111
a. Intrakurikuler
Proses  kebijakan  sekolah  tentang  pendidikan  lingkungan  hidup melalui  kegiatan  intrakurikuler  yaitu  mengintegrasikan  pendidikan
lingkungan hidup kedalam semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Pengintegrasian  pendidikan  lingkungan  hidup  ke  dalam  semua  mata
pelajaran  yaitu  berpedoman  dengan  buku  panduan  yang  telah diberikan  oleh  Dinas,  dan  selanjutnya  guru  mengembangkan  sendiri
materi  pelajaran  yang  akan  diajarkan  dengan  mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup di dalamnya.
Pengintegrasian  pendidikan  lingkungan  hidup  kedalam  mata pelajaran tidak perlu memaksakan setiap mata pelajaran harus disisipi
pendidikan lingkungan hidup, namun menyesuaikan pada materi yang akan  dipelajari.  Setiap  guru  mengembangkan  silabusnya  masing-
masing yang mencakup Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD,  materi  pokokpembelajaran,  kegiatan  pembelajaran,  indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumberbahanalat belajar. Pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup di SMA Negeri 1
Jetis  sebagaimana  menurut  Muhsinatun,  dkk  2002:  128,  bahwa sosialisasi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup PKLH
melalui  jalur  pendidikan  sekolah  diharapkan  dapat  dilaksanakan secara  baik  dengan  memanfaatkan  semua  jenjang  dan  jenis
pendidikan,  dengan  maksud  agar  dapat  memanfaatkan  setiap kesempatan  untuk  membina  pengetahuan  dan  kesadaran  tentang
112 kependudukan  dan  lingkungan  hidup.  Di  tingkat  sekolah  dasar  dan
menengah  PKLH  disampaikan  dengan  pendekatan  integratif  yaitu mengintegrasikan  pendidikan  lingkungan  hidup  didalam  semua  mata
pelajaran.
b. Ektrakurikuler
Proses  kebijakan  sekolah  tentang  pendidikan  lingkungan  hidup kegiatan
ekstrakurikuler yaitu
mengintegrasikan pendidikan
lingkungan  hidup  kedalam  beberapa  ekstrakurikuler  yang  ada  di sekolah  yaitu  ekstrakurikuler  pramuka,  pertanian,  Karya  Ilmiah
Remaja  KIR,  menjahit,  kewirausahaan,  dan  pembentukan  kelas kader dan kader lingkungan.
1 Pelaksanaan  pada  ekstrakurikuler  pramuka,  menjahit,  pertanian,
KIR,  dan  kewirausahaan  yaitu  mengintegrasikan  pendidikan lingkungan hidup didalamnya. Mengintegrasikan baik secara teori
maupun tindakan nyata dengan memanfaatkan lingkungan sekitar yang  bertujuan  untuk  melestarikan  lingkungan  hidup.  Menurut
Van  Meter  dan  Van  Horn  melalui  Arif  Rohman,  2012:  108, dalam  mencapai  keberhasilan  suatu  penyelenggaraan  kebijakan
memerlukan  agen  pelaksana  yang  bisa  mendukung  terlaksananya suatu kebijakan. Sama halnya dengan  yang ada di sekolah,  setiap
ekstrakuriler  mempunyai  guru  pembimbingnya  masing-masing yang  sudah  berkompeten  di  bidangnya.  Jadi  penyampaian  pesan-
113 pesan  lingkungan  melalui  kegiatan  ekstrakurikuler  dapat
disampaikan dengan baik. 2
Proses  pendidikan  lingkungan  hidup  melalui  kegiatan ekstrakurikuler,  selanjutnya  dengan  adanya  pembentukan  kelas
kader  dan  kader  lingkungan.  Kelas  kader  dibuat  dengan  tujuan untuk mempermudah mengkoordinir seluruh warga sekolah dalam
pelaksanaan kegiatan  yang ada di  sekolah  yang  berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup. Kelas kader di bentuk oleh sekolah
yaitu  menunjuk  salah  satu  kelas  11  yakni  kelas  11  MIA  III. Selanjutnya  kelas  kader  mengkoordinir  seluruh  siswa  kelas  10
yang  tergabung  dalam  kader  lingkungan.  Kader  lingkungan  yang di bentuk yaitu kader UKS, kader duta higienis, kader
greenhouse,
kader  tanaman  gantung,  kader  tanaman  pot,  kader  tanaman  obat, kader kompos, kader kamar mandi, kader kantin.
c. Aksi lingkungan