Identifikasi Masalah Batasan Masalah

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Kompetensi Guru

Kata kompetensi berasal dari bahasa Inggris, competence, yang berarti “kecakapan, kemampuan, wewenang”. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kompetensi diartikan kewenangan kekuasaan untuk menentukan memutuskan sesuatu. Kompeten artinya orang yang cakap mengetahui, berwenang, berkuasa memutuskan, menentukan dan memutuskan sesuatu. Menurut Undang-undang No. 132003 tentang Ketenagakerjaan pasal 1 ayat 10 menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, sedangkan menurut Finch dan Crunkilton dalam Mulyana tahun 2004:38 menjelaskan yang dimaksud dengan kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal itu menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan sikap dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat menjalankan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Guru tidak hanya terdidik dan terlatih, tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik mengajar di dalam kegiatan belajar mengajar. Guru diharapkan memiliki kemampuan dan keahlian khusus serta pengalaman di bidangnya. Guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 8 Seorang guru dapat dikatakan memiliki kompetensi apabila memiliki lima kriteria kompetensi, yaitu 1 Cognitive objective, yang mengkhususkan kemampuan memiliki pengetahuan dan kemampuan intelektual, seperti pengetahuan tentang psikologi, 2 Performance objective yang menuntut siswa mampu menunjukkan beberapa kegiatan, mampu berbuat sesuatu, mampu memecahkan soal, 3 Consequence objective, ditekankan dengan istilah hasil kegiataan belajar. Guru tidak hanya harus tahu tentang mengajar tetapi juga dapat mengajar dan menghasilkan perubahan tingkah laku pada siswa, 4 Affective objective, biasanya dihubungkan dengan kemunduran sosial yang terjadi pada pribadi anak, seperti sikap yang kongkrit, nilai-nilai, kepercayaan, persahabatan, membentuk sikap, dan 5 Exploratory objective, khususnya kegiatan yang menimbulkan belajar menjadi bermakna, hal mana menuntut siswa untuk mengalami kegiatan yang spesifik, memiliki strategi belajar. Menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 menjelaskan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

a. Kompetensi Pedagogik

Secara etimologis, kata pedagogi berasal dari kata bahasa Yunani, paedos dan agogos paedos = anak dan agoge = mengantar dan membimbing. Karena itu pedagogi berarti membimbing anak. Jadi pedagogi berarti segala usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membimbing anak muda menjadi manusia dewasa dan matang. Maka kompetensi pedagogis nampaknya merupakan tuntutan mutlak bagi manusia sepanjang zaman, karena kompetensi