Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat Pendekatan Pemberdayaan

22 dukungan kemampuan berupa sumber daya manusia yang utuh dengan kondisi kognitif, konatif, psikomotorik, dan afektif, dan sumber daya lainnya yang bersifat fisik-material. Pemberdayaan masyarakat mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat yang lebih baik. Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan kemampuan berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seorang atau masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Kondisi afektif adalah merupakan sense yang dimiliki oleh masyarakat yang diharapkan dapat diintervensi untuk mencapai keberdayaan dalam sikap dan perilaku. Kemampuan psikomotorik merupakan kecakapan keterampilan yang dimiliki masyarakat sebagai upaya pendukung masyarakat dalam rangka melakukan aktivitas pembangunan. Jadi tujuan dari pemberdayaan masayakat yaitu untuk memberikan kontribusi untuk mencapai kemandirian masyarakat yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dan menjadikan masyarakat yang dapat mempergunakan daya kognitif, afektif serta psikomotorik yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di lingkungan internal maupun eksternal masyarakat.

c. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap, tahap-tahap yang harus dilalui tesebut adalah sebagai berikut : 23 1 Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kesadaran tinggi. Pada tahap ini pihak pemberdaya berusaha menciptakan prakondisi, supaya dapat memfasilitasi berlangsungnya pemberdayaan yang efektif. Dengan demikian tumbuh kesadaran akan kondisinya saat itu dan dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. 2 Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan agar terbuka wawasan dan memberikan ketrampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan. Pada tahap kedua masyarakat akan menjalani proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapan-ketrampilan yang memiliki relevansi dengan apa yang menjadi tuntutan kebutuhan tersebut sehingga akan bertambah wawasan dan kecakapanketampilan dasar yang mereka butuhkan. 3 Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan- ketrampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan kemandirian. Tahap ketiga adalah tahap pengayaan atau peningkatan intelektualitas dan kecakapan ketampilan yang diperlukan agar mereka dapat membentuk kemampuan kemandirian. Apabila masyarakat telah mencapai 24 tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan dan pengembangan.

d. Pendekatan Pemberdayaan

Strategi pembangunan yang bertumpu pada pemihakan dan pemberdayaan dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat. Perubahan struktural yang diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah, yaitu yang menghasilkan harus menikmati. Begitu pula sebaliknya yang menikmati haruslah yang menghasilkan. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan sebagai berikut: 1 Pertama, upaya itu harus terarah targetted. Ini yang secara populer disebut pemihakan. Dalam upaya ini diperlukan perencanaan berjangka, serta pengerahan sumber daya yang tersedia dan pengembangan potensi yang ada secara nasional, yang mencakup seluruh masyarakat. 2 Kedua, mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu, agar supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan keberdayaan empowering masyarakat dengan 25 pengalaman dalam merancang, melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya. 3 Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Di samping itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan kelompok yang lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara secara saling menguntungkan dan memajukan. 3. Kajian tentang Badan Keswadayaan Masyarakat BKM a. Latar Belakang Badan Keswadayaan Masyarakat BKM PNPM Mandiri Perkotaan merupakan kegiatan lanjutan dari Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP yang dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini termasuk salah satu program strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial social capital masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Lembaga 26 kepemimpinan masyarakat yang mengakar, representative dan dipercaya tersebut secara generik disebut Badan atau Lembaga Keswadayaan Masyarakat atau disingkat BKM LKM dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk mengali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan adalah pondasi modal social capital kehidupan masyarakat. BKMLKM ini diharapkan mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, sekaligus menjadi motor upaya penangulangan kemiskinan yang dijalankan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, mulai dari proses penentuan kebutuhan, pengambilan keputusan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan dan pemeliharaan. Tiap BKM LKM bersama masyarakat melakukan proses perencanaan partisipasif dengan menyusun Perencanaan Jangka Menengah dan Rencana Tahunan Program Penangulangan kemiskinan yang kemudian lebih di kenal sebagai PJM dan Renta Pronangkis, sebagai prakrasa masyarakat untuk menangulangi kemiskinan diwilayahnya secara mandiri. Atas fasilitasi pemerintah dan prakrasa masyarakat, BKM LKM ini mulai menjalin kemitraan dengan berbagai instasi pemerintah dan kelompok peduli setempat.

b. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat BKMLKM