Pengertian Kebijakan Pengertian Kebijakan Sekolah

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kebijakan Sekolah

1. Pengertian Kebijakan

Kebijakan merefleksikan pedoman bertindak yang menguraikan sasaran penting dan secara luas menunjukkan bagaimana aktivitas dapat dikerjakan serta menunjukkan standar tingkah laku yang mengakibatkan orang-orang mengambil tindakan dengan cara tertentu Alifuddin, 2012: 102. Irianto 2011: 34 menyebutkan bahwa kebijakan merupakan segala perbuatan yang dikehendaki pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan yang dirumuskan dalam suatu kebijakan, untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai melalui program-program pemerintah. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa PBB melalui Arif Rohman, 2012: 86, kebijakan adalah sebagai pedoman untuk bertindak. Pedoman tersebut bisa yang berwujud amat sederhana atau kompleks, bersifat umum ataupun khusus, luas ataupun sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Selanjutnya menurut Dunn melalui Alifuddin, 2012: 101, secara etimologis istilah kebijakan atau policy berasal dari bahasa Yunani, Sansekerta, dan Latin. Akar kata dalam bahasa Yunani dan Sansekerta polis negara kota dan pur kota yang dikembangkan dalam bahasa Latin menjadi politia negara dan akhirnya dalam bahasa Inggris policy , yang berarti menangani masalah-masalah publik atau administrasi pemerintahan. 14 Irianto 2011: 56-59 menyatakan pandangan-pandangan terhadap tujuan kebijakan dilihat dari tiga tingkatan, yaitu: a. Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan masyarakat Tujuan kebijakan dapat dilihat dari tingkatan masyarakat, dapat ditelusuri dari hakikat tujuan pendidikan yang universal. Pendidikan pada awalnya adalah suatu proses penyempurnaan harkat dan martabat manusia yang diupayakan secara terus-menerus. Di mana pun proses pendidikan terjadi, menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai nilai-nilai yang dalam, karena jika kita berbicara pendidikan pada hakikatnya membicarakan harkat dan martabat serta nilai-nilai kemanusiaan. Kemudian, pada perkembangan selanjutnya, akibat kompleksitas dan heterogenitas jenis, sifat, dan situasi yang disebut sekolah selalu diidentikkan dengan pendidikan. Sehingga tujuan-tujuan pendidikan semakin melenceng dari tujuan semula. Bahkan semakin tidak terjangkau, dan sulit dicapai. b. Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan politisi Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan politisi, dapat ditelusuri dari sumbangan pendidikan terhadap perkembangan politik pada tingkatan sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkatan individual, pendidikan membantu peserta didik untuk mengembangkan sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang positif untuk melatih warga negara yang benar dan bertanggung jawab. 15 Orang yang telah berpendidikan diharapkan lebih mengerti hak dan kewajibannya sehingga wawasan, sikap, dan perilakunya semakin demokratis. Selain itu, orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara lebih baik dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan. c. Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan ekonomi Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan ekonomi, dapat ditelusuri dari kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang, dengan alasan bahwa: 1 pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi; 2 investasi pendidikan memberikan nilai baik rate of return yang lebih tinggi daripada investasi fisik di bidang lain. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan adalah suatu pedoman yang didalamnya terdapat petunjuk untuk melakukan tindakan yang tujuan utamanya untuk menyelesaikan suatu masalah untuk mewujudkan kepentingan bersama.

2. Pengertian Kebijakan Pendidikan