30 Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa keterbukaan diri yang dilakukan secara jujur dan ikhlas dapat memberi mafaat yang sangat positif bagi individu yang melakukannya.
Lebih dari itu, individu akan lebih mengenal dirinya sendiri, dapat menyelesaikan maslaahnya serta mengurangi beban dalam dirinya.
6. Cara Meningkatkan Keterbukaan Diri
a. Meningkatkan keterbukaan diri dengan pelatihan
Hardjana 2003 berpendapat bahwa keterbukaan diri dapat ditingkatkan melalui Pelatihan Pengungkapan Diri
Self Disclosure Training.
Pelatihan ini dilakukan dalam satu hari selama tujuh jam yang berguna untuk membantu individu agar memiliki sikap terbuka
dan jujur dalam mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman kepada orang lain, sehingga keterbukaan diri dapat menjadi media
yang tepat untuk mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan perasaan kepada orang lain. Pelatihan ini terdiri atas 3 tahap:
1 Tahap awal,meliputi perkenalan dan pemanasan.
2 Tahap tengah atau tahap inti.
3 Tahap akhir, meliputi penyimpulan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pelatihan.
31 Keterbukaan diri dapat ditingkatkan dengan pelatihan model
knap Denok setiawati, 2012: 1
Tahap
inisiasi
, mencakup percakapan singkat dan saling memberi salam. Memberi salam bukanlah hal yang mudah, maka pada tahap
ini harus dipastikan bahwa masing-masing individu berlatih untuk memberi salam. Jika perlu disertai yel-yel atau permainan untuk
mencairkan suasana. 2
Tahap
eksperimen,
masing-masing individu akan mengungkap informasi mengenai partnernya. Percakapan pada tahap ini
berfungsi untuk menjajaki terjadinya hubungan lebih lanjut dan membantu dalam mengungkap persamaan atau perbedaan
kepentingan. 3
Tahap
intensifikasi,
melibatkan penyelidikan yang lebih mendalam pada kepribadian masing-masing. Misalnya tentang permasalahan
yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya atau hal-hal yang bisa mengungkap sisi yang lebih dalam. Serta memberi masukan atau
pendapat ketika
partner
meminta pendapat. 4
Tahap
integrasi,
menciptakan rasa “bersama”, rasa kami atau kita, dimana keduanya bertindak sebagai satu unit, bukan sebagai
individu yang terpisah. Keputusan yang dibuat pada tahap ini biasanya dilakukan berdua. Bisa juga konselor memberi topik
bahasan atau studi kasus serta tugas kelompok yang bisa dipecahkan bersama.
32 5
Tahap
ikatan,
terjadi ketika keduanya masuk kepada suatu ritual yang secara formal mengakui hubungan jangka panjang.
b. Meningkatkan keterbukaan diri dengan bantuan konselor
Penelitian yang dilakukan oleh Gainau 2005 merekomendasikan beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang konselor untuk dapat
membantu siswa remaja yang mengalami masalah
self disclosure
dilihat dari perspektif budaya dan hubungan dengan orang lain: 1
Konselor perlu memahami setiap budaya individu. 2
Kompetensi konselor sangat diperlukan dalam memberikan konseling bagi individu yang kurang terbuka bagi orang lain.
3 Konselor dapat memberikan layanan informasi tentang etika
dalam keterbukaan diri dengan orang lain: kepada siapa keterbukaan diri itu dilakukan dan dalam situasi yang bagaimana
keterbukaan diri dilakukan. 4
Konselor dapat memberikan layanan konseling individual maupun kelompok untuk membantu individu menyelesaikan
masalahnya. 5
Konselor dapat merencanakan kegiatan diskusi kelompok, kerja kelompok,
role playing
, konselor melakukan pendekatan personal secara kontinyu sehingga individu dapat merasa dekat dengan
konselor.
33 6
Memberikan pelatihan kepada individu berupa pelatihan untuk meningkatkan keterbukaan diri, kepercayaan diri, menghargai
diri, kemampuan berinteraksi dengan orang lain serta kemampuan bersosialisasi.
7 Melibatkan individu dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
jika individu masih dalam usia sekolah seperti PMR, pramuka dan osis sehingga mereka dapat mengungkapkan ide dan
pendapat. 8
Melibatkan orang-orang yang dekat dengan individu yang berkompeten untuk membantu meningkatkan keterbukaan diri
individu, seperti orang tua atau guru di sekolah. Berdasarkan pemaparan beberapa ahli diatas, dapat peneliti
simpulkan bahwa keterbukaan diri dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, seperti pelatihan yang didalamnya terdapat berbagai
proses seperti diskusi dan sharing. Usaha peningkatan dapat dilakukan sendiri oleh individu maupun dilakukan dengan melibatkan orang lain.
B. Remaja