29 eksplorasinya atau percobaannya, memanipulasi benda –benda di sekitarnya
agar mampu memperoleh pengalaman lebih banyak lagi. c Anak pada tahap ini mulai mampu menggunakan berbagai benda di sekitarnya
sebagai simbol atau pengganti benda yang sesungguhnya dalam aktivitas bermainnya. Sebagai contoh anak-anak perempuan menggunakan daun dengan
berbagai ukuran untuk menggantisebagai simbol uang dalam bermain pasar- pasaran. Anak laki-laki memainkan balok kayu sebagai simbol mobil-mobilan,
dan lain sebagainya. d Dalam aktivitas bermain tahap ini anak semakin mampu untuk bermain secara
konstruktifrealistis dalam arti lebih mendekati kenyataan hal ini berarti bermain merupakan latihan berfikir dan mengarahkan anak untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan nyata di lingkungannya. Misalnya anak bermain peran tertentu dalam kehidupan masyarakat seperti berperan sebagai
guru, dokter, pedagang, petani, sopir, lurah, presiden, tukang kayu dan lain sebagainya.
3. Social Play Games With Rules
Social Play Games With Rules yaitu bentuk permainan dengan peraturan yang berhubungan dengan perilaku sosial ini berlangsung pada anak usia sekitar 7 – 11
tahun yang dikenal pula dengan permainan konkret operasional. Anak-anak seusia ini sudah mampu menggunakan akal pikiranpenalaran atau logika yang obyektif dalam
aktivitas bermain. Hal ini terkait dengan taktik dan strategi permainan untuk aktivitas bermain yang disesuaikan dengan peraturan permainannya. Peraturan permainan di
sini disesuaikan dengan kemampuan anak-anak dalam arti peraturan yang sederhana atau mungkin merupakan kesepakatan anak-anak saja sehingga mereka dengan
sukarela menaati aturan tersebut.
30
4. Games With Rules and Sports
Games With Rules and Sports pada anak usia 11 tahun ke atas, anak semakin menyenangi suatu games dengan peraturan sederhana dan olahraga. Bermain dan
games dengan peraturan lebih disenangi anak karena ada unsure kompetitifnya yang memberikan penghargaan tinggi kepada anak-anak yang sukses dalam permainan
tersebut. Selanjutnya olahraga merupakan permainan dengan suatu peraturan yang baku juga semakin disenangi anak-anak pada masa ini dengan alasan yang hamper
sama dengan games tersebut, sehingga anak-anak akan selalu ingin melakukan berulang-ulang untuk memperoleh kesenangan.
Pendapat Piaget mengenai tahap perkembang bermain ini membawa konskuensi bahwa bermain yang semula dilakukan sekedar untuk memperoleh
kesenangan lambat laun mengalami pergeseran makna dan tujuan yaitu tidak hanya kesenangan yang diperoleh tetapi juga ingin menang dan memperoleh hasil akhir
yang memuaskan.
Hurlock
Hurlock 1978:324 menyatakan bahwa kegiatan bermain ini sangat popular secara universal dan dapat diramalkan sehingga merupakan hal yang lazim untuk
membagi tahun kanak-kanak ke dalam tahapan bermain secara spesifik, masing- masing dengan namanya sendiri. Adapun tahapan bermain menurut Hurlock secara
rinci adalah sebagai berikut: 1. Tahap eksplorasi Exploratory stage, 2. Tahap
permainan Toy stage, 3. Tahap bermain Play stage, 4. Tahap melamun Daydream stage.
1. Tahap Eksplorasi Exploratory stage