Indonesia Lawyers Club merupakan sebuah program unggulan Tv One berupa acara talkshow yang dikemas secara interaktif dan komunikatif untuk
menyajikan perkara terkait masalah hukum. Indonesia Lawyers Club selalu menghadirkan narasumber-narasumber utama dan melihat sebuah isu dari
berbagai perspektif. Program ini awalnya hadir dengan nama Jakarta Lawyers Club yang lebih dikenal dengan sebutan JLC. Perubahan nama program menjadi
Indonesia Lawyers Club tersebut dikarenakan pemirsa TV One yang gemar akan acara ini menginginkan bahwa program ini bukan hanya milik pemirsa Jakarta,
tetapi milik seluruh pemirsa TV One di Indonesia. Pertama kalinya Indonesia Lawyers Club hadir di kota Makassar, rencana pemilihan lokasi shooting
Indonesia Lawyers Club ke depannya akan hadir di kota-kota Indonesia. Keutamaan dari program ini terletak pada Karni Ilyas sebagai pembawa acara
sekaligus wartawan senior yang memiliki latar belakang sebagai sarjana hukum. Selain itu, didukung oleh para narasumber dengan bebas menceritakan kejadian
demi kejadian dari sebuah isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat dan menghasilkan diskusi terbuka. Hal ini yang menjadikan
Indonesia Lawyer Club menjadi salah satu program yang digemari masyarakat Indonesia.
Indonesia Lawyers Club dimulai pukul 19.30 sampai 23.00 yang terdiri dari sembilan bagian yang terbagi menjadi pembukaan, isi diskusi, dan penutup.
Dalam diskusi para partisipan membicarakan masalah secara serius dan berusaha menjawab apa yang menjadi tema pada acara itu. Tema yang
didiskusikan biasanya adalah fenomena politik yang baru saja terjadi di Indonesia
.
I. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulan Fitriana, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris 06211141015 berjudul A
Pragmatics Analysis of the Police Character in Anthony E. Zuiker’s CSI Film Series Bodies in Motion. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah ada
tiga jenis tindak tutur yang ditemukan oleh peneliti yaitu tindak lokusi yang berupa pernyataan, pertanyaan, dan perintah. Pernyataan paling banyak
ditemukan dalam penelitian ini bentuk kalimat pernyataan yang ditemukan adalah kalimat lengkap, elips, kalimat akhir dan kalimat seru. Kalimat perintah
terdiri dari empat klasifikasi yaitu, verb, you+imperative, let+1st pronoun, dan kata kerja elips. Kalimat tanya terdiri dari yes-no question dan WH question yang
digunakan untuk memprotes dan memerintah. Tokoh polisi cenderung berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta runtut, sebagian besar lokusi tidak
memenuhi kebutuhan kalimat . Kedua, ditemukan empat tipe ilokusi yaitu representative,directive, commisive, dan ekspresive karena keadaan memaksa
tokoh utama untuk mengucapkan kebenaran. Representativeasertif paling banyak ditemukan seperti, menyampaikan informasi, menerima,
menggambarkan, menjawab, memberi pendapat, menyimpulkan, meyakinkan, menjelaskan, memeriksa, memperkenalkan, menyetujui, menyanggah,
memyatakan, memuji, mengucapkan selamat, membual, menguji. Yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Agustina Pringganti,
Program Studi Inggris 1106063111 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia yang berjudul Analisis Tindak Tutur Ilokusi Pada Cerpen
“Ilona” Karya Leila S. Chudori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tiga jenis tindak tutur dan tindak tutur ilokusi berdasarkan klasifikasi
Searle. Searle mengklasifikasi tindak tutur ilokusi menjadi lima jenis tuturan yaitu, representatif, direktif, komisif, ekspresif dan deklarasi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan pada cerpen ‘Ilona’ karya Leila S. Chudori. Hasil dari penelitian tersebut adalah
sebagai berikut : 24 tuturan yang merupakan tindak tutur ilokusi. Dengan rincian ; 7 tuturan representatif, 3 tuturan direktif, 3 tuturan komisif, 6 tuturan ekspresif,
dan 5 tuturan deklarasi. Yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Mangatur Sinaga,
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjudul Tindak Tutur dalam Dialog Indonesia Lawyers Club. Penelitian ini
mendeskripsikan bentuk tuturan lokusi, ilokusi, perlokusi serta maksim yang terdapat di dalam tayangan Indonesia Lawyers Club episode Hukum untuk
Kaum Sendal Jepit HKSJ, Setelah Angie, Anas Dibidik SAAD, dan Angie oh Angie AA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian
ini adalah sebagai berikut, terdapat delapan tindak lokusi, dua puluh tiga tindak ilokusi dan enam tindak perlokusi di dalam episode Hukum untuk Kaum Sendal
Jepit HKSJ. Di dalam Setelah Angie, Anas Dibidik SAAD terdapat lima tindak lokusi, tiga puluh satu tindak ilokusi, empat tindak perlokusi. Di Dalam episode
Angie oh Angie AA terdapat sembilan tindak lokusi, dua puluh sembilan tindak ilokusi, dan lima tindak perlokusi. Di dalam tindak tutur ilokusi terdapat enam
maksim, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan atau pujian, maksim kesederhanaan atau kerendahan hatim
maksim kecocokan atau kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Sementara itu, di dalam tindak tutur perlokusi terdapat lima maksim, yakni maksim
kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan atau pujian,