Remaja dalam Keluarga Bercerai

51 kebutuhan psikis yang meliputi kebutuhan anak akan penghargaan, kebutuhan akan komunikasi dan kebutuhan mendapatkan kebebasan untuk berkembang. Sedangkan kebutuhan jasmani fisik anak menyangkut kebutuhan akan makan, minum, perawatan badan pada umumnya dan perawatan kesehatan khususnya. Pakaian dan perumahan, sarana untuk bergerak, permainan, berolahraga, berekreasi dan sejenisnya. Jelas dari pernyataan di atas, keluarga orang tua harus mampu secara ekonomi untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik anak. Tentunya tidak semua orang tua selalu mampu secara ekonomi memenuhi kebutuhan fisik itu. Maka disinilah ekonomi keluarga rumah tangga perlu diatur sebaik mungkin. Kesejahteraan psikologis, sosial dan ekonomi yang diperoleh remaja dari keluarga utuhakan menuntun remaja pada suatu tahap pendidikan yang maksimal dan terarah. Keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak dan waktu terbanyak dihabiskan anak di dalam keluarga. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ketutuhan dan suasana keluarga yang hangat sangatlah penting dan bermanfaat bagi perkembangan anak baik dari segi fisik, psikis, ekonomi, sosial maupun pendidikan.

7. Remaja dalam Keluarga Bercerai

Keluarga bercerai adalah keluarga yang memiliki struktur tidak lengkap. Akibat perceraian tersebut, anak kehilangan salah satu atau 52 bahkan dua sosok orang tuanya karena ia memilih tinggal dengan salah satu orang tuanya atau tidak dengan kedua orang tuanya sama sekali. Kehadiran orang tua dalam perkembangan jiwa anak sangat penting. Bila anak kehilangan peran dan fungsi orang tua, hal ini dapat mengakibatkan anak kehilangan haknya untuk dibina, dibimbing, dan diberikan kasih sayang, dan perhatian. Pada umumnya dalam keluarga yang tidak utuh atau broken home , perhatian terhadap anak akan kurang. Situasi keluarga yang tidak utuh berpengaruh negatif dan tidak menguntungkan bagi perkembangan anak, dan anak akan mengalami maladjustment bahkan depresi Ahmadi, 2002: 249. Berada pada keluarga yang bercerai merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi remaja. Ketidakutuhan keluarga karena adanya perceraian orang tua membuat keluarga tidak lagi menjadi tempat yang ideal bagi remaja. Tidak heran ketika kondisi keluarga tidak harmonis atau berpisahnya orang tua karena perceraian mengakibatkan anak terutama remaja merasa tidak aman dan nyaman. Wallerstein dan Kelly Dagun, 2002 menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya terhadap 60 keluarga yang mengalami kasus perceraian di Kalifornia, menunjukkan bahwa anak usia remaja mengalami trauma yang mendalam. Mereka membutuhkan media untuk menyembuhkan trauma yang mendalam itu. Ditambah lagi, Hetherington Dagun, 2002 menyatakan bahwa, jika perceraian terjadi saat anak menginjak usia remaja, remaja korban perceraian akan mencari ketenangan, baik di 53 tetangga, sahabat ataupun teman sekolahnya. Hal ini terjadi karena trauma terhadap perceraian menimbulkan perasaan terluka, marah, benci dan dendam. Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat tersebut bahwa ketidakutuhan keluarga memiliki cukup banyak dampak negatif bagi anggota keluarga di dalamnya terutama remaja. Namun dampak tersebut tergantung pada sikap dan peran orang tua dalam membantu remaja menghadapi masalah yang dia hadapi pasca perceraian sehingga perkembangan dan kehidupannya tetap seimbang.

C. Perceraian