Tahap-Tahap Perkembangan Remaja Remaja

39 Berdasarkan klasifikasi masa remaja menurut para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa setiap masa remaja memiliki karakteristik berbeda- beda sesuai dengan masa perkembangannya. Semakin bertambahnya usia remaja, maka karakteristik kedewasaan remaja tersebut akan semakin terlihat. Seorang individu juga akan mengalami perubahan yang signifikan dalam dirinya, mulai dari perubahan fisik, pola pikir, cara bergaul, dan berbagai perubahan yang dapat mendukungnya untuk memenuhi tugas perkembangannya.

3. Tahap-Tahap Perkembangan Remaja

Secara garis besar perkembangan masa remaja meliputi tiga aspek utama yaitu : perkembangan fisik, perkembangan emosional, dan perkembangan psikososial. a. Pertumbuhan fisik Perubahan fisik pada remaja terjadi dengan cepat. Maturasi seksual terjadi terjadi seiring perkembangan karakteristik primer dan sekunder. Karakteristik primer berupa perubahan fisik dan hormonal yang penting untuk reproduksi, dan karakteristik sekunder secara eksternal berbeda pada laki-laki dan perempuan. 4 fokus perubahan fisik PotterPerry, 2005: 156: 1 Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera. Meningkatnya tinggi dan berat badan biasanya terjadi selama laju pertumbuhan pubertas, laju pertumbuhan pada perempuan yaitu 40 antara rentang usia 8-14 tahun. Tinggi badan pada perempuan meningkat 5-20 cm dan berat badan meningkat 7-27,5 kg. pada anak laki-laki mulai usia 10-16 tahun. Tinggi badan pada anak laki- laki meningkat kira-kira 10-30 cm dan berat badan meningkat 7- 32,5 kg, anak perempuan mencapai 90-95 dari tinggi badan dewasanya pada masa menarche dan mencapai tinggi penuh pada usia 16-17 tahun, sementara anak laki-laki terus bertambah tinggi hingga usia 18 menuju 20 tahun. 2 Perubahan spesifik sek, seperti perubahan bahu dan lebar pinggul. 3 Perubahan distribusi lemak otot dan lemak. Lemak diretribusi sesuai proporsi dewasa seiring peningkatan tinggi dan berat badan dan secara bertahap tubuh remaja berubah menjadi penampilan tubuh dewasa. 4 Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder. Berdasarkan perubahan fisik remaja diatas, peneliti menyimpulkan bahwa remaja mengalami perubahan fisik, diantaranya pada bagian postur tubuh tinggi dan berat badan, bentuk bahu dan lebar pinggul, distribusi lemak dalam tubuh serta perkembangan system reproduksi. Dalam perkembangan fisiknya, remaja putra dan wanita memiliki karakteristik dan porsi yang berbeda. b. Perkembangan kognitif remaja Menurut Piaget, remaja berada pada tahap operasional formal, pada tahap ini mulai berkembang kemampuan berpikir berperilaku yang 41 abstrak, dan muncul perilaku ilmiah, apada awal pemikiran tersebut kaku, tapi pemikiran tersebut dapat beradaptasi dan fleksibel Potter Perry, 2005. Remaja mungkin kebingungan antara ideal dan praktik tetapi pada saat ia dihadapkan dengan masalah nyata atau hipotesis, mereka dapat menyarankan beberapa solusi. Remaja juga menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada Potter Perry, 2005: 157. c. Perkembangan moral remaja Kohlberg Diane E. Papalia, dkk 2008:563-565 mendeskripsikan tiga level penalaran moral: 1 Level 1, Moralitas Prakonvensional Orang bertindak di bawah kontrol eksternal. Individu mematuhi perintah untuk menghindari hukuman, mendapat hadiah atau bertindak di luar kepentingan diri. Level ini biasanya terdapat pada anak usia 4 sampai 10 tahun. 2 Level 2, Moralitas Konvensional moralitas peran konfirmitas konvensional Orang telah menginternalisasikan standar figur otoritas. Individu peduli tentang menjadi “baik”, memuaskan orang lain dan mempertahankan tatanan sosial. Level ini biasanya dicapai setelah usia 10 tahun. Banyak individu tidak mampu melampaui level ini bahkan pada masa dewasa. 42 3 Level 3, Moralitas Postkonvensional moralitas prinsip moral otonom Orang pada tahap ini menyadari konflik antara standar moral dan membuat keputusan sendiri berdasarkan prinsip hak, kesetaraan dan keadilan. Individu biasanya baru mencapai tahap penalaran moral ini ketika mencapai usia remaja awal atau lebih umum lagi pada masa dewasa awal. Pemaparan Kohlberg dia atas menyatakan bahwa perkembangan moral remaja pada tingkat moralitas postkonvensional , dalam artian individu mendapat nilai moral yang benar. Pengaruh kontrol berasal dari dalam. Pencapaian nilai formal yang benar terjadi setelah dicapai formal operasional, dan tidak semua orang mencapai tingkat ini. d. Perkembangan Psikoseksual remaja Sigmund Freud Abdul Hadi, 2013 menyatakan bahwa remaja berasal dari fase genital. Pada masa ini alat-alat reproduksi sudah berfungsi secara matang dan pusat daerah kepuasan berada pada daerah kelamin. Libido diarahkan pada hubungan heteroseksual .Rasa cinta pada anggota keluarga dialihkan orang lain yang berlawan jenis. e. Perkembangan psikososial remaja Erikson Potter Perry, 2005: 170. Menyatakan bahwa remaja berada pada tahap konflik antara identity vs identity confussion . Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”. Pada masa ini remaja 43 berusaha mempunyai identitas atau jati diri baik dalam seksual, umur dan pekerjaan. Hal ini penting bagi remaja dalam adaptasinya di lingkungan teman sebaya ataupun di masyarakat selanjutnya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa tahap perkembangan remaja meliputi, pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, moral, psikoseksual dan psikososial. Dalam setiap tahapan tersebut ada beberapa aspek penting dalam diri remaja yang mempengaruhi pola perilaku dan proses perkembangan remaja baik fisik maupun psikis.

4. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja