Unit Pengelola Keuangan UPK

89

c. Unit Pengelola Keuangan UPK

Manusia merupakan mahluk sosial sehingga dalam pergaulan hidupnya memerlukan lingkungan sekitar yang dalam hal ini adalah masyarakat. Karena bagaimanapun juga manusia tidak akan mampu hidup sendirian kecuali dalam interaksinya diwujudkan dalam bentuk pergaulan dalam masyarakat. Ini menjadikan manusia senantiasa dituntut untuk aktif dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan bekerja sama. Manusia dalam interaksi dengan keadaan, kadang terbentur dengan kemampuan dan kemauan yang terbatas sehingga kenyataannya kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan ataupun masalah-masalah keuangan keluarga. Kenyataan yang cukup memprihatinkan yang dapat dijumpai dikalangan masyarakat bahwa seringkali masyarakat dari golongan ekonomi lemah dan menengah, memiliki keinginan untuk membuka usaha baru maupun ingin memajukan usaha yang telah mereka jalankan. Sering mereka mengalami kesulitan dalam hal permodalan maupun sulit untuk memperoleh pinjaman karena kurangnya jaminan hutang yang dimiliki sehingga adanya program pemerintah yang sifatnya dapat membantu usaha rakyat dengan sistem bunga lunak sangat diharapkan. Kegiatan dalam bidang ekonomi yang dilaksanakan oleh BKM Mina Sejahtera di Kelurahan Minomartani salah satunya adalah dalam bentuk 90 pengelolaan dana bergulir untuk kepentingan usaha kecil dan mikro dan ditujukan hanya untuk kepentingan warga miskin. Unit Pengelola Keuangan merupakan salah satu gugus tugas yang dibentuk oleh BKM sebagai unit mandiri untuk melaksanakan kebijakan- kebijakan yang ditetapkan oleh BKM mengenai pengelolaan dana pinjaman bergulir dan administrasi keuangannya, baik yang berasal dari dana stimulan BLM P2KP, maupun dari pihak-pihak lainnya yang bersifat hibah. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan memberi bantuan dana bergulir yang akan digunakan masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka. Penyaluran dana bergulir ini mensyaratkan masyarakat membentuk sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang anggotanya masing-masing telah memiliki usaha perorangan yang termasuk kategori usaha mikro dan kecil. Namun usaha perorangan yang menjadi tujuan utama pemberian bantuan dana bergulir PNPM Mandiri adalah usaha yang sangat kecil sehingga belum dapat memenuhi tingkat kebutuhan pokok pemiliknya. UPK BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani berfungsi sebagai pengelola kegiatan penanggulangan kemiskinan bidang ekonomi dengan tugas-tugas sebagai berikut : 1 Melakukan pendampingan penyusunan usulan kegiatan KSM; 2 Mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM Ekonomi; 91 3 Melakukan pengelolaan keuangan pinjaman bergulir untuk KSM, mengadministrasikan keuangan; dan 4 Menjalin kemitraan channeling dengan pihak-pihak lain yang mendukung 5 program ekonomi UPK. UPK yang merupakan unit di bawah lembaga BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan beberapa masalah ekonomi yang ada di Kelurahan Minomartani sehingga program yang dibuat berdasarkan masalah serta kesepakatan dengan masyarakat setempat melalui kegiatan rembug warga RWT. Hasil dari kegiatan rembug warga mengupayakan beberapa program dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Adapun beberapa program yang dilaksanakan dalam UPK BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani ini adalah pinjaman bergulir bagi warga kurang mampu untuk kemudian dapat digunakan sebagai pengembang usaha sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri. Dana bergulir diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja usaha sehingga dapat menghasilkan manfaat kepada pemiliknya. Sebagai bagian dari bantuan yang berbentuk pinjaman, maka penilaian terhadap kinerja pengelolaannya dapat dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator dalam manajemen keuangan organisasi bisnis. 92 Penilaian kinerja usaha mikro dan kecil dalam memanfaatkan dana bergulir tersebut dapat diwakili oleh rasio likuiditas dan profitabilitas. Pelaksanaan Unit Pengelola Keuangan UPK di BKM Mina Sejahtera dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Minomartani melalui Program Pinjaman bergulir yang bersifat individual maupun kelompok misalnya pinjaman untuk Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang membutuhkan dana untuk kegiatan yang terkait usaha produktif dari anggota-anggotanya. Batas maksimal pinjaman pertama kali bagi anggota KSM adalah Rp 500.000,- sedangkan batas maksimal pinjaman berikutnya adalah Rp 2.000.000,- disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan akan usahanya serta kelancaran dalam pengembalian sebelumnya. Program pinjaman dana bergulir ini dimaksudkan sebagai proses pembelajaran bagi masyarakat sekaligus memperkuat orientasi sasaran PNPM-MP yakni masyarakat miskin. Oleh karena itu, pada tahap berikutnya diharapkan KSM-KSM dan anggota- anggotanya yang telah meningkat kesejahteraanya dimaksud dapat dilayani oleh koperasi yang difasilitasi oleh BKM dan juga dapat mengakses lembaga keuangan formal di sekitarnya. Program-program UPK BKM Mina Sejahtera merupakan upaya pemecahan permasalahan yang dialami oleh sebagian besar UKM atau masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri. Hal ini sesuai dengan yang 93 diuraikan salah “IS” seorang pengurus BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani, sebagai berikut ini: “Program UPK BKM Mina Sejahtera ini merupakan program yang sangat dinantikan oleh masyarakat terutama para pengusaha kecil yang memiliki modal yang terbatas jumlahnya dalam melakukan aktivitas usahanya. Bantuan dana bergulir ini membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh warga terutama dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat terutama pengusaha kecil rumahan. Program-program yang ditentukan dalam kegiatan BKM perlu dilakukan dan agar lebih ditingkatkan”. Menurut penuturan salah satu warga penerima bantuan dana bergulir yang berinisial “HE” menyebutkan bahwa: “Bantuan Langsung Masyarakat BLM kalau menurut saya sangat membantu karena bunganya ringan hanya 1 persen dan bila pinjam di bank biasanya lebih besar, untuk mengembalikan anggsuran saya merasa lebih ringan soalnya bila saya belum ada uang cukup saya dibantu oleh kelompok KSM saya”. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh “RN” sebagai berikut: “…saya jualan sembakau mas, pembelinya lumayan rame cuma untuk menambah dagangan saya gak punya modal yang banyak, dengan adanya pinjaman dari BKM dagangan saya sekarang bertambah banyak dan alhamdulilah pembeli juga semakin rame….” Kondisi Usaha Kecil yang ada di Kelurahan Minomartani, sebelumnya masih jauh dari stabil dan masih banyak mengharapkan dana dalam upaya mengembangkan usaha yang selama ini sering dinilai masih kembang kempis. Seperti pada umumnya yang sering dihadapai oleh pengusaha kecil, masalah permodalan merupakan kendala utama yang sering menghambat peningkatan usaha. Pemberian kredit atau bantuan 94 dana bergulir dengan bunga lunak merupakan hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Masih banyaknya pengusaha kecil yang menghentikan usahanya karena terbatasnya permodalan yang dimilikinya, sehingga usaha mereka menjadi macet. Sementara itu aset-aset usaha yang dimiliki menjadi tidak produktif. Bantuan dana bergulir dalam kegiatan UPK BKM Mina Sejahtera merupakan program yang sangat membantu kehidupan pengusaha kecil maupun masyarakat. Hal ini seperti diungkapkan oleh “TR” seorang warga yang juga seorang pengusaha kecil sebagai informan sebagai berikut: “Waktu belum ada program UPK BKM Mina Sejahtera di Kelurahan Minomartani ini keadaan kami belum seperti sekarang ini Mas...Usaha kami belum bisa berkembang dan ruang gerak kami sangat terbatas. Terus terang saya kepentok pada masalah dana yang saya gunakan untuk usaha ini. Sebelum ada program ini saya kesulitan memperoleh pinjaman dana dengan bunga rendah untuk mengembangkan usaha. Ada lembaga yang bersedia meminjamkan uangnya namun saya kawatir tidak bisa mengembalikan karena bunga yang harus dibayarkan terlalu tinggi.Jadi saya tidak mau ambil resiko. Dengan adanya program bantuan dana bergulir dari UPK BKM Mina Sejahtera ini kami merasa sangat tertolong sekali”. Hal tersebut sesuai pula dengan yang diungkapkan oleh “TR” yang juga merupakan masyarakat penerima program, sebagai berikut: “Dulu saya menjalankan usaha dengan meminjam dana dari seorang renternir. Hasil dari usaha yang saya jalankan hanya bisa untuk menutup hutang saya karena bunganya terlalu tinggi sementara itu waktu yang ditentukan untuk tempo pengembalian pinjaman uang sangat singkat. Dengan adanya bantuan dana bergulir dari BKM Mina Sejahtera saya lebih tenang dalam menjalankan usaha dan hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya”. 95 Sedangkan menurut “PD” pengusaha warung makan yang merupakan salah satu warga penerima bantuan mengungkapkan sebagai berikut: “Kemampuan usaha kami masih sangat minim, fasilitas-fasilitas yang kami gunakan juga lain masih sangat terbatas. Kami belum mampu menyediakan menu makanan yang bervariasi seperti warung makan saya yang sekarang ini, sehingga kami semakin banyak memiliki pelanggan.” Menurut “IS” salah seorang pengelola BKM Mina Sejahtera berpendapat sebagai berikut: “Sebelum adanya program UPK BKM Mina Sejahtera ini, sarana dan prasarana yang memadai yang dimiliki oleh warga masyarakat dan pengusaha kecil serta mantapnya jaringaan usahakemitraan dengan prinsip saling keterkaitan, saling membutuhkan, dan saling menguntungkan, masih belum dimiliki oleh kalangan pengusaha kecil ddi sini keseluruhan”. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat diketahui bahwa keadaan dunia usaha sudah dapat tertangani sesuai harapan dan sesuai tujuan program. Ruang lingkup usaha dan kemitraan sudah dapat terjalin dengan adanya dukungan dana bergulir yang dikucurkan oleh pemerintah melalui program PNPM Mandiri Perkotaan, sehingga usaha yang dijalankan secara perlahan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat seperti yang diharapkan. Selain memerlukan bantuan modal yang memadai, keberadaan pengusaha kecil sebelum dilaksanakannya program UPK BKM Mina Sejahtera ini, juga masih memerlukan peningkatan kemampuan untuk mampu memproduksi secara optimal 96 dan menghasilkan barang-barang produksi yang berkualitas dan inovatif sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun regional. Keadaan- keadaan tersebut merupakan salah satu alasan yang mendorong dilaksanakannya upaya peningkatan taraf atau kemakmuran masyarakat melalui upaya menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian setempat terutama pengentasan kemmiskinan melalui penciptaan usaha dengan melaksanakan program-program BKM Mina Sejahtera. 2. Efektivitas program BKM Mina Sejahtera dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kelurahan Minomartani Setiap organisasi mempunyai tujuan baik tujuan umum maupun khusus, jangka pendek maupun jangka panjang, yang akan direalisasikan dengan menggunakan berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang ada. Pengelola tidak akan dapat mencapai tujuan secara optimal bilamana penggunaan sumberdaya atau faktor produksi dilakukan tidak dengan proses yang benar. Badan Keswadayaan Masyarakat BKM merupakan lembaga pimpinan bersama suatu organisasi masyarakat disuatu desa atau kelurahan dan berbentuk “dewan atau majelis warga” yang tinggal di desa atau kelurahan tersebut untuk merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan warga masyarakat, khususnya yang menyangkut upaya-upaya pengentasan kemiskinan. 97 Efektivitas sebuah organisasi, temasuk organisasi kemasyarakatan seperti BKM Mina Sejahtera di Kelurahan Minomartani pada umumnya berbicara tentang visi dan arah, berhubungan dengan memfokuskan pada kekuatan organisasi guna mencapai arah dan tujuan tertentu. Dalam rangka peningkatan efektivitas kinerja BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani dilaksanakan melalui pencapaian sasaran dan tujuan, baik untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota maupun meningkatkan kemampuan untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk itu BKM sebagai organisasi perlu meningkatkan daya saingannya, agar dalam menjalankan fungsi dan tugas yang dilaksanakan selalu berpedoman pada efisiensi dan efektifitas kinerja. Langkah terbaik untuk melaksanakan tugas dan fungsi berdasarkan unsur– unsur efisiensi dan efektifitas kinerja dapat dilakukan melalui pelaksanaan sistem manajemen yang baik. Salah satu fungsi manajemen yang sangat berpengaruh untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas yaitu melalui pengendalian, perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Pengendalian yang paling sederhana yang dapat dilaksanakan oleh anggota terhadap kegiatan dan organisasi BKM adalah melalui pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan RTW. Peranan efektivitas manajemen biasanya diakui sebagai faktor paling penting dalam keberhasilan jangka panjang suatu organisasi. Keberhasilan 98 diukur dalam bentuk pencapaian sasaran organisasi. Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses penetapan sasaran organisasi dan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien baik dalam bentuk penggunaan tenaga manusia, bahan, dan sumber daya modal. Efektivitas dalam penelitian ini menitikberatkan pada tingkat keberhasilan program-program yang dijalankan oleh BKM “Mina Martani” dibawah naungan program PNPM yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selanjuthya, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu program dari pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan yang dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan. Sementara itu, tujuan program PNPM adalah mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas masyarakat, pemerintah lokal serta penyediaan prasarana sosial dasar. Keberhasilan PNPM-MP dapat dilihat antara lain dari tingkat efektivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Penilaian efektivitas pengelolaan dana program PNPM akan diukur menggunakan konsep optimalisasi tujuan, yaitu melihat sejauhmana tujuan- tujuan atau sasaran program BKM Mina Sejahtera dapat dicapai. Badan Keswadayaan Masyarakat BKM sebagai organisasi kelompok, juga sebagai lembaga sumber pembiayaan dan pengelola penyedia modal bagi anggotanya, maka banyak pihak-pihak yang berkepentingan terhadap lembaga tersebut, oleh karena itu BKM membutuhkan manajemen yang baik dalam pengelolaannya. 99 Efektivitas kinerja BKM akan tercermin dari masing-masing kegiatan mulai tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap pelestarian. Penilaian efektivitas kinerja BKM Mina Sejahtera dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di kelurahan Minomartani, akan ditinjai dari 3 unit pelaksana program, yaitu Unit Pelaksana Lingkungan UPL, Unit Pelaksana Sosial UPS, dan Unit Pelaksana Keuangan UPK. Efektivitas dalam pelaksanaan ke tiga unit pengelolaan pada BKM Mina Sejahtera dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Minomartani, dapat diuraikan sebagai berikut. 100 Tabel 7. Pencapaian Target Dan Realisasi Program Unit Pelaksana Lingkungan UPL, Unit Pelaksana Sosial UPS, dan Unit Pelaksana Keuangan UPK BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta Unit Dimensi Program Target Realisasi Pencapaian Keterangan Volume Anggaran Volume Anggaran UPL Perlindungan Lingkungan a. Perbaikan Jalan b. Pelaksanaan Pembangunan Lingkugan  Rumah Sehat  Sanitasi  Lingkungan Sehat c. Peran sertaSwadaya masyarakat dalam perlindungan lingkungan Rumah Sehat  Rumah Sehat  Sanitasi  Lingkungan Sehat 20 unit 7 unit 3 unit 60 Orang 150 Orang 150 Orang Rp.170.000.000 Rp.10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 6.000.000 19 unit 7 unit 3 unit 65 Orang 140 Orang 150 Orang Rp.168.000.000 Rp.11.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 4.000.000 95 100 95 100 100 95 100 Tidak ada Program Sangat Efektif Sangat Efektif UPS Perlindungan Sosial a. Pemerataan dalam pemberian bantuan sosial untuk masyarakat yang tidak produktif.  Penetasan Ayam  Budidaya Ikan b. Pemerataan pemberian bea siswa kepada anak putus sekolah. 1 Paket 1 Paket Rp. 7.000.000 1 Paket 1 Paket Rp. 7.000.000 100 Sangat Efektif Tidak ada Program Biaya Operasional 1 Paket Rp. 5.000.000 1 Paket Rp. 4.000.000 80 Sangat Efisien 101 Tabel 7. Pencapaian Target Dan Realisasi Program Unit Pelaksana Lingkungan UPL, Unit Pelaksana Sosial UPS, dan Unit Pelaksana Keuangan UPK BKM Mina Sejahtera Kelurahan Minomartani Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta Unit Dimensi Program Target Realisasi Pencapaian Keterangan Volume Anggaran Volume Anggaran UPK Pemberdayaan Ekonomi a. Membantu perekonomian masyarakat melalui pemberian pinjaman modal untuk usaha.  Ternak  Bengkel  Bakpia  Multi Usaha  Niaga  Sulam Pita  Batik Mlandang  Perikanan b. Meningkatkan kemampuan masyarakat melalui program pelatihan:  Pelatihan BKM  Relawan  Forkom BKM  Pemdes dan Relawan  Pelatihan Unit Pelaksana  Pelatihan BKM, UP, Relawan  Pengembangan Media 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Rp. 40.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 3.500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 1.400.000 Rp. 750.000 Rp. 150.000 Rp. 1.400.000 Rp. 1.395.000 Rp. 2.730.000 Rp. 600.000 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Rp. 40.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 3.500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 1.400.000 Rp. 750.000 Rp. 150.000 Rp. 1.400.000 Rp. 1.395.000 Rp. 2.730.000 Rp. 600.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif Biaya Operasional 1 Paket Rp. 2.000.000 1 Paket Rp. 2.000.000 100 Sangat Efektif Sumber: Laporan Pelaksanaan BKMLKM Mina Sejahtera, 2012 102

a. Pelaksanaan Unit Pengelola Lingkungan UPL