Pendapat berbeda dikemukakan Tommy Suprapto 2009: 14- 15 bahwa teknik-teknik komunikasi meliputi:
1 Komunikasi informatif, yakni agar orang lain yang diajak berkomunikasi dapat mengerti dan tahu apa yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikasi ini bersifat memberi informasi, menerangkan.
2 Komunikasi persuasif, yakni agar orang lain yang diajak berkomunikasi bersedia menerima suatu faham atau
keyakinan, dan mau melakukan suatu perbuatan. Komunikasi ini secara psikologis manusiawi yang sifatnya
halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.
3 Komunikasi pervasif, yakni dapat diartikan merembas atau meresap. Komunikasi yang sifatnya bisa membuat
seseorang dapat merasakan dan meresapi suatu komunikasi yang dihadapi sehingga ia dapat teringat secara terus
menerus karena komunikasi yang didapat sudah menempel dan meresap pada otak atau fikirannya.
4 Komunikasi instruktif, suatu perintah yang bersifat mengancam. Ancaman tersebut mengandung sesuatu yang
dapat menjadikan seseorang melakukan perintahnya. 5 Komunikasi koersif, dapat diartikan suatu pemaksaan yang
nantinya kebanyakan pada hasilnya menampakkan suatu hasil yang negatif. Komunikasi yang menggunakan
paksaan atau kekerasan.
6 Hubungan manusiawi, interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam segala bidang
kehidupan.
Berdasarkan penjelasan teori yang telah dijabarkan di atas, maka dalam penggunaan teknik-teknik komunikasi disesuaikan
dengan isipesan yang akan disampaikan. Melalui teknik komunikasi yang dilakukan diharapkan sasaran komunikasi yang telah
direncanakan sebelumnya dapat tercapai dengan optimal.
f. Faktor Penghambat Komunikasi
Pelaksanaan komunikasi tentu saja tidak selalu berjalan dengan lancar seperti apa yang telah direncanakan dan diharapkan. Tidak
dapat dihindari ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan komunikasi itu tidak berjalan secara efektif dan bahkan bisa merusak
kegiatan komunikasi. Menurut Andry S. dan Engkoem D. 1994: 15- 16 ada beberapa faktor penghambat di dalam komunikasi, yaitu
seperti dibawah ini: 1 Kecakapan yang kurang baik
Kurang cakap berbicara, membaca, mendengarkan merupakan hambatan atau rintangan dalam komunikasi.
2 Sikap kurang tepat Sikap yang kurang tepat dalam melakukan komunikasi,
sikap angkuh akan menyebabkan pendengar muak dan menolak apa yang disampaikan oleh komunikator.
3 Pengetahuan kurang Pengetahuan dapat menyangkut komunikator ataupun
komunikan. Bila pengetahuan komunikator terlalu tinggi untuk komunikan, maka komunikator dalam penyajiannya
harus berusaha menurunkan pengetahuan tersebut.
4 Kurang memahami sistem sosial Bila komunikator kurang memahami sistem sosial maka
pembicaraan tidak dapat tepat. Demikian sebaliknya dengan komunikan, bila kurang memahami komunikator
maka tidak akan dapat menangkap pesan dengan tepat.
5 Prasangka yang tidak mendasar Bagi masyarakat yang kurang memiliki ilmu pengetahuan
maka akan mudah timbul prasangka pada pola pikir yang kurang sehat.
6 Kesalahan Bahasa Sering terjadi penafsiran yang keliru disebabkan karena
perbedaan arti dari suatu istilah. 7 Jarak komunikator dan komunikan
Komunikasi dapat menjadi tidak lancar karena jarak antara komunikator dengan komunikan.
8 Indera yang rusak Misalnya telinga atau mata yang sedang tidak sehat.
9 Komunikasi yang berlebihan Terlalu banyak penjelasan sehingga mengaburkan isi atau
maksud komunikasi yang sebenarnya. 10 Komunikasi satu arah
Pendengar tidak diberi kesempatan untuk menanyakan atau menyampaikan saran-saran sehingga apa yang ia
terima tidak jelas. Hal ini menimbulkan penafsiran yang tidak tepat.
Sementara itu menurut Onong U. Effendy 2008: 11-13 faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi ada 4, diantaranya
ialah sebagai berikut: 1 Hambatan Sosio-antro-psikologis
Komunikator harus
memperhatikan situasi
ketika komunikasi dilangsungkan. Hal tersebut dikarenakan
situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. a Hambatan sosiologis
Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial,
agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya yang semuanya dapat menjadi
hambatan bagi komunikasi.
b Hambatan antropologis Komunikasi akan berjalan lancar jika suatu pesan yang
disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received
atau secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau secara rohani.
c Hambatan psikologis Komunikator sebelum melancarkan komunikasinya
tidak mengkaji diri komunikan. 2 Hambatan Semantis
Menyangkut Bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya
kepada komunikan. Apabila salah ucap atau salah tulis dapat
menimbulkan misunderstanding
atau misinterpretation yang pada gilirannya bisa menimbulkan
miscommunication. 3 Hambatan Mekanis
Dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
4 Hambatan Ekologis Gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya seperti suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, dan
sebagainya.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor penghambat komunikasi menurut para ahli seperti yang telah dijelaskan di atas
dapat disimpulkan bahwa segala hambatan dapat terjadi dalam suatu proses komunikasi. Gangguan atau hambatan dalam komunikasi
tidak dapat dihindarkan. Hambatan tersebut dapat terjadi pada semua unsur komunikasi. Terciptanya proses komunikasi yang berhasil,
baik komunikator maupun komunikan sebisa mungkin menghindari hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan proses komunikasi itu
sendiri. Memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang hambatan- hambatan yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi paling
tidak dapat membantu seseorang untuk meminimalisir hambatan- hambatan yang terjadi dalam komunikasi.
g. Tujuan Komunikasi