Kreteria Efektifitas Evaluasi Program

39 membantu memperbaiki proyek, kurikulum, atau lokakarya. Evaluasi sumatif dibuat untuk menilai kegunaan suatu obyek. Evaluasi sumatif digunanakan untuk menilai apakah suatu programakan diteruskan atau dihentikan. c Experimentaland Quasi Experimental Designvs Natural Unobtrusive Inquiry Beberapa evaluasi memakai metodologi penelitian klasik, Dalam hal seperti ini, subyek penelitian diacak, perlakuan diberikan, dan pengukuran dampak dilakukan. Tujuan dari penelitian itu yaitu untuk menilai manfaat suatu obyek, suatu program atau strategi baru yang dicobakan.Desain penelitian Natural Inquiry evaluator menghabiskan waktu banyak untuk mengamati dan berbicara dengan audiensi yang relevan. Strategi yang multiple dan sumber–sumber dipakai untuk mempertinggi reliabilitas pengumpulan data. 4 Model Stake atau Model Countenance Stake 1967 menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi ialah Description judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan, yaitu: antecedents context, transaction proses, outcomes output. Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini ialah bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake mengatakan bahwa description disatu pihak berbeda dengan judgment atau menilai. Dalam model ini antecedents masukan, transaction proses, outcomes hasil data dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolute, untuk menilai manfaat program. Stake mengatakan bahwa tak ada penelitian dapat diandalkan apa bila tidak dinilai.

d. Kreteria Efektifitas Evaluasi Program

Dalam menilai kriteria efektifitas evaluasi program tidak dapat dipisahkan dengan tujuan atau fungsi evaluasi program adalah menyediakan informasi yang berguna untuk membantu pembuatan keputusan penyusunan kebijakan maupun penyusunan program selanjutnya agar keputusan atau kebijakan yang dihasilkan baik, 40 diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan dapat dipercaya valid dan reliable serta tepat waktu timely. Sebuah kebijakan atau program, tingkat efektivitas dan efisiensi menjadi hal yang amat penting untuk diperhatikan. Menurut Keban 2004:140 suatu organisasi dapat dikatakan efektif apabila tujuan organisasi atau nilai-nilai yang ditetapkan dalam visinya tercapai. Nilai- nilai merupakan hasil kesepakatan bersama antara para stakholders dari organisasi yang bersangkutan, sehingga pencapaian visi adalah indikator yang paling penting. Sementara itu Etzioni Keban, 2004: 141 mengatakan bahwa efektivitas organisasi menggambarkan sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat merealisasikan tujuan akhirnya goals. Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan outputnya. Siagian 2001: 24 memberikan definisi efektivitas yaitu pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang 41 telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Sementara itu menurut Abdurahmat 2003:92 efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Steers 1985: 4-7 mengemukakan bahwa pada dasarnya cara yang terbaik untuk meneliti efektivitas ialah dengan memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling berhubungan yaitu : 1. Paham mengenai optimasi tujuan: efektivitas dinilai menurut ukuran seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai; 2. Perspektif sistematika: tujuan mengikuti suatu daur dalam organisasi; 3. Tekanan pada segi perilaku manusia dalam susunan organisasi: bagaimana tingkah laku individu dan kelompok akhirnya dapat menyokong atau menghalangi tercapainya tujuan organisasi. Efektivitas organisasi maupun kelompok merupakan sesuatu kehidupan organisasi atau kelompok untuk melakukan tugas-tugas, didalam terdapat usaha untuk mencapai tujuan dengan kepuasan dan persahabatan antara individu di dalam kelompok atau organisasi. Lebih lanjut, Sarlito 1987 menjelaskan bahwa efektivitas organisasi atau kelompok adalah hasil kerja kelompok dalam mencapai tujuan. 42 Makin dekat hasil organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan, makin efektif pimpinan organisasi atau kelompok tersebut. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara tepat, efektif, efisien apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa baik atau seberapa jauh sasaran kuantitas, kualitas, waktu telah tercapai. Efektifitas yaitu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran yaitu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, apabila sasaran atau tujuan yang telah dicapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya maka program tersebut dapat dinilai efektif, sebaliknya apabila tujuan atau sasaran tidak selesai sesuai waktu yang ditentukan, maka program tersebut dinilai tidak efektif. Dalam penelitian ini, akan meninjau tentang bagaimana tingkat efektivitas program yang diselengarakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Mina Sejahtera dalam meningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Minomartani. Efektivitas program akan diukur dari seberapa jauh BKM Mina Sejahtera telah berhasil mencapai tujuan-tujuannya melalui Program Asistensi Sosial dan Jaminan sosial yang melalui perbaikan prasarana lingkungan miskin UPL 2 Program Pemberdayaan Sosial yaitu pemberian pendidikan pelatihan kerja dan pelatihan praktis bagi masyarakat miskin secara kelompok 43 UPS dan 3 Program peningkatan ekonomi mikro dan menengah UPK, yaitu melalui pemberian kredit usaha rakyat dalam kelompok swadaya masyarakat KSM.

B. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Kerangka Berfikir Masyaraka Miskin di Kelurahan Minomartani Kelompok Swadaya Masyarakat KSM BKM LKM Mina Sejahtera UPK Unit pengelola Keuangan UPS Unit Pengelola Sosial UPL Unit Pengelola Lingkungan Masyarakat Sejahtera Efektifitas Efektif Tidak Efektif Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi R E K O M E N D A S I