51 Pada  penelitian  ini,  informan  meliputi  Kepala  SMA  Negeri  1  Jetis
Bantul,  lima  orang  guru  sebagai  pelaksana  pendidikan  lingkungan  serta memberikan proses belajar mengajar di kelas, dan 4 orang peserta didik yang
terlibat  langsung  dalam  pelaksanaan  kebijakan  sekolah  tentang  pendidikan lingkungan hidup.
D. Teknik  Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik-teknik yang dilakukan peneliti dalam  rangka  untuk  mencari  data-data  dalam  suatu  penelitian.  Teknik
pengumpulan  data  merupakan  langkah  paling  strategis  dalam  penelitian karena  tujuan  utama  dari  penelitian  adalah  untuk  mendapatkan  data
Sugiyono,  2012:  62.  Untuk  mengumpulkan  data-data  di  lapangan  peneliti menggunakan  beberapa  teknik  pengumpulan  data  yaitu  teknik  wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
1. Wawancara
Burhan Bungin 2003: 108 mengatakan wawancara adalah proses percakapan  dengan  maksud  untuk  mengkontruksikan  mengenai  orang,
kejadian,  kegiatan,  organisasi,  motivasi,  perasaan,  dan  sebagainya  yang dilakukan  oleh  dua  pihak  yaitu  pewawancara  yang  mengajukan
pertanyaan dengan yang diwawancarai berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara  merupakan  alat  pengumpulan  data  dengan  cara
mengajukan  berbagai  pertanyaan  kepada  informan  atau  sumber  dengan tujuan  untuk  memperoleh  data  yang  banyak  dan  tepat  secara  langsung
dari informan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara
52 berulang-ulang  terhadap  para  informan  mengenai  kebijakan  sekolah
tentang  Pendidikan  Lingkungan  Hidup  PLH  guna  untuk  memperoleh informasi  dan  data  lengkap  yang  dibutuhkan.  Wawancara  di  sekolah
sudah  dilakukan  dengan  Kepala  Sekolah,  5  guru,  dan  4  peserta  didik sebagai  subjek  pelaksana  kebijakan  sekolah  tentang  Pendidikan
Lingkungan  Hidup  PLH  guna  mengetahui  kebijakan  sekolah  tentang pendidikan  lingkungan  hidup,  serta  mengetahui  faktor  pendukung  dan
faktor penghambatnya. Pada  penelitian  kualitatif,  manusia  atau  peneliti  sendiri  yang
menjadi  instrumen  penelitian  yang  utama.  Selain  peneliti  sebagai instrumen,  dalam  pengumpulan  data  peneliti  juga  dibantu  dengan
pedoman  wawancara,  pedoman  observasi,  tipe  recorder,  kamera,  alat- alat  tulis,  dan  apa  saja  yang  dapat  digunakan  oleh  peneliti  untuk
mengumpulkan data Moleong, 2002: 132-135. Pada  penelitian  ini  peneliti  sendiri  merupakan  instrumen  yang
utama  dimana  peneliti  yang  menetapkan  fokus  penelitian,  pemilihan informan,  mengumpulkan  data,  analisis  data,  menafsirkan,  dan  juga
membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Peneliti terjun  langsung  ke  lapangan  dalam  mengambil  data  dengan
menggunakan pedoman wawancara. Pedoman  wawancara  berisi  tentang  pertanyaan-pertanyaan  dalam
wawancara  secara  garis  besar  kemudian  dalam  pelaksanaannya  akan dikembangkan  secara  mendalam  untuk  mendapatkan  suatu  gambaran
53 subjek  dan  pemaparan  gejala  yang  tampak  sebagai  suatu  fenomena.
Adapun kisi-kisi pedoman wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No Aspek yang dikaji
Indikator yang dicari Sumber data
1 Kebijakan
Sekolah Tentang
Pendidikan Lingkungan
Hidup PLH.
Kebijakan  Pendidikan Lingkungan Hidup
1 Kepala
Sekolah 2
Guru 3
Siswa 2
Proses Pendidikan
Lingkungan Hidup a.
Proses  Pendidikan Lingkungan  Hidup
melalui intrakurikuler.
b. Proses  Pendidikan
Lingkungan  Hidup melalui
ekstrakurikuler.
c. Aksi lingkungan
1 Guru
2 Siswa
3 Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup
Program Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup
1 Guru
2 Siswa
4 Faktor
Pendukung Kebijakan
Sekolah tentang
Pendidikan Lingkungan
Hidup PLH.
a. Faktor eksternal
b. Faktor internal
1 Kepala
Sekolah 2
Guru 3
Siswa 5
Faktor Penghambat
Kebijakan Sekolah
tentang Pendidikan
Lingkungan Hidup
PLH. a.
Faktor eksternal b.
Faktor internal 1
Kepala Sekolah
2 Guru
3 Siswa
2. Observasi