Pencapaian Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa

220 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berimplikasi pada keinginan menyusun pembelajaran kooperatif antara kelompok siswa dan pemanfaatan scaffolding terhadap setiap siswa dalam interaksi pembelajaran. Menurut Triyanto 2007 bahwa salah satu penyebab peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami suatu pengetahuan tertentu karena tidak terjadinya hubungan dengan pengetahuan awal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pengelompokan mahasiswa berdasarkan kesetaraan KAS untuk menelaah lebih mendalam perbedaan pencapaian dan peningkatan KPS, KKS, dan AHS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK berdasarkan level kelas, keseluruhan dan ditinjau dari KAS. Pengelompokan tersebut juga untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor KAS terhadap pencapaian dan peningkatan KPS dan KKS serta pencapaian AHS mahasiswa berdasarkan level kelas dan keseluruhan.

2. Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa

a. Pencapaian Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa

Hasil analisis data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pencapaian KPS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT secara signifikan lebih tinggi daripada pencapaian KPS mahasiswa yang memperoleh PK pada setiap level kelas dan keseluruhan. Kesimpulan ini berdasarkan hasil uji statistik bahwa terdapat perbedaan rata-rata pencapaian KPS mahasiswa antara yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK. Perbedaan rata-rata pencapaian KPS mahasiswa pada setiap level kelas dan keseluruhan memberikan gambaran bahwa kontribusi PBP berbantuan ICT lebih baik dibandingkan PK dalam menghasilkan KPS mahasiswa. Sebaliknya, besarnya nilai koefisien variasi pencapaian KPS mahasiswa menggambarkan bahwa penyebaran pencapaian KPS mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT kurang seragam dibandingkan yang memperoleh PK. Hal ini sesuai penjelasan Irianto, 2014; Sudjana, 2005 bahwa koefisien variasi merupakan petunjuk atas baik buruknya penyebaran suatu data, dan semakin kecil koefisien variasi berarti semakin baik distribusi skornya. 221 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lebih baiknya kemampuan penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dibandingkan pembelajaran konvensional menunjukkan bahwa PBP berbantuan ICT lebih baik dalam memberikan menghasilkan kemampuan penalaran statistis dibandingan pembelajaran konvensional. Kemampuan penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT pada LKA dalam kategori cukup dan pada LKB dalam kategori kurang, sedangkan kemampuan KPS mahasiswa yang memperoleh PK baik pada LKA maupun pada LKB dalam kategori kurang. Secara keseluruhan, kemampuan penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan PK dalam kategori kurang. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa PBP berbantuan ICT dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran statistis mahasiswa. Hasil penelitian ini relevan dengan temuan Dasari 2009 bahwa kemampuan penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model PACE lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Rata-rata kemampuan penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model PACE lebih besar daripada rata-rata penalaran statistis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga relevan dengan temuan Ulpah 2013 bahwa siswa MA yang mendapat pembelajaran kontekstual mempunyai kemampuan penalaran statistis KPS lebih tinggi daripada KPS siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil dan temuan penelitian di atas dapat diprediksi bahwa penerapan PBP berbantuan ICT memiliki dampak atau berkontribusi terhadap terbentuknya kemampuan penalaran statistis mahasiswa. Dampak pembelajaran yang dihitung menggunakan rumus effect size bertujuan untuk mengetahui besar kontribusi pembelajaran itu dalam menghasilkan kemampuan belajar mahasiswa. Hasil hitung effect size Tabel 4.53 menunjukkan bahwa penerapan PBP berbantuan ICT berdampak positif terhadap pencapaian kemampuan penalaran statistis mahasiswa. Dampak PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian kemampuan penalaran statistis pada mahasiswa LKA dalam kualifikasi sedang, 222 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan mahasiswa LKB dalam kualifikasi tinggi, dan secara keseluruhan dalam kualifikasi sedang. Dampak PBP berbantuan ICT pada mahasiswa LKB lebih tinggi daripada mahasiswa LKA. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian kemampuan penalaran statistis mahasiswa pada LKB lebih baik dibandingkan pada LKA. Hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa LKB lebih banyak mengambil manfaat PBP berbantuan ICT untuk meningkatkan kemampuan belajarnya dibandingkan dengan mahasiswa LKA. Meskipun kemampuan penalaran statistis mahasiswa pada LKB lebih rendah dibandingkan mahasiswa pada LKA, namun dampak PBP berbantuan ICT pada mahasiswa LKB lebih besar dibandingkan mahasiswa LKA. Kondisi ini sangat dimungkinkan, mahasiswa pada LKA mencapai kemampuan penalaran statistis lebih tinggi karena memiliki kemampuan awal statistis yang lebih tinggi pula dibandingkan mahasiswa pada LKB. Dampak PBP berbantuan ICT terhadap pencapaian kemampuan penalaran statistis mahasiswa pada LKB lebih besar dibandingkan mahasiswa pada LKB, menggambarkan bahwa PBP berbantuan ICT dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran statistis mahasiswa, terutama pada mahasiswa level kelas bawah yang lebih banyak mengambil manfaat pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penalaran statistisnya dibandingkan mahasiswa LKA. Temuan ini sesuai dengan hasil pengamatan observer bahwa aktivitas mahasiswa LKB yang memperoleh PBP berbantuan ICT mencapai 81,00 lebih aktif dibandingkan mahasiswa LKA yang mencapai 80,75. Secara umum dapat dikatakan bahwa aktivitas mahasiswa dalam melaksanakan PBP berbantuan ICT dalam kategori baik. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa mahasiswa secara aktif telah melaksanakan pembelajaran berbasis proyek berbantuan ICT dengan baik untuk membahas, menyelesaikan, dan mempresentasikan proyek masalah berdasarkan data statistik yang bersifat otentik. Lebih tingginya aktivitas mahasiswa LKB dalam PBP berbantuan ICT dibandingkan mahasiswa LKA diprediksi sebagai suatu faktor yang menyebabkan lebih besarnya dampak pembelajaran tersebut. Asumsi ini sesuai yang dijelaskan 223 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Piaget bahwa, perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh interaksi aktif mahasiswa dengan lingkungan Nur, 1988. Selain itu, relevan dengan prinsip konstruktivisme menurut Driver dan Bell, bahwa pembelajaran dapat mengantarkan siswa mengkonstruksi konsep-konsep suatu materi sebagai akibat proses aktifnya siswa memanfaatkan pembelajaran tersebut Isjoni, 2010. Selanjutnya, ketercapaian kemampuan penalaran statistis mahasiswa ditinjau pada setiap indikator yang diukur Tabel 4.55 menunjukkan bahwa presentase pencapaian dan peningkatan kemampuan mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT terhadap indikator pertama lebih tinggi daripada indikator kedua. Begitu juga dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Presentase pencapaian dan peningkatan KPS berdasarkan indikator 1 2 pada mahasiswa yang memperoleh PBP berbantuan ICT lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang memperoleh PK pada setiap level kelas dan keseluruhan. Peningkatan kemampuan penalaran statistis mahasiswa terhadap indikator pertama dan kedua dalam kualifikasi peningkatan sedang, namun pada mahasiswa LKB terhadap indikator kedua dalam kualifikasi peningkatan rendah. Implementasi PBP berbantuan ICT penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan Thomas 2000 bahwa fokus penerapan PBP terletak pada konsep- konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan mahasiswa dalam investigasi pemecahan masalah, kegiatan tugas-tugas bermakna, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa bekerja secara otonom untuk mengkonstruksi pengetahuan dan menghasilkan produk nyata, sehingga mendorong tumbuhnya kompetensi kreativitas, kemandirian, tanggungjawab, kepercayaan diri, berpikir kritis dan analitis. Menurut Gaer 1998, PBP memiliki peran untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna kepada mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi. Inspirasi tersebut sesuai dengan aktivitas mahasiswa melalui PBP berbantuan ICT bahwa mahasiswa aktif berinteraksi dengan temannya, mengkaji konsep statistika, menganalisis, menginterpretasi, menarik kesimpulan, dan memberikan komentar kritis terhadap proyek masalah statistik yang bersifat otentik yang dibahas secara kolaboratif. Selanjutnya, saat mempresentasikan 224 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu laporan portofolio kelompok dalam diskusi kelas, mahasiswa dapat menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada mahasiswa lainnya. Karena masalah proyek pada setiap kelompok kolaboratif berbeda pada data statistiknya, namun pertanyaan- pertanyaan masalah yang sama, mengantarkan terjadi interaksi tanya jawab antar mahasiswa dan juga dilengkapi oleh penjelasan instruktur. Interaksi ini menciptakan aktivitas berpikir dan bernalar serta memicu terjadinya adaptasi pikiran pada mahasiswa. Menurut Piaget 1970 bahwa adaptasi pikiran ke dalam suatu realitas sebagai stimulus terciptanya perkembangan struktur kognitif yang selalu beradaptasi dan berubah selama perkembangan mental seseorang terhadap lingkungannya Suparno, 1997. Kondisi ini juga sesuai penjelasan beberapa mahasiswa sebagai hasil wawancara bahwa mereka merasa senang dan termotivasi untuk belajar melalui PBP berbantuan ICT. Penjelasan mahasiswa bahwa proses membahas proyek masalah yang bersifat otentik membuat mereka “merasa memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya”, “meningkatkan motivasi belajar”, “dirasakan mendorong hasil belajar”, “memahami masalah”, “dapat mengukur kemampuan sendiri”, dan “PBP berbantuan ICT sesuai untuk diterapkan pada kalangan mahasiswa di perguruan tinggi”. Temuan ini sesuai komendasi Baran Maskan 2010 bahwa PBP sangat berguna bagi peningkatan profesionalitas mahasiswa calon guru di tingkat universitas. Garfield dan Change bahwa pembelajaran proyek dengan tugas masalah otentik dapat membantu instruktur untuk mengetahui seberapa baik mahasiswa berpikir dan bernalar dengan ide-ide statistik Ying Cui, et al , 2010. Interaksi antara mahasiswa dalam membahas dan menyelesaikan masalah statistik yang bersifat otentik selama proses PBP berbantuan ICT juga dapat mengakibatkan terjadinya equlibration dalam sistem kognitifnya Ormrod, 2008. Menurut Berk bahwa implikasi perkembangan kognitif dalam pembelajaran berfokus pada proses pemikiran siswa, keterlibatan aktif yang diprakarsai oleh siswa, dan penerimaan atas perbedaan kemajuan perkembangan masing-masing orang Slavin, 2011. Vygotsky 1978 meyakini bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama 225 Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Keberhasilan untuk memperoleh level pengetahuan yang lebih tinggi ini sering kali ditentukan oleh interaksi dengan teman sebaya yang lebih tinggi level pengetahuannya Prabawanto, 2013. Hakikat pembelajaran sosial Vygotsky yang menyarankan penggunaan kelompok belajar dengan kemampuan campuran untuk meningkatkan perubahan konsep, mendukung metode pengajaran di ruang kelas yang menekan diterapkannya PBP. PBP berbantuan ICT menciptakan terjadinya interaksi sosial antar mahasiswa dengan sumber informasi melalui belajar kolaboratif. Kegiatan pembelajaran membawa mahasiswa aktif menelaah pengetahuan statistika, mengaitkan informasi statistik pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif, memahami prosedur dan proses statistika sehingga mendorong terbentuknya kemampuan penalaran statistis. Merujuk pada temuan penelitian dan beberapa pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa PBP berbantuan ICT lebih baik daripada PK dalam berkontribusi terhadap pencapaian KPS mahasiswa. Penerapan PBP berbantuan ICT mengantarkan mahasiswa untuk saling tukar pendapat, melengkapi pengetahuan, memberikan inspirasi, meningkatkan motivasi belajar, memahami masalah, dan dapat mengukur kemampuan sendiri sehingga mendorong terciptanya peningkatan kemampuan penalaran statistis.

b. Pencapaian Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa menurut KAS