh Pak
Yusuf Kalla. Yang pertama saya sebagai pendidik saya tidak menemukan ilmu pendidikan mana yang mengatakan bahwa
anak boleh diajar itu dibawa stress itu tidak ada…...................”
Tuturan 62 yang diungkapkan Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi komisif karena Karni Ilyas menawarkan kesempatan kepada Retno Listianti untuk
menanggapi pernyataan Jusuf Kalla sebelumnya. Retno Listianti mengomentari pernyataan Jusuf kala dilihat dari sudut pandang pendidik dan dari sudut
pandang siswa.
63. Konteks : dialog antara Karni Ilyas dengan Musliar Kamil. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas : “Pemirsa sampai kita di ujung acara. Pak sekjen masih mau nambahi? Yang tadi ga perlu dijawab pak, saya
tidak perlu jawaban.” Musliar: “Baik terimaksih Bung
Karni................................................”
Tuturan 63 yang diungkapkan Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi komisif karena Karni Ilyas menawarkan kesempatan kepada Musliar Kasim
sebagai Wakil Menteri Pendidikan. Karni Ilyas juga meminta agar pernyataan di segmen sebelumnya tidak perlu dijawab atau dikomentari.
64. Konteks : Karni Ilyas mempersilakan salah satu peserta untuk berpendapat di segmen terakhir.
Wujud Tuturan : Karni Ilyas : “Baik, ada? Terakhir, singkat.” 483, Ujian
Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?
Peserta 3: “Terimakasih Pak Karni. Kalau menurut saya memang terjadi ada pelanggaran dalam hal ini yang
dilaksanakan oleh depdikbud itu karena satu dalam hal ini pelaksanaan UN ini menurut saya memang harus dihapuskan
atau ditiadakan kenapa?............”
Tuturan 64 yang diungkapkan Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi komisif karena Karni Ilyas menawarkan kesempatan kepada peserta diskusi
tanpa menyebutkan namanya atau siapa saja boleh menyampaikan pendapatnya tetapi harus singkat dan jelas untuk mengisi waktu sebelum Karni Ilyas
mengeluarkan kesimpulan atau pernyataan terakhir untuk menutup acara Indonesia Lawyers Club malam itu.
d. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif
Fungsi ilokusi ini ialah mengungkap atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya: mengucapkan
terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan belasungkawa, dan sebagainya.
65. Konteks : Karni Ilyas membuka topik Hukum Rimba di Negara Hukum dengan mengumumkan kemenangannya di ajang Panasonic
Gobel Award 2013 serta mengemukakan keprihatinannya pada Indonesia.
Wujud Tuturan : Karni Ilyas : pembukaan “Kita bertemu kembali di Indonesia
Lawyers Club, diskusi yang paling terfavorit.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pemirsa
khususnya yang mengirimkan sms karena pada hari Sabtu kemarin, Jumat malam Sabtu, kita menerima
penghargaan sebagai program paling favorit Indonesia Lawyers Club dan sekaligus saya pun dinobatkan sebagai
presenter atau moderator dari talk show yang paling favorit itu sehingga kita memboyong dua piala dari
Panasonic.Tapi kebahagiaan ini ditengah kesedihan, kesedihan karena negara hukum ini sudah dikalahkan oleh
hukum rimba. Hampir tiap minggu terjadi kasus yang memprihatinkan, minggu ini kantor-kantor pemerintahan di
Palopo, Sulawesi Selatan sana, dibakar oleh masa, seminggu sebelumnya Kapolsek di Sibalungun tewas seketika bahkan
dikeroyok oleh masa ketika menjalankan tugas, yaitu menggrebek perjudian togel, tapi sebelumnya lagi terjadi
penyerangan ke LP Sleman dan itu menewaskan empat orang tahanan, ini sangat menggemparkan karena kejadian ini di
Amerika terjadinya pada abad ke- 17, diberita sekarang terjadi sehingga reaksi bermunculan dai mana-mana. Tapi sebelum
itu lagi, juga terjadi penyerangan terhadap Polres di Sumatera Selatan di Opu, oleh instansi TNI ini sungguh-sungguh
memprihantinkan dan menurut saya, hukum tidak hanya telah menjadi hukum rimba tapi hukum sudah mati dan kita seperti
yang dikatakan Thomas Harbes, sudah seperti homo Homoni Lupus, manusia memakan manusia lain. Tapi sebelum diskusi
kita buka, kita ingin lihat dulu gambaran di pewayangan seperti apa negara kita ini?” 1, Hukum Rimba di Negara Hukum
Sujiwo Tedjo : Trimakasih kepada uda karni, dan selamat lagi arek eukeuk mendapatkan berita informasi talkshow berita informasi
yang terkait indonesia lawyers club dan juga presenternya uda karni ilyas udah tua karni ilyas mendapatkan presenter talkshow dan
berita terbaik di PGA......
Tuturan 65 diungkapkan oleh Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi ekspresif karena kalimat yang dituturkan Karni Ilyas mengindikasikan dua hal
yaitu mengucapkan terimakasih dan mengucapkan bela sungkawa atau keprihatinan. Karni Ilyas mengucapkan terimakasih karena telah mendapatkan
penghargaan sebagai presenter talk show terbaik pilihan pemirsa dan Indonesia Lawyers Club mendapatkan penghargaan acara terfavorit dalam ajang
Panasonic Gobel Awards tahun 2013. Kalimat berikutnya justru bertolak belakang dengan kebahagiaan yang telah didapat oleh TV One karena Karni
Ilyas merasa prihatin dengan kejadian-kejadian yang menimpa bangsa Indonesia yaitu kantor pemerintahan di Palopo dibakar masa, Kapolsek dikeroyok masa
ketika menggerebek perjudian togel, penyerangan di LP Sleman yang menewaskan empat orang tahanan.
66. Konteks : Karni Ilyas memuji Sujiwo Tedjo setelah selesai mendalang. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas : “Demikian permirsa, dalang yang paling populer di republik ini, Sudjiwo Tedjo. Termahal juga, kelasnya VVIP,
kalau diundang ke luar kota minta tiketnya dua. Maka, saya akan mulai dari Pak Kanwil dulu, Pak Rusdianto. Tentulah
kejadian ini Pak kanwil adalah yang paling tahu diantara kita semua karena paling dekat dengan tempat kejadian dan di
wilayahnya Pak kanwil sendiri. Apa yang terjadi, Pak?” 3, Hukum Rimba di Negara Hukum
Rusdianto: Terimakasih Pak Karni, Bissmilahirrohmanirrohim. Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera dan selamat malam.
Tuturan 66 diungkapkan oleh Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi ekspresif karena secara tersirat Karni Ilyas sedang memuji Sudjiwo Tedjo setelah
pewayangannya selesai. Karni Ilyas memuji bahwa Sujiwo Tedjo adalah dalang terpopuler di Indonesia dan dalang termahal sekelas VVIP.
67. Konteks : Irjen. Pol. Soehardi Allius menyapa Karni Ilyas . Wujud Tuturan :
Alius: “Malam Pak Karni” Karni Ilyas: “Selamat malam Pak Ini kan sudah sepuluh hari
kejadian.Apa yang sudah ditemukan oleh Polri?” 33-34, Hukum Rimba di Negara Hukum
Tuturan 67 diungkapkan oleh Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi ekspresif karena Karni Ilyas dengan Irjen. Pol. Soehardi Allius saling
mengucapkan salam. Hal kedua yang ditemukan adalah ucapan terimakasih Irjen. Pol. Soehardi Allius karena telah diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.
68. Konteks : Samsul Djalal memuji dalang Sujiwo Tedjo.
Wujud Tuturan : Karni Ilyas: “Kenal juga sama Tedjo?”
Samsul Djalal: “Woo siapa yang ga kenal?Saya melihat tadi lakon yang dimainkan itu, makanya ini lah makanya kita harus
banyak belajar dari wayang itu.” 147, Hukum Rimba di Negara Hukum
Tuturan 68 yang diungkapkan oleh Samsul Djalal merupakan tindak tutur ilokusi eskpresif karena secara tersirat ungkapan Samsul Djalal yang
mengatakan, “ woo siapa yang ga kenal?” adalah sedang memuji Sujiwo Tedjo yang sebelumnya mengemukakan pendapatnya. Kalimat tersebut bahwa Sujiwo
Tedjo sudah sangat terkenal sehingga siapapun dapat mengenali Sujiwo Tedjo.
69. Konteks : Karni Ilyas memuji Iskandar Sitompul dan membandingkannya dengan Ruhut Sitompul.
Wujud Tuturan : Karni Ilyas: “Ada yang ingin saya tanya Pak Iskandar ya
laksamana, itu benar ya laksamana kerabatnya Ruhut Sitompul?”
Iskandar Sitompul: “Betul Pak Betul”
Karni Ilyas: “Gak kalau ini dianya sangar menggebu-gebu, laksamana santun sekali ngomongnya.” 73, Premanisme:
Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan 69 diungkapkan oleh Karni Ilyas kepada Iskandar Sitompul merupakan tindak tutur ilokusi eskpresif karena secara tersirat memuji Iskandar
Sitompul dengan membandingkan dengan kerabatnya yaitu Ruhut Sitompul yang selalu menggebu-gebu sedangkan Iskandar Sitompul berbicaranya sangat
santun, berbeda sekali dengan kerabatnya.
70. Konteks : Karni Ilyas mempersilakan Muzni Zakaria. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Pemirsa dari tayangan pendek tadi jelas bahwa premanisme itu melebar atau meruyak bukan hanya di
kalangan sipil juga aparat terlibat jadi preman juga walaupun aparat.Saya ingin dari pak bupati, apa yang terjadi di daerah
bapak sebenarnya?” Muzni Zakaria: “Makasih Bang Karni, terimakasih kepada
TVone yang telah mengizinkan kami datang jauh-jauh ke sini menyampaikan permasalahan di Solok Selatan......................”
159, Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Tuturan 70 diungkapkan oleh Muzni Zakaria merupakan tindak tutur ilokusi ekspresif karena Muzni Zakaria mengucapkan terimakasih kepada Karni
Ilyas dan TV One yang telah mengundangya dalam acara Indonesia Lawyers Club untuk menyampaikan peristiwa yang telah terjadi di Solok Selatan, yaitu
illegal minning atau pertambangan liar.
71. Konteks : Karni Ilyas melakukan dialog dengan Emir Harahap, guru SMA N 3 Medan.
Wujud Tuturan : Emir Harahap: Ya saya mengerti, tetapi kita semuakan tahu
bahwa kondisi itu bisa dipandang sebagai hal yang sangat berat. Artinya ya takut bocor berarti ada semacam yang harus
diwaspadai dan ini kan mempengaruhi psikis siswa itu sendiri. Saya tidak keberatan ujian nasional diadakan. Jadi perlu
diadakan evaluasi agar ujian nasional menjadi lebih baik. Itu yang penting Bang Karni.
Karni Ilyas: “Baik Pak Harahap. Terimakasih telah bergabung dengan kami. Kita rehat sejenak” 393, Ujian Nasional
Amburadul Tanggung Jawab Siapa? Tuturan 71 diungkapkan oleh Karni Ilyas merupakan tindak tutur ilokusi
ekspresif karena Karni Ilyas mengucapkan terimakasih kepada Emir Harahap setelah ikut berpartisipasi dalam diskusi melalui video call.