C. Kerangka Pikir
Dari teori-teori  yang telah dijelaskan di atas, maka didapatkan kerangka pikir sebagai berikut:
Mengajar  adalah  membimbing  kegiatan  belajar  siswa  sehingga  siswa tersebut  berkeinginan  untuk  belajar.  Maka  dari  itu  aktivitas  siswa  sangat
diperlukan  di  dalam  kegiatan  belajar  mengajar  sehingga  siswa  seharusnya lebih aktif dibandingkan dengan gurunya. Kualitas pembelajaran dipengaruhi
oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Proses penyampaian materi pembelajaran secara optimal yang dilakukan
oleh  guru  kepada  siswa  sangat  bergantung  pada  komunikasi  yang  terjadi  di dalam  kelas  agar  kelas  dapat  terkendali.  Komunikasi  yang  dapat  dilakukan
oleh  guru  salah  satunya  dengan  menggunakan  komunikasi  persuasif. Komunikasi  persuasif  ini  dilakukan  dengan  cara  yang  halus  sebagaimana
membujuk,  merayu,  mengajak  agar  orang  yang  diajak  berbicara  tersebut secara sadar dengan sendirinya melakukan perubahan pada dirinya sendiri.
Melalui  usaha  melakukan  kegiatan  komunikasi  persuasif  ini,  proses pembelajaran  di  kelas  dapat  menciptakan  siswa  yang  aktif  dalam  belajar.
Keaktifan  siswa  dalam  belajar  dapat  dilihat  dari  keikutsertaannya  dalam melaksanakan  tugas  belajarnya.  Komunikasi  persuasif  yang  dilakukan  oleh
guru dapat mengubah sikap atau tingkah laku siswa dengan kesadaran siswa tersebut.  Interaksi  komunikatif  seperti  inilah  yang  akan  mendatangkan
kenyamanan  siswa  dalam  belajar  dan  guru  dalam  mengajar  sehingga
mendatangkan dampak positif salah satunya menambah kemauan siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan  judul  penelitian,  maka  didapati  bahwa  ruang  lingkup penelitian  ini  melibatkan  dua  konsep  utama,  yaitu  komunikasi  persuasif  dan
keaktifan belajar siswa. Maka dapat diilustrasikan bahwa kerangka pemikiran dalam pelaksanaan penelitian ini ialah seperti gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2. Alur Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian