87
Program pemagangan ke Jepang yang selanjutnya disebut sebagai praktek
keterampilan kerja,
dilakukan secara
sistematis, yang
diselenggarakan di Indonesia dan di Jepang oleh Kemenakertrans R.I dan IM Japan dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur danatau pekerja
yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang danatau jasa dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Pada
awalnya pelaksanaan program ini berlangsung selama 2 tahun di Jepang, dan sekarang pelaksanaan program berlangsung selama 3 tahun di Jepang.
Kemudian berdasarkan berita yang tertulis pada koran Yoimuri tanggal 28 Maret 2014 yoimuri shinbun, pemerintah Jepang merubah ketentuan
mengenai program pemagangan ke Jepang. Mulai tahun 2015, pelaksanaan program pemagangan ke Jepang dapat diperpanjang hingga 8
tahun di Jepang. Kebutuhan tenaga kerja yang paling utama adalah di bidang konstruksi bangunan, salah satu faktor penyebabnya adalah Jepang
terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade 2020.
b. Peranan Instansi Lembaga Terkait
Program praktek keterampilan kerja ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu 1 jenis praktek kerja dari perusahaan tunggal dan 2 jenis praktek
kerja yang diawasi oleh lembaga. Wilayah kegiatan peserta praktek keterampilan kerja yang diawasi oleh lembaga ini adalah sebagai berikut :
1. Praktek Keterampilan Kerja No. 1 Tahun Pertama Praktek keterampilan kerja pada tahun pertama merupakan kegiatan
yang diawasi oleh lembaga non profit dalam hal ini adalah IM Japan sebagai lembaga pengawas. Termasuk mempelajari pengetahuan,
kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sambil mengikuti kegiatan
88
perusahaan penerima yang telah menyetujui penerimaan tenaga kerja lembaga yang melaksanakan praktek, di bawah pertanggung jawaban
dan pengawasan oleh lembaga pengawas berdasarkan rencana praktek keterampilan kerja yang dibuat oleh lembaga pengawas.
2. Praktek Keterampilan Kerja No.2 Tahun ke 2 ~ 3 Praktek keterampilan kerja pada tahun ke-2 dan ke-3 merupakan
kegiatan peserta praktek keterampilan kerja untuk mendapatkan keterampilan dan meningkatkan mutu keterampilan berdasarkan
perjanjian kerja dengan perusahaan yang sama pada tahun pertama. Tabel 10. Skema praktek keterampilan kerja yang di Awasi oleh lembaga
Tahun Pertama Tahun ke-2
Tahun ke-3 Praktek keterampilan
kerja no. 1 Praktek keterampilan kerja no. 2
Pelatihan mempelajari keterampilan
di perusahaan mengenal jenis kerja dan melanjutkan
ke praktek keterampilan kerja no.2, meningkatkan level keterampilan di
perusahaan yang sama Pertanggung Jawaban Serta Pengawasan Lembaga
Program praktek keterampilan kerja kerjasama Kemenakertrans RI dan IM Japan, merupakan jenis praktek kerja yang diawasi oleh lembaga.
Lembagainstansi yang melakukan pengawasan program ini di antaranya adalah 1 Direktorat Jendral Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 2 IM Japan; 3 Perusahaan tempat peserta. Masing-masing lembaga pengawas tersebut
memiliki peranan
masing-masing sesuai
dengan fungsi
dan kedudukannya.
Berikut ini
akan diuraikan
mengenai peranan
89
masing-masing lembaga pengawas dalam program praktek keterampilan kerja ini;
1 IM Japan
Peranan IM Japan sebagai lembaga pengawas adalah sebagai berikut: a Melaksanakan kursus pelatihan
Lembaga pengawas IM Japan langsung mengadakan pelatihan kerja tanpa praktek di training center di Jepang Minamikashiwa
Training Center setelah peserta masuk ke Jepang. Mata pelajaran yang dilatih ada 4 jenis, yaitu :
1. Bahasa Jepang 2. Hal-hal yang ada kaitannya dengan kehidupan umum di Jepang.
3. Hal-hal mengenai hukum keimigrasian, hukum ketenagakerjaan, cara mengatasi kelakuan pelanggaran hukum, informasi-
informasi yang diperlukan untuk menjaga peserta praktek kerja yang lain.
4. Pengetahuan yang
membantu kelancaran
penerimaan keterampilan.
Waktu pelaksanaan pelatihan di Training Center di Jepang dilaksanakan selama 1 bulan. Setelah itu peserta akan berangkat ke
masing-masing perusahaan
penerima untuk
melaksanakan pelatihan dan praktek kerja.
b Melakukan pemeriksaan dan pelaksanaan bimbingan Pemeriksaan dan pelaksanaan bimbingan dilakukan setidaknya 1
kali dalam 1 bulan IM Japan diwajibkan untuk melakukan audit dengan mengunjungi instansi perusahaan penerima pelaksanaan
90
praktek kerja. Apabila diketahui terdapat tindakan yang tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan praktek kerja, segera mengadakan
audit dan melaporkan kepada kantor imigrasi setempat. c Sistem pendukung praktek keterampilan kerja
Apabila terjadi sesuatu seperti bangkrutnya instansi pelaksanaan praktek kerja dana ada kendala untuk melanjutkan praktek kerja,
maka IM Japan harus memindahkan peserta praktek keterampilan kerja ke instansi pelaksanaan praktek kerja yang baru hingga jangka
waktu program pemagangan berakhir. d Mengadakan sistem konsultasi
IM Japan memberikan pelayanan konsultasi setiap saat bagi para peserta praktek kerja. Konsultasi dapat dilakukan melalui program
konsultasi ibu-ibu indonesia yang tinggal di Jepang IBUKU dan kantor cabang IM Japan di masing-masing daerah atau kepada
masing-masing pembimbing IM Japan.
2 Perusahaan Penerima Peserta Magang
Peranan perusahaan penerima peserta magang sebagai lembaga pelaksana praktek keterampilan kerja adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran upah b. Menempatkan pembimbing praktek keterampilan kerja
Pelaksanaan praktek keterampilan kerja dilakukan dibawah bimbingan pembimbing praktek keterampilan kerja karyawan tetap
dari lembaga pelaksanaan praktek, dan orang yang pengalamannya lebih dari 5 tahun terhadap keterampilan yang akan dihadapi.
91
c. Menempatkan pembimbing kehidupan. Peserta yang datang ke Jepang berasal dari negara yang memiliki
adat dan kebiasaan yang berbeda. Supaya tidak mempengaruhi kegiatan praktek keterampilan kerja, maka setiap perusahaan
diwajibkan untuk mempunyai pembimbing kehidupan yang membimbing kehidupan sehari-hari di instansi pelaksanaan praktek
kerja di Jepang. d. Pembuatan atau penyimpanan catatan harian praktek kerja
Lembaga pelaksanaan praktek keterampilan kerja harus membuat dokumen untuk mengetahui kondisi pelaksanaan praktek kerja
catatan harian praktek kerja, menetapkan dan menyimpan lebih dari 1 tahun terhitung tangga; selesai praktek kerja. Hal ini
dimaksudkan untuk mengecek apakah praktek keterampilan kerja dilaksanakan sesuai dengan rencana, dan juga untuk memastikan
ada tidaknya masalah.
3 Direktorat Jendral Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
Peranan Direktorat Jendral Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas Dirtjenbinalatas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia sebagai instansi pengirim adalah sebagai berikut: a. Seleksi calon peserta
Kemenakertrans R.I melalui Disnakertrans Kota dan Propinsi membuka pendaftaran dan menyeleksi peserta. Pelaksanaan
seleksi peserta dilaksanakan berdasarkan kerjasama dengan Dirtjenbinalatas dan IM Japan.
92
b. Memberikan pengarahan tentang program pemagangan. Dirtjenbinalatas memberikan pelatihan pra pemberangkatan ke
Jepang yang salah satu tujuannya adalah menanamkan kepada peserta praktek keterampilan kerja, bahwa tujuan mengikuti sistem
praktek keterampilan kerja adalah untuk mendapatkan keterampilan dan alih teknologi.
c. Melaksanakan Pelatihan yang Cukup Sebelum Berangkat Ke Jepang
Dirtjenbinalatas melaksanakan pendidikan bahasa Jepang serta memberi penjelasan mengenai isi praktek kerja yang akan dilakukan
sebelum berangkat ke Jepang bekerjasama dengan IM Japan. d. Pelarangan terhadap pemungutan biaya jaminan.
Dirtjenbinalatas dan IM Japan telah menentukan salah satu syarat untuk mengikuti program, bahwa baik peserta maupun keluarganya
tidak dipungut biaya yang berupa uang jaminan dari instansi pengirim.
c. Jenis Kerja