Rangsangan bagi Kreativitas Perkembangan Wawasan Diri

46 kemauan anak. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin di kehidupan nyata akan memperoleh pemenuhan kebutuhan atau keinginan memimpim dalam bermain dramaperan dengan berperan menjadi ketua kelas, lurah, bupati, presiden atau kapten kesebelasan dalam permainan sepak bola.

5. Sumber Belajar

Bermain memberi kesempatan secara luas pada anak untuk mempelajari berbagai bidang yang tidak diperoleh melalui belajar di sekolah, keluarga dan masyarakat. Melaui bermain anak akan memperoleh pengalaman langsung dari berbagai bidang dalam hal kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pengalaman langsung dalam domain kognitif melalui bermain tebak-menebak, teka-teki, video gamesplay station, ular tangga, permainan dengan menggunakan peraturan sederhana maupun baku. Melalui bermain tersebut anak akan bertambah pengetahuan dan pemahaman suatu objek serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam arti kecerdasan praktis. Pengalaman langsung pada domain afektif dalam aktivitas bermain yaitu pada saat anak-anak mampu menaatimelaksanakan peraturan yang mereka sepakati atau peraturan permainan yang baku dengan sukarela, jujur dalam bertindak, fair play, mampu bekerja sama, dan berperilaku baik. Sedang pengalaman langsung dalam domain psikomotor adalah pada saat anan-anak aktif melakukan kegiatan dalam permainan tersebut seperti berlari, melempar , menangkap, menendang, memukul, berguling, melompat, meloncat, merayap, memutar, menyelam, mengapung, berenang, bergoyang, mendorong, menarik, bertepuk tangan, dan sebagainya dengan berbagai variasi geraknya.

6. Rangsangan bagi Kreativitas

Kreatif merupakan salah satu perwujudan dari hasil pemikiran yang berbeda dari sebelumnya atau suatu hal baru, dapat berupa ide baru atau modifikasi dari ide 47 yang sudah ada. Hal ini terjadi karena adanya masalah yang harus dijawab atau diatasi selama bermain berlangsung atau dengan kata lain dalam bermain pasti menghadapi berbagai masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan secepat mungkin, hal ini membutuhkan jawaban yang tepat dan cepat dari berbagai kemungkinan jawaban yang bervariatif.Dalam aktivitas bermain permasalahan pasti timbul dan harus diatasi oleh anak-anak dengan segala daya kemampuannya dalam waktu yang relatif singkat dan tepat. Permasalahan tersebut datang dari dalam dirinya sendiri seperti lelah, cemas, rasa takut, emosi, dapat juga datang dari kawan atau lawan bermain dalam hal komunikasi, kerjasama atau teknik dan taktik dari lawan bermainnya, dapat juga berasal dari lingkungan arena permainan seperti hujan, panas, angin, atau cuaca. Permasalahan yang datang terutama dari lawan dan lingkungan inilah yang memerlukan jawaban yang bervariatif walaupun mungkin permasalahannya sama selama anak melakukan aktivitas bermain. Pemilihan alternatif jawaban yang bervariatif dan diterapkan dalam menjawab tantangan atau permasalahan inilah merupakan tindakan yang kreatif. Selanjutnya mereka mampu membawa dan mengalihkan daya kreativitasnya di bidang lain selain bermain dalam kehidupan sehari-hari.

7. Perkembangan Wawasan Diri

Bermain merupakan cermin dalam kehidupan anak-anak. Melalui bermain anak mampu melihat dirinya sendiri karena ada tolok ukur atau pembanding yaitu teman atau lawan bermainnya, sehingga mereka mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang seperti fisik, psikis, dan sosial. Melalui bermain anak-anak mengetahui tingkat kemampuannya. Misalnya si A lebih cepat dalam berlari dari pada si B, atau si C lebih pandai dari pada si B, dan si B lebih kuat 48 dari pada si A, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan anak-anak tersebut untuk mengembangkan konsep dirinya dengan lebih pasti dan nyata.

8. Belajar Bermasyarakat