73
a. Dokumen pribadi Dokumen yang diperoleh peneliti selama mengikuti proses seleksi
hingga menyelesaikan program pemagangan dan dokumen pribadi yang lain.
b. Dokumen resmi Dokumen ini peroleh dengan cara memfotokopi, difoto maupun
didownload melalui internet. Seperti Surat keputusan, peraturan perundang-undangan dan surat
–surat resmi lainnya.
8. Sampling
Penelitian ini menggunakan penarikan sempel secara snow ball sampling penarikan sampel bola salju. Dimana pemilihan sampel
dilakukan sesuai dengan tujuannya. Peneliti juga tidak menetapkan berapa banyak sampel sebelum penelitian dilakukan. Apabila informasi
yang diperlukan dirasa sudah cukup, maka penelitian dapat dihentikan. Dari situ baru dapat diketahui berapa sampel yang telah dipilih sebagai
informan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Hasil atau data penelitian sangat tergantung pada jenis alat pengumpulan datanya. Kualitas data selanjutnya akan menentukan kualitas
penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu hal yang perlu dicermati adalah alat atau instrumen pengambil data penelitian. Menurut Suharsimi 1989 : 122
“Masalah instrumen penelitian sebenarnya adalah masalah evaluasi yang intinya mengadakan pengukuran”. Sementara menurut Hadi 1983 : 89
“Bahwa pengukuran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasikan besar kecilnya obyek atau gejala”. Dengan demikian
74
instrumen dapat diartikan alat yang digunakan untuk mengungkap fenomena dan merefleksikan obyek penelitian dalam mencapai tujuan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen yang efektif untuk mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif
data dikumpulkan secara partisipatif pengamatan berperan serta. Sehingga instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, yaitu
peneliti sebagai instrumen penelitian. Manusia sebagai instrumen penelitian harus memenuhi ciri
–ciri sebagai berikut : 1 responsif, 2 dapat menyesuaikan diri, 3 menekankan keutuhan, 4 mendasarkan diri atas
perluasan pengetahuan, 5 memproses data secepatnya, 6 memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, dan 7
memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim. Tohirin, 2013 : 62
Dalam sub bab berikut dijelaskan mengenai beberapa hal tentang penyusunan instrumen, jenis instrumen dan teknik pengukuran yang
digunakan serta validitas instrumen.
1. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen
dilakukan dengan
menjabarkan variabel-variabel yang berkaitan dengan data penelitian berdasarkan
deskripsi teoritik yang telah disusun. Dalam penjabaran variabel-variabel penelitian tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator
yang menjadi tolok ukur dari butir-butir instrumen yang akan digunakan untuk mengungkap subyek permasalahan. Untuk itu, peneliti telah
merumuskan kisi-kisi penelitian pada Tabel 8.
75
2. Jenis Instrumen dan Teknik Pengukuran yang Digunakan
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan angket. Teknik pengukuran
dalam penelitian ini dijabarkan dari ubahan yang telah disusun sebagai variabel penelitian. Variabel-variabel tersebut kemudian dijabarkan
dalam beberapa indikator yang berupa butir pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman wawancara.
Tabel 8. Kisi-kisi instrumen penelitian
No
Aspek Variabel
Komponen No. Butir
Jml. Btr
Teknik Pengumpulan
Data 1
Seleksi Peserta
1.1. Informasi 1.2. Persyaratan
1.3. Keikutsertaan Tes 1.4. Proses seleksi
1.5. Pembiayaan A. 2, 13
B. 3,4,6,10 A. 6, 7, 8,
B. 1,2 A. 3,
A. 9,10,11 B. 7,8,9
A. 14 B. 5
6 5
1 6
2 Angket
Form A Wawancara
Form B
Dokumentasi
2 Kualifikasi
Peserta 2.1. Pendidikan dan
Pelatihan 2.3. Keterampilan
2.3. Sikap A. 1, 4, 5
B. 1,2,3 A. 12,26,27
28,29,30, A. 15,16,17
18,19,20, 21 22,23,
24,25,31 B. 3,4
6 6
14 Angket
Form A Wawancara
Form B
3 Pelaksanaan
Program Pemagangan
3.1. Di Daerah 3.2. Di B2 PLKLN
Cevest 3.3. Di Jepang
3.4. Pasca Program C.1. a,b,c,d
e,f,g,h,i C.2. a,b,c,d
e,f,g,h C.3. a,b,c,d,
e, C.3. f,g,h
9 8
5 Wawancara,
Form B Dokumentasi
4 Profil
Bidang Kerja Keahlian
Teknik Mesin 4.1. Pengecoran
Logam 4.2. Pemesinan
4.3. Fabrikasi Logam A.II. 1,2,3,4,5
6,7,8,9 B.II. 1,2,3,4,5
6,7,8,9 C.II. 1,2,3,4,5
6,7,8,9 9
9 9
Wawancara Form C
Dokumentasi
76
Tabel 8 adalah kisi-kisi instrumen penelitian yang berupa angket dan pedoman wawancara. angket ditujukan kepada para peserta
program pemagangan ke Jepang yang telah lolos tes seleksi dan sedang melaksanakan pelatihan di BBPLKLN CEVEST, Bekasi. Sedangkan
pedoman wawancara ditujukan kepada seksi bidang pemagangan Disnakertrans DIY, staf pengajar pelatihan pra pemberangkatan ke
Jepang di daerah dan di pusat, perwakilan IM Japan di Indonesia dan para lulusan program pemagangan ke Jepang yang telah kembali ke
Indonesia untuk pengumpulan data tentang kualifikasi peserta, pelaksanaan dan profil bidang kerja pengecoran logam, pemesinan, dan
pengolahan pelat logam yang terdapat pada program pemagangan ke Jepang.
3. Validitas Instrumen
Hal yang perlu dikembangkan dalam penyusunan instrumen dan pengembangan instrumen adalah masalah validitas. Validitas suatu
instrumen menunjukkan adanya tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang
hendak diukur. Artinya, instrumen tersebut dapat mengungkap data dari variabel yang dikaji secara tepat. Instrumen yang valid atau sahih
memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Punaji S., 2010 : 205.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan berupa validitas isi content validity dan validitas kriteria criterion validity. Validitas isi
menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut menggambarkan atau mencerminkan isi yang dikehendaki. Untuk menetapkan validitas ini
77
diperlukan adanya ahli bidang studi, ahli pengukuran, dan para pakar yang memiliki keahlian yang relevan dengan bidang kajian Punaji S.,
2010 : 207. Cara tersebut dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematik, apakah
butir-butir instrumen telah mewakili dari apa yang hendak diukur. Para ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dan
pembimbing lapangan bidang pemagangan Disnakertrans DIY. Sedangkan, validitas kriteria merupakan validitas yang dikaitkan
dengan suatu kriteria criterion-related validity menunjuk pada hubungan antara skor-skor suatu instrumen pengukuran dengan suatu variabel
kriteria luar yang mandiri dan dipercaya dapat mengukur langsung tingkah laku atau ciri-ciri yang akan diselidiki. Validitas kriteria
menggunakan teknik-teknik empiris dalam meneliti hubungan antara skor instrumen yang sedang dipersoalkan. Artinya, validitas kriteria
didasarkan pada kondisi yang ada di lapangan atau hasil pengamatan empiris Punaji S., 2010 : 207.
G. Kebenaran Data 1. Kriteria Kebenaran Data