Mengembangkan Keterampilan Olahraga dan Menari Pemanfaatan Bermain oleh Guru

55 Permainan yang mampu meningkatan indera penciuman tersebut antara lain: permainan dengan menggunakan berbagai bumbu dapur bawang merah, bawang putih, lombok, terasi, lengkuas, kunyit, ketumbar, merica, salam, jeruk, tempe busuk, yang dibungkus rapat atau berbagai bunga melati, mawar, kantil, krisan, yang dibungkus rapat, dengan mata tertutup anak disuruh menyebutkan bau bumbu dapurbunga sesuai yang mereka ciumi. Ketajaman indera pencecap mampu berkembang secara baik melalui aktivitas bermain. Anak-anak mampu memahami dan membedakan berbagai rasa melalui aktivitas bermain. Rasa asin, manis, pedas, dan hambar akan mudah dimengerti melalui permainan yang mereka lakukan. Sedang indera perasaperaba juga mampu berkembang melalui aktivitas bermain. Anak-anak mampu memahami dan membedakan berbagai macam rasa seperti : panas-dingin, kasar-halus, rata- bergelombang, tumpul-tajam, lunak-padat, liat-gembur, berat-ringan, gatal-gatal, bengkak, basah-kering, lembut-kencang, licin- tidak licin, dalam-dangkal, dsb.

7. Mengembangkan Keterampilan Olahraga dan Menari

Di dalam pembahasan terdahulu sudah dikemukakan bahwa bermain bermanfaat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, kesehatan serta kebugaran tubuh anak. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak akan berkembang baik karena didukung oleh kemampuan sistem gerak yang ada berfungsi baik, seperti sistem otot, sistem syaraf, sistem peredaran darah dan sistem pernafasan, sebab aktivitas bermain akan melatih kemampuan tubuh untuk bergerak, baik gerak dasar, kemampuan unsur-unsur fisik kekuatan, kecepatan, kelincahan, ketepatan ,koordinasi, kelentukan, daya tahan, keseimbangan,dsb., maupun keterampilan geraknya. Kemampuan gerak dasar yang dimiliki anak baik serta didukung oleh 56 kemampuan unsure-unsur fisik baik, maka dapat diduga bahwa keterampilan berolahraga dalam berbagai cabang olahraga akan semakin baik Keterampilan menari membutuhkah kesiapan tubuh untuk bergerak lentuk, luwes, kuat, cepat, bergerak dalam waktu relatif lama diperlukan kondisi fisik serta kemampuan gerak yang baik. Semua unsur gerak yang ada dalam keterampilan menari tersebut terdapat di dalam tubuh yang sehat, bugar, dan terampil, hal ini dapat diperoleh melalui aktivitas bermain. Kemampuan untuk mengoordinasikan gerak melalui aktivitas bermain juga dapat terwujud. Selain itu kemampuan anak menyelaraskan antara keterampilan gerak dan musik atau irama juga dapat tercukupi melalui aktivitas bermain dalam bentuk gerak dan lagu atau irama tertentu.

8. Pemanfaatan Bermain oleh Guru

Kegiatan bermain yang dilakukan anak-anak dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai sarana untuk melakukan pengamatan, penilaian atau evaluasi, dan tindak lanjut. Kegiatan bermain juga dapat digunakan oleh guru untuk membina hubungan yang baik dengan anak-anak, karena selama bermain tercipta suasana yang menyenangkan, menarik, dan menggembirakan sehingga mempermudah bagi anak untuk mengungkapkan perasaan hatinya atau mengutarakan ide dan pemikirannya dengan leluasa, sebab rasa takut, cemas, dan tegang akan tergantikan dengan suasana kebebasan yang taat aturan sehingga mempermudah komunikasiinteraksi sosialnya. Kegiatan bermain juga dapat untuk melakukan evaluasi terhadap siswa. Hal ini disebabkan karena melalui bermain anak akan menampilkan tingkahlakuperbuatan apa adanya, tidak pura-pura atau dibuat-buat, sehingga mempermudah pengamatan guru sebagai dasar evaluasi terhadap siswa dalam hal kognitif, afektif, atau psikomotorik. Berbeda apabila anak mengerjakan tugas secara formal, guru akan sulit 57 untuk memperoleh tingkahlaku anak yang sesungguhnya atau apa adanya seperti dalam bermain. Selanjutnya hasil evaluasi dapat berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, atau perkembangan anak, dan juga berguna untuk memantau terjadinya penyimpangan- penyimpangan atau sebagai alat bantu deteksi dini bagi penyimpangan perilaku yang kurang baik. Setelah mengetahui perkembangan anak baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru pada saat anak bermain, selanjutnya dilakukan penanganan lebih lanjut mengenai hasil evaluasi yang dikategorikan kurang atau terdapatnya penyimpangan tingkah laku siswa yang kurang baik, misalkan aspek sosial kurang maka perlu penanganan lebih lanjut dan jika perlu dikonsultasikan dengan ahlinya.

9. Pemanfaatan Bermain sebagai Media Terapi