22 sosialnya, media untuk mengenali, menyadari dan mengendalikan dirinya
serta penjernihan diri.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterbukaan Diri
DeVito 2008: 38-39 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri, yaitu:
a. Besar Kelompok
Keterbukaan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil daripada kelompok besar. Dengan satu pendengar, pihak yang melakukan
keterbukaan diri dapat meresapi tanggapan dengan cermat. Sedangkan apabila ada lebih dari satu pendengar, pemantauan ini menjadi sulit
karena tanggapan yang muncul pasti berbeda dari pendengar yang berbeda.
b. Perasaan Menyukai
Seseorang membuka diri kepada orang-orang yang disukai atau dicintai, dan tidak membuka diri kepada orang lain yang dibenci. Hal
tersebut dikarenakan orang yang disukai akan bersikap mendukung dan positif.
c. Efek Diadik
Individu melakukan keterbukaan diri apabila orang lain juga melakukan keterbukaan diri. Efek diadik ini dapat membuat seseorang
merasa lebih aman, nyaman, dan memperkuat perilaku membuka diri.
23 d.
Kompetensi Orang yang kompeten lebih banyak melakukan keterbukaan diri
daripada orang yang kurang kompeten. e.
Kepribadian Orang-orang yang pandai bergaul dan
ekstrovert
melakukan keterbukaan diri lebih besar daripada orang yang kurang pandai
bergaul dan lebih
introvert.
f. Topik
Seseorang lebih cenderung membuka diri tentang topik tertentu daripada topik yang lain, seperti informasi tentang pekerjaan atau hobi
daripada tentang kehidupan seks atau dituasi keuangan. Seseorang lebih memberikan informasi yang positif daripada hal yang bersifat
negatif. g.
Jenis Kelamin Faktor penting yang mempengaruhi keterbukaan diri adalah jenis
kelamin. Pada umumnya, wanita lebih suka terbuka daripada laki-laki. Selanjutnya, Dindia Taylor, 2009: 335 menyatakan faktor
penting dalam keterbukaan diri adalah resiprositas. Keterbukaan diri cenderung akan dibalas dengan keterbukaan diri. Jika berbagi informasi
kepada orang lain maka orang lain mungkin dapat merespon dengan cara yang sama. Ketika individu berbicara tentang hal yang menarik, maka
pendengar juga akan memberikan tanggapan dengan menarik pula. Sebaliknya, jika individu memberi tahu hal-hal yang bersifat pribadi,
24 orang lain diharapkan merespon dengan keterbukaan yang bersifat
pribadi pula. Oleh karena itu, dapat ditarik benang merah, bahwa secara umum individu menyukai orang yang mau berbagi terbuka.
Magno, Cuason, dan Figueroa Arifianti F.J, 2008 menemukan lima faktor yang menyebabkan terjadinya
self disclosure,
yaitu: a.
Faktor Kepercayaan
beliefs
Faktor kepercayaan merupakan faktor yang berisi pengungkapan kepercayaan pada agama dan ide-ide atau pandangan terhadap topik
tertentu. Dalam mengungkapkan faktor
beliefs
, individu dapat berbagi pemikiran dan emosi yang dialami terkait dengan kepercayaannya
kepada Tuhan serta berbagi konsep, persepsi, dan pandangan spiritualnya. Faktor kepercayaan ini berarti pula bahwa individu akan
mengungkapkan informasi tentang kepercayaan dirinya pada orang yang memiliki pandangan tentang kepercayaan yang dianggap sama
dengan dirinya. b.
Faktor Hubungan
relationship
Faktor
relationship
merupakan faktor yang menggambarkan hubungan dengan teman atau sesama. Dalam hal ini, individu dapat
mengungkapkan informasi tentang dirinya kepada orang lain yang memiliki hubungan dekat dengannya. Individu dapat pula melakukan
keterbukaan diri dengan orang yang tidak cukup dekat dengannya, namun dapat dipastikan bahwa informasi yang akan diungkapnya
sangat terbatas.
25 c.
Faktor Masalah Pribadi
personal matters
Faktor
personal matters
merupakan faktor yang berisi pengungkapan terhadap hal-hal yang bersifat pribadi. Individu akan mengngkapkan
informasi tentang masalah pribadinya dengan orang yang memiliki masalah yang sama dengannya, sehingga mendapatkan timbal balik
yang diinginkan. d.
Faktor Minat atau Ketertarikan
interest
Faktor
interest
merupakan faktor yang berisi pengungkapan selera dan persepsi. Individu akan mengungkapkan minat dan ketertarikannya
pada orang yang memiliki minat sama dengannya. Namun dapat pula pada orang yang tidak memiliki minat yang sama, tetapi timbal balik
yang didapatkan tidak akan seperti yang diharapkan. e.
Faktor Perasaan yang Intim
intimate feelings
Faktor
intimate feelings
merupakan faktor yang berisi pengungkapan perasaan-perasaan mengenai diri sendiri, perasaan terhadap masalah
yang sedang dihadapi, perasaan cinta, kesuksesan, dan kefrustasian. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa keterbukaan diri tidak terjadi begitu saja, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keterbukaan diri terutama faktor-
faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri, seperti kepercayaan, kepribadian, minat, jenis kelamin dan kompetensi yang dimilikinya.
26
5. Manfaat Keterbukaan Diri