Deskripsi Data Penelitian Hasil Penelitian

29 sampel berpasangan Paired Sample t Test dan uji t sampel independen Independent Samples t Test. Uji t dilakukan digunakan untuk menguji hipotesis nol Ho, sehingga diketahui Ho diterima atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian diuraikanan sebagai berikut. a. Perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 15.0, maka didapatkan hasil uji t sampel berpasangan Paired Sample t Test seperti yang diuraikan pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji t Sampel Berpasangan Variabel Motivasi Belajar Motivasi Belajar Rata- rata Selisih t hitung t tabel Keterangan Awal 66,77 -6,03 -17,623 -2,042 Signifikan Akhir 72,81 Berdasarkan Tabel 7, dengan membandingkan nilai t hitung sebesar -17,623 dan t tabel sebesar -2,042 maka dapat diketahui bahwa -t tabel -t hitung, maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan motivasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 89. b. Perbedaan prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 15.0, maka didapatkan hasil uji t sampel berpasangan Paired Sample t Test seperti yang diuraikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji t Sampel Berpasangan Variabel Prestasi Belajar Prestasi belajar Rata- rata Selisih t hitung t tabel Keterangan Awal 66,87 -7,58 -10,343 -2,042 Signifikan Akhir 74,45 Berdasarkan Tabel 8, dengan membandingkan nilai t hitung sebesar -10,343 dan t tabel sebesar -2,042 maka dapat diketahui bahwa -t tabel -t hitung, maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang signifikan antara sebelum dan 30 sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 90. c. Perbedaan motivasi belajar kimia antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 15.0, maka didapatkan hasil uji t sampel independen Independent Samples t Test seperti yang diuraikan pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Uji t Sampel Independen Variabel Motivasi Belajar Kelas Rata- rata Selisih t hitung t tabel Keterangan Kontrol 70,87 -1,94 -3,319 -2,000 Signifikan Eksperimen 72,81 Berdasarkan Tabel 9, dengan membandingkan nilai t hitung sebesar -3,319 dan t tabel sebesar -2,000 maka dapat diketahui bahwa -t tabel -t hitung, maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan motivasi belajar kimia antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang sudah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan siswa yang sudah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 91. d. Perbedaan prestasi belajar kimia antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Menyuke yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan konvensional. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 15.0, maka didapatkan hasil uji t sampel independen Independent Samples t Test seperti yang diuraikan pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Uji t Sampel Independen Variabel Prestasi Belajar Kelas Rata- rata Selisih t hitung t tabel Keterangan Kontrol 67,87 -6,58 -2,082 -2,000 Signifikan Eksperimen 74,45 Berdasarkan Tabel 10, dengan membandingkan nilai t hitung sebesar -2,082 dan t tabel sebesar -2,000 maka dapat diketahui bahwa -t tabel -t hitung, maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar kimia

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

0 20 52

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

12 48 54

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi.

1 2 87

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi

0 0 85

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 NGABANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 SMA N 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

0 0 13