Remaja dalam Keluarga Utuh

49

6. Remaja dalam Keluarga Utuh

Keluarga utuh adalah keluarga yang memiliki struktur yang lengkap, terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya serta di dalamnya terjadi suatu keutuhan dalam interaksi sosial yang wajar harmonis. Dalam keluarga, semua memiliki peran yang penting. Menurut Gerungan 2004: 185, perang ayah dan ibu penting dalam mengembangkan anak, yaitu: a. Memberikan afeksi, support dan companionship . b. mengajarkan dan mentransfer kebudayaan, agama, ekonomi dan moral kepada anaknya. c. Mengembangkan kepribadian anak. d. Memberikan kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologisnya. Peran ayah dan ibu dalam mengembangkan anak akan berpengaruh pada pembentukan kognitif, afektif dan tingkah laku anak dalam setiap aspek kehidupannya. Peran ayah dan ibu mempunyai makna tersendiri bagi perkembangan anak. Peran ibu dalam membesarkan anaknya adalah memberikan dasar perkembangan psikososial dan emosi pada anak. Pengalaman dengan ibu merupakan pengalaman yang menyenangkan, anak merasa diperhatikan dan dilindungi sehingga ia mempunyai pandangan bahwa dirinya berharga. Sedangkan peran ayah selain sebagai pencari nafkah dan pelindung keluarga lebih ditekankan pada bagaimana mengatur anak. Melalui otoritas dan disiplin yang ia tanamkan pada mereka, ayah memberikan suatu pengarahan pada realitas kehidupan. Dalam hal ini, ayah banyak memenuhi kebutuhan anak akan tanggung 50 jawab agar ia bisa berdiri sendiri dalam kehidupannya nanti Marnissa Chairini, 1982: 49. Berawal dari keluarga utuh dengan keberadaan orang tua yang lengkap menjadikan keluarga penting bagi perkembangan remaja dalam berbagai aspek kehidupannya, baik dilihat dari aspek psikologis, sosial, ekonomi maupun pendidikan. Secara psikologis, Hurlock 1980: 231 menyatakan bahwa suasana keluarga adalah atmosfer psikologi dari rumah. Setiap keluarga mempunyai suasana keluarga yang berbeda-beda, ada yang dipersepsi sebagai suasana yang hangat dan menyenangkan, sebaliknya adapula yang dipersepsikan sebagai keluarga yang tidak hangat sehingga tidak menyenangkan tetapi adapula yang tidak konsisten. Keadaan atau suasana keluarga sangat berpengaruh pada keseimbangan tumbuh kembang remaja. Keluarga yang memiliki suasana hangat akan memberikan kesempatan pada remaja untuk percaya pada diri sendiri dan lingkungan. Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil yang menyediakan pengalaman sosial awal pada seseorang. Setiap hari, anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain dan secara langsung atau tidak, interaksi tersebut akan menimbulkan suatu iklim atau suasana keluarga yang mempengaruhi bidang kehidupan seorang remaja, terutama ketika berhubungan dengan orang lain atau dalam skala besar yaitu bersosialisasi dengan orang lain. Orang tua mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, baik secara fisik maupun psikis. Menurut Riberu 1984: 45 51 kebutuhan psikis yang meliputi kebutuhan anak akan penghargaan, kebutuhan akan komunikasi dan kebutuhan mendapatkan kebebasan untuk berkembang. Sedangkan kebutuhan jasmani fisik anak menyangkut kebutuhan akan makan, minum, perawatan badan pada umumnya dan perawatan kesehatan khususnya. Pakaian dan perumahan, sarana untuk bergerak, permainan, berolahraga, berekreasi dan sejenisnya. Jelas dari pernyataan di atas, keluarga orang tua harus mampu secara ekonomi untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik anak. Tentunya tidak semua orang tua selalu mampu secara ekonomi memenuhi kebutuhan fisik itu. Maka disinilah ekonomi keluarga rumah tangga perlu diatur sebaik mungkin. Kesejahteraan psikologis, sosial dan ekonomi yang diperoleh remaja dari keluarga utuhakan menuntun remaja pada suatu tahap pendidikan yang maksimal dan terarah. Keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak dan waktu terbanyak dihabiskan anak di dalam keluarga. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ketutuhan dan suasana keluarga yang hangat sangatlah penting dan bermanfaat bagi perkembangan anak baik dari segi fisik, psikis, ekonomi, sosial maupun pendidikan.

7. Remaja dalam Keluarga Bercerai