Kompetensi Kepribadian Deskripsi Teori 1. Kompetensi Guru

22 mengatakan “tanggapan adalah gambaran ingatan dan pengamatan yang mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan”. Jadi tanggapan adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan kita setelah melalui proses pengamatan terlebih dahulu. Dalam proses pengamatan, tanggapan tidak terikat oleh tempat dan waktu. Selain itu yang menjadi objek dari tanggapan itu masih kabur dan tidak mendetail dan juga tidak memerlukan adanya perangsang dan bersifat imajiner. Sedangkan persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi, dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi-energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi merupakan pengamatan tertentu tentang objek peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi kesan-kesan sehingga pengamatan dapat dikatakan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh dari luar. Beberapa hal yang harus dipenuhi agar individu dapat mengadakan persepsi yaitu adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera dan dapat dari dalam langsung mengenai saraf penerima sensorik yang bekerja sebagai reseptor. Menurut Walgito 1997 menjelaskan persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu, akan ikut aktif berpengaruh dalam proses 23 persepsi. Sedangkan Gibson, dkk 1989 menyatakan persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsir dan memahami dunia sekitarnya terhadap obyek, tanda-tanda dari sudut pengalaman yang bersangkutan. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan stimulus, pengorganisasian dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang diorganisasikan dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Gibson, dkk 1989 juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu akan memberikan obyeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri. Persepsi bersifat individual, meskipun stimulus yang diterimanya sama, tetapi karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, kemampuan berfikir yang berbeda, maka hal tersebut sangat memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi pada setiap individu. Taraf terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari apa yang diterima melalui alat indera atau reseptor. Sering orang beranggapan bahwa persepsi diartikan dengan proses memberi makna pada sensasi. Sensasi itu berasal dari kara “sense” alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Menurut Purwodarminto 1990: 759, persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaan. Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan