Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN
coba undang tidak sempat hadir dalam acara kita ini dan masih ada yang tersisa yaitu soal premanisme yang
belakangan begitu menghebohkan apalagi setelah peristiwa di LP Sleman kemudian berlanjut dengan berita presiden untuk
menertibkan preman di republik ini. Inilah yang kita angkat malam ini.”1, Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?
Iskandar Sitompul: Assalamualaikum, Pak Karni
Tuturan 2 dalam episode “Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2?” adalah kalimat berita yang dikatakan oleh Karni Ilyas hanya semata-mata untuk
menginformasikan bahwa minggu lalu acara tidak tayang dan memberitahu bahwa sebenarnya banyak topik yang akan diangkat dalam diskusi pada waktu
itu tetapi yang akan diangkat adalah tema yang masih berkaitan dengan episode sebelumnya mengenai premanisme.
3. Konteks : bagian pembukaan episode Ujian Nasional Amburadul
Tanggung Jawab Siapa?. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: Pemirsa kita bersama lagi dalam diskusi yang paling bergengsi dan populer di republik ini Indonesia Lawyers
Club. Malam ini kita tidak punya pilihan, terpaksa kita mengambil ujian akhir nasional. Kenapa? Karena pekan
kemarin setelah ditunda seminggu ternyata banyak persoalan yang juga timbul, ada ujian yang naskah ujiannya harus
difotocopy atau jawabannya difotocopy ada pengiriman yang juga mesti terlambat, ada berbagai macam persoalan yang
timbul akibat keterlambatan percetakan. Malam ini kita tampil dengan judul : UN amburadul tanggung jawab siapa?1a, UN
Amburadul Tanggung jawab Siapa? Cuplikan berita:
Tuturan 3 dalam episode “UN Amburadul Tanggung jawab Siapa?” adalah kalimat berita yang dikatakan oleh Karni Ilyas untuk menginformasikan
bahwa tema diskusi pada malam itu adalah tema ujian nasional karena banyak persoalan yang timbul akibat keterlambatan percetakan soal.Contoh di atas
adalah kalimat berita yang dikatakan oleh Karni Ilyas ketika membuka acara Indonesia Lawyers Club. Dari ketiga contoh diatas terlihat persamaan pola tindak
tutur yaitu lokusi dengan bentuk berita. Hal ini dikarenakan Karni Ilyas adalah pembawa acara dalam Indonesia Lawyers Club dan dia harus menginformasikan
tema atau judul yang akan menjadi topik diskusi pada saat itu sehingga peserta diskusi dan para permirsa yang menyaksikan acara tersebut tahu isi dari diskusi
yang akan dimulai.
4. Konteks : Sudjiwo Tedjo selesai mendalang pada bagian pertama epsiode
Hukum Rimba di Negara Hukum. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Demikian permirsa, dalang yang paling populer di republik ini, Sudjiwo Tedjo. Termahal juga, kelasnya VVIP,
kalau diundang ke luar kota minta tiketnya dua. Maka saya akan mulai dari Pak Kanwil dulu, Pak Rusdianto. Tentulah
kejadian ini Pak Kanwil adalah yang paling tahu diantara kita semua karena paling dekat dengan tempat kejadian dan di
wilayahnya Pak Kanwil sendiri. Apa yang terjadi, Pak?” Rusdianto: “Terimakasih Pak Karni, Bissmilahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera dan selamat malam. Yang pertama saya hadir di forum ini atas perintah
Bapak Menteri sebetulnya yang diundang adalah Bapak Kalapas, tetapi beliau masih harus stay di sana karena dalam
rangka
recovery para tahanan dan para petugas pemasyarakatan. Ini saya cerita dari awal, dari praperistiwa.
Pada hari Jumat itu, Pak Karni , saya atas ijin pimpinan menuju ke Bandung pribadi karena ada kepentingan keluarga
di sana, menggunakan kereta api pukul 12.00 sampai di Bandung jam 08.00- 09.00 malam kemudian pukul 10.30 itu
saya mendapatkan telepon dari Pak Kalapas itu hari jumat intinya Pak Kalapas merasa cemas setelah siang harinya
sekitar jam 10.00, jam 11.00 lapas Sleman mendapatkan titipan tahanan dari Polda sebanyak sebelas orang. Dari
sebelas orang ini, empat diantaranya adalah kasus Hugo’s Cafe, empat hari sebelumnya. Nah, mengapa Pak Kalapas
resah? Saya tanyakan, kenapa Pak Kalapas? Kalau saya berpikir linear, Pak, peristiwa yang di Tanjung Raja, kemudian
peristiwa di Hugo’s Cafe membuat saya cemas, terus apa yang Anda lakukan? Saya sudah koordinasi dengan Danramil
kemudian Kapolsek, bahkan selama ini saya koordinasi