Bidang Kerja Pengolahan Pelat Logam

141

c. Bidang Kerja Pengolahan Pelat Logam

Data mengenai bidang kerja pengolahan pelat logam penulis peroleh dengan mewawancarai peserta magang yang bekerja di bidang pengolahan pelat logam selama melaksanakan pelatihan dan praktek keterampilan kerja di Jepang dan telah kembali ke Indonesia. 1 Diskripsi Pekerjaan Berkenaan dengan pekerjaan di bidang pemesinan IBKPPL memberikan penjelasa dalam data hasil wawancara IBKPPL2-12. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengoperasikan mesin press. Tidak menutup kemungkingan pekerjaan yang dilakukan menggunakan mesin-mesin lain sepert: mesin bending dan mesin pemotong plat logam tergantung pada jenis maupun bentuk produk yang diproduksi. Kemudian IBKPPL menambah penjelasan yang lebih mendetail mengenai pekerjaan di bidang pengolahan pelat logam dalam data hasil wawancara IBKPPL61-93. Pekerjaan dimulai pada pukul 08:00 hingga pukul 17:00. Diawali dengan breafing pagi untuk membahasa hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Dilanjutkan dengan pekerjaan di line produksi sebagai operator mesin press. Pada waktu penggantian pola, penyetingan pola dilakukan oleh pegawai perusahaan yang lebih berpengalaman. Selama waktu menungggu hingga mesin siap dijalankan kembali, peserta magang melakukan pekerjaan seperti: membantu proses produksi di line produksi yang berbeda maupun membersihkan dan merapikan line produksi. 2 Waktu Kerja IBKP memberikan penjelasan mengenai waktu kerja 142 sebagaimana terlanmpir pada data hasil wawancara IBKPPL12-22. Jam kerja normal adalah 8 jam per hari. Jam lembur 2 sampai 3 jam per hari. 5 hari kerja dalam semingggu. Sehingga jam kerja normal dalam sepekan adalah 40 jam. 3 Peralatan Manual yang Digunakan Pada Saat Bekerja Mengenai peralatan manual yang digunakan pada saat bekerja IBKPPL memberikan penjelasan dalam data hasil wawancara IBKKPL24-28. Peralatan manual tersebut di antaranya adalah: kikir kecil, spidol, mistar baja, penggores baja, dan palu. 4 Mesin-Mesin Yang Digunakan Mesin-mesin yang digunakan di bidang kerja pengolahan pelat logam dijelaskan oleh IBKP dalam data hasil wawancara IBKKPL28-29. Mesin-mesin yang digunakan di antaranya adalah: mesin press, mesin bending, dan mesin cutting. 5 Perlengkapan Keselamatan Kerja IBKPPL memberikan penjelasan mengenai peralatan keselamatan kerja dalam data hasil wawancara IBKKPL30-33. Keselamatan kerja yang digunakan pada saat bekerja di antaranya adalah: kaca mata, air plug penutup telinga, sarung tangan, apron, dan helm pelindung kepala. 6 Tugas dan Tanggung Jawab IBKPPL menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab pekerjaan dalam data hasil wawancara IBKKPL34-44. Tugas utama adalah mengoperasikan mesin press logam. Pengoperasian mesin yang 143 dilakukan adalah membentukan plat logam yang terdiri dari pembengkokkan, pelubangan, dan penekukan plat logam. Tanggung jawab dalam pekerjaan adalah memastikan semua bahan telah diproses dan memiliki ukuran yang sesuai. Kemudian IBKPPL juga menjelaskan mengenai pencapain target produksi dalam data hasil wawancara IBKKPL60-65. Pencapaian target produksi dapat terpenuhi apabila tidak terdapat gangguan teknis pada mesin. Jumlah aktual produksi tercatat pada mesin.

B. Pembahasan

Peserta yang mengikuti program pemagangan ke Jepang sebagian besar adalah lulusan SMK yang ditunjukkan dengan data penelitian yang dilakukan pada saat proses seleksi di Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 17 Maret sd 21 Maret 2014, sebanyak 70,56 peserta yang mendaftar adalah lulusan SMK. Kemudian peserta yang sedang menjalani pelatihan tahap II di BBPLKLN CEVEST sebanyak 63,63 adalah lulusan SMK. Dari data tersebut memperlihatkan bahwa minat lulusan SMK terhadap program ini termasuk dalam kategori tinggi. Progam pemagangan ke Jepang ditujukan bagi para lulusan SMK yang memiliki keahlian atau latar belakang pendidikan di bidang teknik, akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan bagi peserta yang memiliki latar belakang di bidang nonteknik untuk mengikuti program ini dengan persyaratan tertentu. . Hal ini disesuaikan dengan bidang kerja yang nantinya akan dihadapai oleh peserta magang yang sebagian besar adalah di bidang teknik. Data penelitian menunjukkan tingkat kelulusan peserta yang sangat rendah, yaitu dari 307 peserta lulusan SMK yang mendaftar untuk mengikuti