Prestasi Belajar Deskripsi Teori

16 mengunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri bebas termodifikasi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati 2008 menemukan bahwa pendekatan inkuiri dapat mengurangi miskonsepsi geometri siswa tentang kesebangunan dan kekongruenan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa sebesar 22, 29, dan Penurunan tingkat kesalahan siswa dalam mengerjakan soal sebesar 2,18 dari siklus I ke siklus II.

C. Kerangka Berpikir

Perkembangan sains dan teknologi yang semakin maju menuntut kualitas manusia yang semakin meningkat. Upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia dapat ditempuh melalui jalur pendidikan. Pendidikan di Indonesia senantiasa mengalami pembaharuan, terutama perbaikan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan saat ini berlandaskan pada standar kompetensi. Sehingga siswa dituntut untuk kompeten di bidangnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan suasana menyenangkan dalam pembelajaran, dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang inovatif, sehingga menjadikan belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan Pada pembelajaran kimia, khususnya materi reaksi redoks, pendekatan pembelajaran yang sering digunakan adalah pendekatan konvensional. Hal ini disebabkan karena materi reaksi redoks sebagian besar beisi perhitungan. Namun, pendekatan ini kurang mengokomodasi kemampuan siswa. Oleh karena itu diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa Berdasarkan hasil pengamatan peneliti SMA Negeri 2 Menyuke, Kalimantan Barat proses pembelajaran masih menggunakan pendekatan konvensional yaitu banyak menggunakan metode ceramah, sehingga siswa menjadi terlihat bosan dalam belajar.. Sepertinya siswa membutuhkan suatu pembelajaran baru yang lebih menarik dan yang bisa memacu lebih baik semangat siswa dalam belajar, sehingga pendekatan inkuiri dirasa tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Pendekatan inkuiri dipilih karena pendekatan ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang ada dalam proses pemebelajaran. Dalam pelaksanaannya para siswa tidak dibiarkan begitu saja menganalisis hasil eksperimen namun 17 mereka tetap mendapatkan arahan sehingga hasilnya sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini akan dilakukan studi perbandingan antara pembelajaran dengan pendekatan konvensional dan pendekatan inkuiri dengan tujuan untuk bisa mengetahui pendekatan yang tepat diterapkan di sekolah tersebut jika dilihat dari motivasi belajar dan prestasi belajarnya. Motivasi belajar tinggi adalah dorongan atau keinginan kuat dalam diri siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal. Sedangkan motivasi belajar rendah adalah kurangnya keinginan siswa dalam memperoleh prestasi yang optimal. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan cenderung lebih giat belajar dalam memahami pelajaran kimia, siswa dalam kriteria ini akan lebih meluangkan banyak waktu untuk belajar. Hal ini akan berbeda dengan siswa yang masuk ke dalam kriteria motivasinya rendah. Penggunaan pendekatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap motivasi siswa. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian penerapan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dapat mempertahankan motivasi dan prestasi siswa yang tinggi sekaligus dapat meningkatkan siswa yang memiliki motivasi dan prestasi rendah, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai sepenuhnya.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Ada perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing . 2. Ada perbedaan prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. 3. Ada pe rbedaan motivasi belajar kimia yang signifikan antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang sudah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan siswa yang sudah mengikuti pembelajaran pendekatan pembelajaran konvensional.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

0 20 52

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

12 48 54

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi.

1 2 87

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi

0 0 85

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 NGABANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

0 0 13