Pemanfaatan Bermain sebagai Media Terapi

57 untuk memperoleh tingkahlaku anak yang sesungguhnya atau apa adanya seperti dalam bermain. Selanjutnya hasil evaluasi dapat berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, atau perkembangan anak, dan juga berguna untuk memantau terjadinya penyimpangan- penyimpangan atau sebagai alat bantu deteksi dini bagi penyimpangan perilaku yang kurang baik. Setelah mengetahui perkembangan anak baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru pada saat anak bermain, selanjutnya dilakukan penanganan lebih lanjut mengenai hasil evaluasi yang dikategorikan kurang atau terdapatnya penyimpangan tingkah laku siswa yang kurang baik, misalkan aspek sosial kurang maka perlu penanganan lebih lanjut dan jika perlu dikonsultasikan dengan ahlinya.

9. Pemanfaatan Bermain sebagai Media Terapi

Terapi diartikan sebagai pengobatan. Bermain sebagai media terapi berarti melalui bermain sebagai sarana atau media pengobatan atau penyembuhan dari penyakit atau gangguan yang diderita anak baik jasmani, rohani, maupun sosial. Sehingga bermain sebagai media terapi juga disebut Terapi Bermain yang harus melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Masih terngiang ditelinga kita tahun 2006 kabupaten Bantul digoncang gempa bumi hebat yang menewaskan ribuan manusia dan membuat rasa takut yang berlebihan atau trauma yang mendalam bagi anak-anak. Jumat dini hari tanggal 5 November 2010 terjadi erupsi gunung Merapi yang sangat dahsyat, yang mengubur beberapa kampung serta “wedhus gembelnya” yang membakar apa saja yang dilaluinya di Cangkringan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dan membawa korban jiwa tidak sedikit, mengubur dan membakar harta benda, serta membuat rasa takuttrauma pada anak-anak korban erupsi merapi tersebut, atau bencana alam lainnya yang terjadi di dunia ini. Bermain memegang 58 peranan penting dalam pengobatan atau penyembuhan rasa takut atau trauma yang dialami oleh anak-anak korban bencana alam tersebut. Hampir setiap saat anak-anak diajak bermain oleh para relawan dengan tujuan untuk melupakan atau menghilangkan rasa takut yang ada pada mereka, dan ternyata berhasil membawa anak pada situasi yang menggembirakan, anak senang, tertawa, dan aktif beraktivitas. Hal ini menunjukkan keampuhan terapi bermain dalam aspek psikologis. Bagi anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan sosial pun melalui bermain, anak mampu menyadari pentingnya hidup bersama, berinteraksi dan komunikasi, serta saling membutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan fungsi bermain sebagai media terapi sosial. Sedang dalam hal bermain sebagai terapi fisik dapat dilihat melalui bermain dapat mengembalikan kesegaran jasmani teori rekreasi, dapat mengembalikan sikap tubuh, penyembuhan cidera, memulihkan kondisi fisik yang prima.

10. Pemanfaatan Bermain sebagai Media Intervensi.