50
1. Perkembangan Aspek Fisik
Aktivitas bermain memerlukan gerak tubuh anak untuk melakukan permainan tersebut. Anak akan bergerak sesuai dengan kebutuhan dan jenis permainan yang
dilakukan seperti berlari, berjalan, memanjat, berguling, melempar, meluncur, mendorong, menarik, menggendong, menendang, memukul, dan banyak lagi jenis
gerak yang dilakukan oleh anak. Gerak yang dilakukan anak pun bervariasi dalam takaran intensitas dan waktu yang dibutuhkan. Melalui bermainberaktivitas jasmani
ini akan memacu kinerja sistem yang ada dalam tubuh anak seperti sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem otot, sistem syaraf, sistem pencernaan, sistem
hormonal, sistem pembuangan, dan sebagainya. Melalui bermain sistem yang ada dalam tubuh anak akan berkembang dengan baik yang mengakibatkan kemampuan
kinerja jasmani semakin baik pula. Jika sistem tubuh misalnya sistem peredaran darah dan pernafasan baik maka kebutuhan makanan dan oksigen yang diperlukan oleh otot
atau bagian tubuh yang lain terpenuhi sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara fisik dengan optimal. Sistem syaraf dan sistem otot pun akan terlatih oleh
kegiatan bermain yang dilakukan anak sehingga anak semakin terampil dan kaya akan kemampuan gerak. Selain itu melalui bermain akan meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan, kebugaran jasmani anak.
2. Perkembangan Aspek Motorik Kasar dan Halus
Aspek motorik kasar berkenaan dengan kemampuan gerak yang dilakukan oleh anak menggunakan otot-otot besar seperti otot-otot togok dan otot-otot anggota
tubuh. Sedang aspek motorik halus berkenaan dengan kemampuan gerak yang dilakukan oleh anak menggunakan otot-otot tubuh yang berkaitan dengan koordinasi
dan kinestetik. aktivitas bermain yang dilkukan anak akan membantu penguasaan keterampilan motorik kasar dan halus secara nyata. Kemampuan motorik tersebut
51 antara lain dalam bentuk berlari, berjalan, memukul, menggendong, memanjat,
menulis, menggambar, memahat, mematung, dan sebagainya dalam berbagai variasi geraknya. Contoh kemampuan keterampilan motorik kasar berkembang melalui
bermain, anak mampu melakukan lari yang bervariatif seperti lari cepat, lambat, jauh, dekat, lari mundur, lari menyamping kiri atau kanan; atau anak mampu melakukan
berbagai macam gerak untuk melewati rintangan dengan cara melompat, meloncat, merayap dengan berbagai variasi. Contoh kemampuan keterampilan motorik halus
yang dilakukan anak dalam bermain seperti menggambar, menulis, menangkap, melempar bola menurut situaikebutuhan tergantung jarak atau kecepatannya, atau
menendang dengan bernagai macam kecepatan dan jarak tempuhnya seperti dalam sepak bola menendang untuk operan akan berbeda dengan menendang untuk
menembak ke gawang lawan.
3. Perkembangan Aspek Sosial
Sesuai perkembangan anak belajar berinteraksi dengan lingkungannya dimulai dari lingkungannya sendiri menuju ke lingkungan yang lebih luas disertai dengan
interaksi dengan sesama yang lebih luas pula. Anak mulai belajar berkomunikasi dengan sesama teman sepermainan, ia belajar mengungkapkan isi hatinya dan belajar
menerima pendapat orang lain sehingga mampu berkomunikasi secara baik, dan mampu menghargai pendapat orang lain. Melelui berrmain anak belajar berbagi
kepada sesama, misalnya: pinjam meminjam alat permainan, memcahkan masalah bersama, menggunakan alat mainan secara bergantian, saling toleran, dan sebagainya.
Melalui bermain peran anak belajar bertingkah laku seperti orang lain dalam ber bagai status social seperti sebagai guru, lurah, dokter, bapak, ibu, bidan,
pedagang, penjual, tentara, polisi, jaksa dan sebagainya sehingga anak benar-benar belajar memerankan dengan sungguh-sungguh hal ini akan membuat anak terbiasa
52 dengan kehidupan bermasyarakat seperti apa yang mereka perankan sehingga mampu
mengembangkan sikap sosialnya secara nyata. Anak-anak akan mudah mengenal sistem nilai, moral, kebiasaan-kebiasaan baik, taat peraturan, disiplin, sportif,
konskuen, tanggungjawab yang merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Melalui bermain pembiasaan hidup bermasyarakat akan terjamin.
Selain itu melalui aktivitas bermain bagi anak juga mampu membawa anak untuk belajar tingkah laku sesuai dengan perannya baik laki-laki maupun perempuan.
Anak-anak akan bermain sesuai dengan perannya sesuai dengan jenis kelaminnya.
4. Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian