Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian Perkembangan Aspek Kognisi

52 dengan kehidupan bermasyarakat seperti apa yang mereka perankan sehingga mampu mengembangkan sikap sosialnya secara nyata. Anak-anak akan mudah mengenal sistem nilai, moral, kebiasaan-kebiasaan baik, taat peraturan, disiplin, sportif, konskuen, tanggungjawab yang merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Melalui bermain pembiasaan hidup bermasyarakat akan terjamin. Selain itu melalui aktivitas bermain bagi anak juga mampu membawa anak untuk belajar tingkah laku sesuai dengan perannya baik laki-laki maupun perempuan. Anak-anak akan bermain sesuai dengan perannya sesuai dengan jenis kelaminnya.

4. Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian

Aktivitas bermain merupakan kebutuhan hidup bagi anak-anak yang sudah ada dengan sendirinya. Melalui bermain, anak-anak mampu melepaskan segala ketegangan, emosi, kecemasan, kelebihan tenaga, yang dialami dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak-anak mampu melepaskan sebagian beban hidupnya dan merasa lega atau terpuaskan. Bila anak mampu menyalurkan segala perasaan yang tertekan atau ketegangan dan juga dorongan-dorongan akan kebutuhannya melalui bermain maka anak akan merasa senang, lega, dan relaks. Kelegaan ini menumbuhkan sikap untuk dapat mengelola emosi secara nyata yang setiap saat selalu muncul dan menyertai anak dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas bermain juga membawa anak untuk mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan baik dirinya sendiri maupun orang lain sehingga membantu pembentukan konsep diri yang positif, rasa percaya diri, harga diri, dan kompetensi diri yang baik. Dengan demikian pribadi yang baik akan terbentuk melalui aktivitas bermain tersebut. Kepribadian ditandai dengan tingkah laku yang baik seperti : jujur, disiplin, taat aturan, kerjasama, tulus ikhlas, murah hati, sabar dan sebagainya yang semuanya dapat terbentuk melalui aktivitas bermain. 53

5. Perkembangan Aspek Kognisi

Perkembangan aspek kognisi diartikan dalam hal pengetahuan, kecerdasan, kreativitas, penalaran, daya ingat, dan kemampuan berbahasa. Banyak pengetahuan yang diperoleh anak melalui aktivitas bermain seperti konsep warna, benda, ukuran berat, jarak, arah, bentuk benda, berhitung, menulis, membaca, berbahasa, geografi, dan pengetahuan lainnya. Pengetahuan yang luas tersebut bagi anak lebih mudah diperoleh melalui aktivitas bermain dari pada pelajaran secara formal. Anak-anak juga mampu belajar melalui bermacam-macam media permainan baik berupa ceritera dari buku-buku, radio, atau tv, serta menjelajahi lingkungan hidupnya secara meluas untuk memperoleh pengalaman hidup. Melalui berbagai jenis permainan ini anak akan selalu ingin lebih tahu yang lain sehingga mereka selalu ingin mencoba-coba untuk menemukan sesuatu yang ingin diketahuinya. Kegiatan itu berlangsung terus menerus dan anak akan menemukan berbagai persoalan atau masalah dalam aktivitas tersebut dan berusaha untuk mengatasinya sehingga timbullah kreativitas dalam menjawab permasalahan tersebut. Anak-anak mampu menjawab permasalahan tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan pengalaman dan pemikiran mereka, sehingga anak-anak akan merasa puas dan lega. Kemampuan berbahasa juga mampu dikembangkan melalui aktivitas bermain. Pada awal berkomunikasi anak-anak menggunakanan bahasa tubuh yang selanjutunya sesuai dengan perkembangan usia anak maka perkembangan bahasa pun bertambah dari bahasa tubuh ke bahasa lisan atau tertulis sesuai dengan tingkat perbendaharaan kata yang mereka miliki. Selanjutnya anak- mampu berkomunikasi secara baik dalam hal mengeluarkan pendapat, bertanya- jawab, bernyanyi, ataupun berpuisi. Melalui bermain perbendaharaan kata maupun kalimat semakin bertambah banyak sehingga memperluas kemampuan berbahasaberkomunikasi dengan sesama. 54

6. Mengasah Ketajaman Penginderaan