dengan  optimal  artinya  itnteraksi  terjadi  antara  guru  dengan  siswa dan semua siswa juga saling berinteraksi.
Berdasarkan  keempat  interaksi  yang  telah  dijelaskan  di  atas, dapat  disimpulkan  bahwa  jenis  interaksi  keempat  yang  perlu
diterapkan di dalam pembelajaran di kelas karena dapat membangun siswa untuk aktif. Selain itu, interaksi yang berjalan dengan optimal
juga  dapat  membina  hubungan  baik  yang  terjadi  di  dalam  proses pembelajaran.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1.  Penelitian  Fadli  Rozaq  2013  yang  berjudul  “Hubungan  Komunikasi Interpersonal  antara  Guru  dan  Siswa  dengan  Keaktifan  Belajar  Siswa
Kelas XI Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Muhammadiyah 4 Klaten  Tengah  Tahun  Ajaran  20122013”.  Penelitian  ini  merupakan
penelitian  ex-post  facto  dengan  menggunakan  pendekatan  deskriptif. Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  XI  Program  Keahlian
Teknik  Otomotif  yang  berjumlah  103  siswa  dan  seluruhnya  dijadikan subyek  penelitian.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  terdapat
hubungan  positif  dan  signifikan  antara  komunikasi  interpersonal  antara guru dan siswa dengan keaktifan belajar siswa kelas XI program keahlian
teknik otomotif di SMK Negeri 4 Klaten Tengah tahun ajaran 20122013. Hal  tersebut  ditunjukkan  dengan  koefisien  korelasi
sebesar  0,556, koefisien determinan r
2 xy
sebesar 0,309.
Persamaan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Fadli  Rozaq  ialah kesamaan  meneliti  tentang  komunikasi  dan  keaktifan  belajar  siswa.
Perbedaannya  terletak  pada  komunikasi  yang  diteliti  yaitu  komunikasi
interpersonal.
2.  Diastu  Karlinda  2013  dalam  penelitiannya  yang  berjudul  “Teknik Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2  Yogyakarta”.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif  dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini meliputi 3 orang  guru  mata  pelajaran  Dasar-Dasar  Komunikasi,  Mengelola
Peralatan  Kantor,  Perangkat  Aplikasi  Lunak  dan  5  orang  siswa. Penelitian  yang  dilakukan  memperoleh  hasil  bahwa  teknik  komunikasi
persuasif  yang  digunakan  oleh  para  guru  dalam  meningkatkan  motivasi belajar  siswa  meliputi  teknik  asosiasi,  teknik  integrasi,  teknik  ganjaran,
teknik tataan, dan teknik red-herring. Masih terdapat beberapa hambatan di  dalam  pelaksanaannya  baik  dari  pihak  guru  maupun  siswa.  Guru
berupaya  untuk  bersikap  sejajar,  memperbanyak  diskusi,  mengarahkan siswa secara halus, mendampingi, menggunakan Bahasa yang sederhana,
memberikan bimbingan, dan memberikan motivasi.
Persamaan  yang  terdapat  dalam  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Diastu Karlinda  ialah  kesamaan  variabel  komunikasi  persuasif  sedangkan
perbedaannya yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Pikir