Pengertian Lingkungan Hidup Pendidikan Lingkungan Hidup

28 memberikan kesempatan pada semua orang agar bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat, b memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya, c menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah agar generasi kita mampu mengenali, mempelajari kenyataan ini, dan mampu mengubahnya. Tanpa pengetahuan obyektif, berarti akan terjadi manipulasi terhadap realitas. Tanpa itu, yang akan lahir adalah generasi cuek, pesimis, malas dan mengikuti maknanya sendiri Nurani Soyomukti, 2013: 465. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah memberikan kesempatan kepada individu untuk memperoleh pengetahuan agar bisa mengembangkan potensi dirinya.

3. Pengertian Lingkungan Hidup

Odum melalui Muhsinatun, dkk, 2002: 51 mengatakan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu lingkungan sekaligus merupakan sumber daya. 29 Anies 2006 mengatakan lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan makhluk hidup lain. Ruang, merupakan sesuatu tempat berbagai komponen lingkungan hidup memenpati dan melakukan proses, sehingga antara ruang dan komponen lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Lingkungan hidup merupakan ekologi terapan, dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup. Manusia merupakan makhluk yang paling dominan terhadap ekosistem di bumi. Penggunaan istilah lingkungan sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah lingkungan hidup. Kedua istilah tersebut meskipun secara harfiah dapat dibedakan, tetapi pada umumnya digunakan dengan makna yang sama, yaitu lingkungan dalam pengertian yang luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi lingkungan hidup manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan hidup tumbuhan. Lingkungan hidup juga memiliki makna yang berbeda dengan ekologi, ekosistem, dan daya dukung lingkungan Muhammad Akib, 2014: 1. Munadjat Danusaputro melalui Muhammad Akib, 2014: 1 mengatakan lingkungan atau lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah- perbuatannya yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan 30 jasad-jasad hidup lainnya. Sedangkan menurut Muhsinatun, dkk, 2002: 51 lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang memberi tempat dan bahan-bahan untuk kehidupan. Segala sesuatu itu disebut komponen lingkungan, ada yang bersifat abiotik, ada pula yang bersifat biotik termasuk manusia dengan segala perilakunya. Arianto 1988: 22 mengatakan di dalam lingkungan hidup manusia, secara garis besar terdapat tiga macam lingkungan yaitu: 1 lingkungan fisik, 2 lingkungan hayati, dan 3 lingkungan sosial. Lingkungan fisik terdiri dari berbagai benda, zat dan keadaan, tanah, air dan udara dengan seluruh kekayaaan alam fisik yang ada di atas dan di dalamnya. Lingkungan hayati meliputi segala makhluk hidup dari yang paling kecil mikroorganisme sampai yang besar-besar, baik yang berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sedangkan lingkungan sosial adalah kehidupan manusia dan interaksinya dengan sesamanya. Otto Soemarwoto melalui Muhammad Akib, 2014: 1-2, lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang yang ditempati benda hidup bersama benda tak hidup inilah dinamakan lingkungan hidup. 31 Menurut UU No. 32 Tahun 2009 pasal 1, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Arianto 1988: 109 mengatakan lingkungan hidup manusia terdiri dari unsur-unsur biotik dan abiotik. Komponen abiotik non hayati merupakan bagian-bagian yang tidak hidup dan biotik hayati yang merupakan seluruh makhluk hidup. Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya hanya ditentukan oleh jenis dan jumlah benda hidup dan benda mati serta lingkungan alam, melainkan juga oleh kondisi dan sifat benda biotik dan abiotik itu. Pada UU No. 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 2, menyebutkan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Emil Salim 1993: 213 mengatakan lingkungan hidup tidak hanya terancam oleh pencemaran lingkungan, tetapi juga oleh kegiatan yang merusak keanekaragaman diversifikasi isi lingkungan, sehingga mengganggu stabilitas ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ditentukan oleh tumbuhnya bermacam-macam jenis flora dan fauna. Tumbuh- tumbuhan bervariasi dari jenis cendawan sampai ke pohon beringin raksasa, dan 32 binatang bervariasi dari cacing di tanah sampai ke gajah di hutan atau ikan paus di lautan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, kehidupan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya.

4. Pendidikan Lingkungan Hidup