Pengertian Keterbukaan Diri Keterbukaan Diri

13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Keterbukaan Diri

1. Pengertian Keterbukaan Diri

Keterbukaan diri adalah suatu bentuk komunikasi dimana informasi tentang dirinya yang biasanya disimpan atau disembunyikan mampu dikomunikasikan kepada orang lain DeVito, 2008: 37. Senada dengan yang diungkapkan Sidney Jourard Hansen, 1982: 215 yang mengungkapkan bahwa keterbukaan diri adalah suatu bentuk komunikasi dimana seseorang bersedia mengungkapkan informasi tentang dirinya. Keterbukaan diri dapat dilihat dengan memberikan informasi yang disembunyikan dan menjadikannya diketahui oleh orang lain. Floyd 2009: 107 menyatakan bahwa keterbukaan diri adalah tindakan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam memberikan informasi kepada orang lain tentang dirinya yang diyakini bahwa orang lain belum mengetahui informasi tersebut. Beebe 2008: 53 juga menyatakan bahwa keterbukaan diri merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk menjelaskan informasi tentang diri individu kepada orang lain dimana orang lain tidak akan memahami jika individu tersebut tidak mengatakannya. Supratiknya 1996: 61 mengatakan bahwa keterbukaan diri adalah mengungkapkan reaksi individu terhadap situasi yang dihadapinya kepada orang lain dan memberikan informasi tentang masa lalu yang 14 kiranya bermanfaat untuk memahami reaksi individu di masa sekarang. Keterbukaan diri merupakan proses yang melibatkan kesadaran diri atau reaksi individu terhadap suatu kekinian, sesuatu di masa lampau yang membuat individu bereaksi dengan cara tertentu terhadap masa kini, tersebut. Lain hal nya dengan Inge Hutagalung 2007: 28 mengatakan bahwa keterbukaan diri merupakan perilaku komunikasi yang dilakukan individu secara sengaja yang menjadikan dirinya diketahui oleh pihak lain. Keterbukaan diri terjadi apabila individu secara sukarela mencerminan mengenai dirinya kepada orang lain, sehingga orang tersebut menjadi senang karena mendapatkan informasi langsung dari yang bersangkutan daripada sumber-sumber lain. Selanjutnya, Wrightsman Tri Dayakisni, 2006: 104 menyatakan bahwa pengungkapan diri self disclosure adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi perasaan dan informasi dengan orang lain. Morton Tri Dayakisni, 2006: 104 mengungkapkan bahwa pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif. Deskriptif artinya individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh pendengar seperti, jenis pekerjaan, alamat, dan usia. Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukaan pendapat atau 15 perasaan pribadinya seperti tipe orang yang kita sukai atau hal-hal yangkita sukai atau kita benci. Berdasarkan pengertian keterbukaan diri yang diutarakan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keterbukaan diri adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh seorang individu untuk membagi pikiran, perasaan, dan informasi tentang dirinya kepada orang lain.

2. Aspek-aspek Keterbukaan Diri