Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

9 melakukan keterbukaan diri pada orang tua secara lebih luas dan lebih kompleks karena terbatasnya penelitian tentang kasus ini, sedangkan banyak kasus perceraian yang berdampak negatif bagi anak, namun seringkali orang tua yang bercerai tidak menyadari akan hal tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam layanan bimbingan dan konseling terutama dalam bidang pribadi dan sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru BK dalam pengembangan program-program layanan bimbingan dan konseling yang bisa diterapkan pada individu yang memiliki permasalahan tentang keterbukaan diri berkaitan dengan kondisi kehidupan keluarga yang tidak utuh atau cerai hidup. Berangkat dari beberapa paparan fenomena di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meng etahui bagaimana “Keterbukaan Diri Remaja pada Orang Tua yang Bercerai” Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah secara lebih terperinci : 1. Banyaknya kasus perceraian di indonesia yang memberi dampak negatif bagi anak korban perceraian. 2. Perceraian orang tua menjadi salah satu pemicu seorang remaja melakukan kenakalan, seperti putus sekolah, menggunakan obat-obatan terlarang. 10 3. Orang tua yang bercerai kadang sulit untuk menjalin hubungan yang harmonis sehingga anak seringkali kesulitan menyesuaikan diri dengan keadaan keluarganya. 4. Perceraian orang tua menyebabkan anak kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi keterbukaan diri pada orang tua karena adanya kondisi yang berbeda dari kedua orang tuanya.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka peneliti membatasi pada permasalahan keterbukaan diri remaja pada orang tua yang bercerai di Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana keterbukaan diri remaja pada orang tua yang bercerai?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana keterbukaan diri remaja pada orang tua yang bercerai. 11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan keilmuan bidang Bimbingan dan Konseling, terkait dengan keterbukaan diri yang dihubungkan dengan perceraian orangtua pada khususnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi gambaran data dan masukan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. 2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan, perbandingan dan penerapan materi yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di tengah masyarakat. Hal ini dapat memperkaya wawasan peneliti mengenai konseling di bidang keluarga khususnya tentang keterbukaan diri remaja pada orang tua yang bercerai. b. Bagi Praktisi Bimbingan dan Konseling Konselor Penelitian ini diharapkan berguna sebagai acuan dalam memberikan saran, masukan maupun rekomendasi yang bersifat preventif, kuratif maupun preservatif terhadap permasalahan hubungan anak dan orangtua setelah perceraan orangtua. 12 c. Bagi Masyarakat Hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan acuan serta wacana guna menjaga keharmonisan keluarga serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi orangtua yang akan melakukan perceraian. 13

BAB II KAJIAN TEORI