Azas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

32 kebutuhan, masalah dan potensi lingkungan setempat serta pihak-pihak yang terlibat dalam program keaksaraan fungsional perlu membuat desain lokal. Tutor perlu merancang kegiatan belajar mengajarnya, berdasarkan respon atas minat, kebutuhan, masalah. Dalam hal ini tutor bersama warga belajar perlu membuat dan menetapkan kurikulum tersendiri yang mudah dan fleksibel berdasarkan kesepakatan bersama. 2. Hasil penelitian dari Bibit Sholekhah pada tahun 2007 mengenai pembelajaran keaksaraan dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa PPB bahasa ibu bagi aksara baru. Penelitian ini menjelaskan pendekatan pengalaman berbahasa dalam pendidikan keaksaraan adalah suatu cara atau strategi dalam membelajarkan warga belajar buta aksara murni dengan menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah yang biasa digunakan oleh warga sehari-hari. Pendekatan pengalaman berbahasa bukan merupakan metode khusus, melainkan sebagai suatu pendekatan untuk mengawali proses pembelajaran keaksaraan yang lebih cenderung sebagai bahasa pengantar. Alasan perlunya PBB dalam pembelajaran keaksaraan, maka proses pembelajaran pada keaksaraan calistung, khususnya membaca dibutuhkan pengalaman-pengalaman berbahasa yang sudah dikenali dan biasa digunakan warga belajar sehari-hari. Hal ini akan mempermudah warga belajar dalam menerima transformasi baru dari lingkungannya. 33 3. Hasil penelitian dari Waluyo Basuki pada tahun 2007 mengenai pembelajaran fungsional bagi aksarawan lanjutan. Penelitian ini menjelaskan pembelajaran fungsional merupakan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bisa diterapkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fungsional ini seluruh warga belajar diwajibkan untuk mengikuti dalam upaya membekali warga belajar agar terampil dalam bidangnya serta mendidik untuk bisa mandiri, tidak menggantungkan kehidupannya kepada orang lain. Program keaksaraan fungsional merupakan suatu pendekatan dan cara untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam menguasai keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, mengamati dan menganalisis yang berorientasi dalam kehidupan sehari-hari serta memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya. Aksarawan lanjutan adalah aksarawan yang telah mampu membaca dan menulis kalimat dalam 1 paragraf dengan menggunakan bahasa Indonesia serta mampu melakukan perhitungan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian angka dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia secara tertulis. 4. Dalam buku acuan penyelenggaraan dan pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri KUM, yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, yakni Keaksaraan Usaha Mandiri KUM adalah kegiatan peningkatan kemampuan