Tujuan Evaluasi Program Model-model evaluasi

36 and functions of educational evaluation ” yang dikutip Steele dalam Djudju Sudjana 2006:13 menjelaskan bahwa: Evaluation is the systematic process of judging the word, desirability, effectiveness, or adequacy of something according to definitive criteria and purposes. The judgmen t is based upon a careful comparison of observation data with criteria standards . Pengertian ini menjelaskan bahwa evaluasi program adalah proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau kecocokan sesuatu sesuai dengan criteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu di dasarkan atas perbandingan secara hati-hati terhadap data yang diobservasi dengan menggunakan standar tertentu yang telah dibakukan. Djudju Sudjana 2006:20 menjelaskan dalam pendidikan luar sekolah, definisi tentang evaluasi program pendidikan menunjukan bahwa: Melalui evaluasi program maka pendidik, pengelola program danatau pemimpin lembaga penyelenggara program memperoleh berbagai informasi tentang sejumlah alternative keputusan yang berkaitan dengan program pedidikan yang dievaluasi. Terkumpulnya informasi tersebut mengandung maksud supaya pihak penerima informasi dapat memilih berbagai alternative keputusan secara bijaksana mengenai program yang sedang atau telah dievaluasi. Pengertian-pengertian diatas mengarahkan kepada penulis untuk menyimpulkan bahwa yang dimaksud evaluasi program dalam hal ini adalah kegiatan sistematis pengumpulan informasi mengenai pelaksanaan program guna memperoleh data yang berguna untuk pengambilan keputusan.

b. Tujuan Evaluasi Program

Evaluasi program bertujuan untuk menyediakan atau menyajikan data sebagai masukan pengambilan keputusan tentang 37 program tersebut. Djudju Sudjana 2006:35 menyampaikan “tujuan evaluasi berfungsi sebagai pengaruh kegiatan evaluasi program dan sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas kegiatan evaluasi program”. Djudju Sudjana 2006:35 menjelaskan tujuan evaluasi program yaitu: 1 Memberikan masukan bagi perencanan program, 2 Menyajikan masukan bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut, perluasan, atau penghentian program, 3 Memberi masukan bagi pengambilan keputusan tentang modifikasi atau perbaikan program, 4 Memberi masukan yang berkenaan dengan factor pendukung dan penghambat program, 5 Memberikan masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan pengawasan, supervise, dan monitoring bagi penyelenggara, pengelola, dan pelaksana program, dan 6 Menyajikan data tentang landasan keilmuwan bagi evaluasi program pendidikan luar sekolah.

c. Model-model evaluasi

Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatanya. Farida Yusuf Tayibnapis 2008:14- 22 menyebutkan model-model evaluasi diataranya: 1 Model evaluasi CIPP Stufflebeam 1973 merumuskan evaluasi sebagai “suatu proses menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternatife keputusan ”. Stufflebeam, membagi evaluasi menjadi empat macam, yaitu: a Contect evaluation to serve planning decision. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program. b Inputevaluation, structuring decision . Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber- sumber yang ada, alternatife apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. 38 c Process evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki. d Product evaluation, to serve recycling decision. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai ? Apa yang dilakukan setelah program berjalan? 2 Model evaluasi UCLA Alkin 1969 menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hamper sama dengan model CIPP. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi, yakni: a System assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi system. b Program planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program. c Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan? d Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah- masalah baru yang muncul tak terduga? e Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna program. 3 Model Brinkerhoff Setiap desain evaluasi umumnya terdiri atas elemen-elemen yang sama, ada banyak cara untuk menggabungkan elemen tersebut, masing-masing ahli atau evaluator mempunyai konsep yang berbeda. Brinkerhoff Cs. 1983 mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama, seperti evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi dan versi mereka sendiri sebagai berikut: a Fixedvs Emergent Evaluation Design Desain evaluasi yang tetap fixed ditentukan dan direncanakan secara sistematik sebelum implementasi dikerjakan.Desain evaluasi emergent dibuat untuk beradaptasi dengan pengaruh dan situasi yang sedang berlangsung dan berkembang seperti menampung pendapat-pendapat audiensi, masalah-masalah, kegiatan program. b Formativevs Summative Evaluation Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat 39 membantu memperbaiki proyek, kurikulum, atau lokakarya. Evaluasi sumatif dibuat untuk menilai kegunaan suatu obyek. Evaluasi sumatif digunanakan untuk menilai apakah suatu programakan diteruskan atau dihentikan. c Experimentaland Quasi Experimental Designvs Natural Unobtrusive Inquiry Beberapa evaluasi memakai metodologi penelitian klasik, Dalam hal seperti ini, subyek penelitian diacak, perlakuan diberikan, dan pengukuran dampak dilakukan. Tujuan dari penelitian itu yaitu untuk menilai manfaat suatu obyek, suatu program atau strategi baru yang dicobakan.Desain penelitian Natural Inquiry evaluator menghabiskan waktu banyak untuk mengamati dan berbicara dengan audiensi yang relevan. Strategi yang multiple dan sumber–sumber dipakai untuk mempertinggi reliabilitas pengumpulan data. 4 Model Stake atau Model Countenance Stake 1967 menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi ialah Description judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan, yaitu: antecedents context, transaction proses, outcomes output. Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini ialah bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake mengatakan bahwa description disatu pihak berbeda dengan judgment atau menilai. Dalam model ini antecedents masukan, transaction proses, outcomes hasil data dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolute, untuk menilai manfaat program. Stake mengatakan bahwa tak ada penelitian dapat diandalkan apa bila tidak dinilai.

d. Kreteria Efektifitas Evaluasi Program