Uji Prasyarat Analisis Teknik Analisis Data

26 variansi data antara kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan kelas dengan pendekatan konvensional adalah homogen.

2. Uji Hipotesis

Analisis data yang dilakukan selanjutnya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan konvensional. Analisis ini menggunakan uji-t dan prasyarat untuk bisa melakukan uji-t juga harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu data harus normal dan homogen. Setelah semua asumsi terpenuhi dilanjutkan uji-t dengan menggunakan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95. Langkah-langkah uji adalah sebagai berikut. a. Menentukan hipotesis H : Tidak ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar antara kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan kelas dengan pendekatan konvensional. H 1 : Ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar antara kelas dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan kelas dengan pendekatan konvensional. b. Menentukan α, pada penelitian ini α = 0,05 c. Menentukan kriteria penerimaan H . Proses pengambilan keputusan menggunakan nilai sig. Apabila nilai Sig 2-tailed 0.05 maka H ditolak. d. Melakukan analisis dan menentukan kesimpulan. 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subbab ini akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukan, meliputi deskripsi data penelitian dan pengujian hipotesis penelitian.

1. Deskripsi Data Penelitian

Pembahasan berikut ini akan menyajikan deskripsi data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data motivasi belajar dan prestasi belajar. Deskripsi data yang akan disajikan diantaranya mengenai skor rata-rata mean, skor tertinggi dan skor terendah dari data hasil penelitian. Adapun untuk mengetahui secara lengkap mengenai deskripsi data dalam penelitian ini, dapat dilihat pada uraian di bawah ini. a. Data Motivasi Belajar Data motivasi belajar terdiri dari nilai awal yang didapat sebelum perlakuan sedangkan untuk nilai akhir didapat sesudah perlakuan. Deskripsi data motivasi belajar awal dan akhir dari kelas kontrol dan eksperimen ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Deskripsi Data Motivasi Belajar Kelas Tes Skor Minimum Skor Maksimum Rata-rata Kontrol Awal 60,0 70,0 66,06 Akhir 65,0 76,0 70,87 Eksperimen Awal 64,0 71,0 66,77 Akhir 69,0 77,0 72,81 Berdasarkan Tabel 5, skor minimum atau terendah dari nilai awal kelas kontrol adalah 60 dan nilai maksimum atau tertingginya adalah 70, sedangkan pada kelas eksperimen nilai terendahnya adalah 64 dan nilai tertingginya adalah 71. Rata-rata motivasi belajar awal kelas eksperimen sebesar 66,77 relatif sama jika dibandingkan dengan rata-rata motivasi belajar awal kelas kontrol, yaitu sebesar 66,06. Setelah mengalami proses pembelajaran dan khusus untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran, diperoleh nilai motivasi belajar akhir kelas eksperimen sebesar 72,81 lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol 28 metode konvensional, sebesar 70,87. Nilai terendah motivasi belajar akhir kelas dari kontrol adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 76, sedangkan pada kelas eksperimen nilai terendahnya adalah 69 dan nilai tertingginya adalah 77. Adapun rekapitulasi data motivasi belajar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 85. b. Data Prestasi belajar Data prestasi belajar terdiri dari nilai awal yang didapat sebelum perlakuan sedangkan untuk nilai akhir didapat sesudah perlakuan. Deskripsi data motivasi belajar awal dan akhir dari kelas kontrol dan eksperimen ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Kelas Tes Skor Minimum Skor Maksimum Rata-rata Kontrol Awal 43,0 88,0 65,23 Akhir 45,0 91,0 67,87 Eksperimen Awal 46,0 89,0 66,87 Akhir 50,0 95,0 74,45 Berdasarkan Tabel 6, skor minimum atau terendah dari nilai awal kelas kontrol adalah 43 dan nilai maksimum atau tertingginya adalah 88, sedangkan pada kelas eksperimen nilai terendahnya adalah 46 dan nilai tertingginya adalah 89. Rata-rata prestasi belajar akhir kelas eksperimen sebesar 65,23 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata prestasi belajar awal kelas kontrol, akan tetapi tidak terpaut jauh yaitu sebesar 66,87. Setelah mengalami proses pembelajaran dan khusus untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran, diperoleh nilai prestasi belajar akhir dari kelas eksperimen sebesar 74,45 lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol metode konvensional, sebesar 66,87. Nilai terendah prestasi belajar akhir dari kelas kontrol adalah 45 dan nilai tertingginya adalah 91, sedangkan pada kelas eksperimen nilai terendahnya adalah 50 dan nilai tertingginya adalah 95. Adapun rekapitulasi data prestasi belajar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 85.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis pada bab sebelumnya, telah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dapat dilaksanakan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan dan uji t

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

0 20 52

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

12 48 54

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi.

1 2 87

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi

0 0 85

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 NGABANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

0 0 13