dengan gurunya. Setengah dari jumlah siswa di kelas merasa akrab dengan Ibu EL. Siswa bersemangat dalam mempelajari materi, hal tersebut
dikarenakan adanya kedekatan siswa dengan gurunya. Selain itu, siswa tidak segan untuk bertanya ketika ada penjelasan materi yang disampaikan
belum mereka pahami. Sesuai dengan teori J. H. Menning dan C. W. Wilkinson mengenai
prinsip komunikasi persuasif yaitu penyesuaian diri. Penyesuaian diri ini diantaranya ialah adapting talking point penyesuaian pokok pembicaraan
atau penyesuaian tema pesan dengan komunikan dan adapting language and style penyesuaian bahasa dengan tingkat pendidikan, umur. Guru
lebih mudah untuk menyampaikan materi dan mendidik dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Teknik Ganjaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui teknik
ganjaran masuk dalam kategori cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan sebesar 45,8 atau sebanyak 39 siswa. Guru memberikan
rangsangan kepada siswa untuk berperan aktif selama pembelajaran di kelas seperti bertanya atau memberi tanggapan atas materi yang
disampaikan. Selain itu, guru juga memberikan apresiasi atau penghargaan
kepada siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Tidak hanya memberikan penghargaan, guru juga tidak segan untuk menegur siswanya
yang tidak tertib selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat mempengaruhi siswa serta menimbulkan semangat bagi siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran. Contohnya pada saat kegiatan berdiskusi guru memberi tahu siswa jika siapapun yang aktif memberikan tanggapan maka
ia akan mendapatkan nilai tambahan. Siswa antusias dalam berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan. Selain itu, ketika guru
memberikan tugas untuk membuat surat penawaran dengan bahasa semenarik mungkin, siswa bersemangat untuk mengerjakannya.
Sesuai dengan pendapat Gagne dan Briggs yang menjelaskan bahwa faktor yang dapat menumbuhkan atau mendorong timbulnya
keaktifan siswa ialah dengan memberikan stimulus dan memberikan umpan balik.
4. Teknik Tataan
Pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui teknik tataan masuk dalam kategori baik. Hal ini
ditunjukkan dengan perhitungan sebesar 45,8 atau sebanyak 39 siswa. Guru melakukan upaya menyusun pesan komunikasi agar enak didengar,
dibaca sehingga siswa memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang disarankan oleh pesan yang disampaikan.
Guru mengingatkan siswa agar aktif dalam proses pembelajaran dan tekun dalam melaksanakan kegiatan belajarnya supaya siswa dapat
memperoleh prestasi yang baik. Sehingga dapat menimbulkan motivasi dari dalam diri siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Keberhasilan
pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui teknik tataan ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa
sebesar 54,7 yang mematuhi perintah yang diberikan oleh guru.
5. Teknik