65
Tabel 6. Matriks
SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan
Strength
Kelemahan
Weaknesses
Peluang
Oppurtunities
Strategi Kekuatan-
Peluang Menggunakan
kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang Strategi
Kelemahan- Peluang
Mengambil keuntungan
dari
peluang dalam
memperbaiki kelemahan
Ancaman
Threats
Strategi Kekuatan-
Ancaman Menggunakan
kekuatan
untuk menghadapi
ancaman Strategi
Kelemahan- Ancaman
Mengurangi kelemahan
untuk menghindari
ancaman
Sumber: Rangkuti, 2008.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Faktor Lingkungan Internal
Faktor lingkungan internal merupakan faktor- faktor yang berasal dari intern perusahaan yang dapat
mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Faktor-faktor
internal perusahaan yang diidentifikasi merupakan bagian
dari strategi yang dijalankan perusahaan. Termaksuk kedalam faktor-faktor internal perusahaan adalah
sumber daya manusia, produksioperasional dan bauran pemasaran.
4.1.1 Sumber Daya Manusia
APPTHC saat ini memiliki anggota berjumlah 45 orang. Untuk mengetahui sumber daya manusia
yang dimiliki lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sumber Daya Manusia Petani di Desa Cihideung berdasarkan Pendidikan.
Pendidikan terakhir
Jumlah orang Persentase
SD 12
26,7 SMP
10 22,2
SMA 20
44,4 D3S1
3 6,7
Total 45
100 Sumber: APPTHC, 2013.
Untuk mempertahankan konsistensi dalam menjalankan usahatani tanaman hias pihak APPTHC
setiap tahunnya melakukan pendidikan dan pelatihan SDM. Selain itu adanya kesadaran dari anggota
APPTHC untuk mengembangkan kemampuan dalam memproduksi dan mendekorasi tanaman hias
menjadikan usahatani tanaman hias tetap bertahan. Kemampuan memproduksi dan mendekorasi petani
APPTHC dapat dikatakan sangat baik, hal ini terbukti dengan adanya kunjungan dari petani di berbagai
daerah untuk studi banding seperti petani dari daerah Semarang dan Lampung. Selain itu petani APPTHC
pernah dipercaya untuk menjadi tutor praktek lapangan budidaya tanaman hias bagi para Penyuluh
Pertanian
perwakilan Dinas
Pertanian KabupatenKota di 13 provinsi di Indonesia yaitu
Bali, NTT, Aceh, Papua, dan lain-lain.
4.2. Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis lingkungan eksternal adalah faktor-
faktor yang berada diluar perusahaan yang dapat menimbulkan
peluang yang
menguntungkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari.
4.2.1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro
adalah lingkungan
eksternal perusahaan yang terdiri dari ekonomi, sosial budaya dan teknologi.
Ekonomi
Krisis ekonomi global yang melanda banyak negara memiliki dampak negatif bagi petani
pedagang tanaman hias. Krisis ini menyebabkan omset penjualan mengalami penurunan. Peminat dan
pecinta beberapa jenis tanaman hias seperti anthurium, aglonema dan lainnya menjadi berkurang
bahkan seakan menghilang. Peminat yang semakin berkurang membuat pendapatan petani pedagang
Desa Cihideung mengalami penurunan. Tanaman- tanaman hias yang setahun lalu menjadi kegemaran
masyarakat, kini sekedar menjadi pajangan yang kurang bernilai tinggi. Krisis ekonomi global yang
terjadi membuat terhambatnya pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintah baik daerah maupun
pemerintah pusat. Program pembangunan kompleks perumahan rakyat, renovasi gedung pemerintahan
dan pembuatan taman kota menjadi terhambat. Program pembangunan tersebut membutuhkan
tanaman hias yang dipasok dari beberapa daerah termasuk Desa Cihideung. Pembangunan yang
terhambat menyebabkan permintaan tanaman hias Desa Cihideung mengalami penurunan. Permintaan
yang menurun membuat petani pedagang Desa Cihideung menjual tanaman hias dengan harga yang
relatif murah dan tidak mempunyai standar harga jual tanaman hias yang disepakati.
Sosial Budaya
Usahatani tanaman hias yang dilakukan petani pedagang bukan hanya sekedar untuk
mendapatkan keuntungan semata, lebih dari itu para pelaku usahatani tanaman hias biasanya menjadikan
kegiatan ini juga sebagai hobi. Umumnya petani dan pedagang tanaman hias Desa Cihideung yang
66 melakukan usahatani tanaman hias memulainya dari
kegemaran terhadap tanaman hias. Walaupun sebagian lainnya melakukan usahatani taman hias
karena alasan bisnis.
Teknologi
Penerapan teknologi yang dilakukan petani pedagang Desa Cihideung dapat dikatakan masih
sederhana. Penerapan teknologi dalam proses produksi dilakukan petani pedagang tanaman hias
Desa Cihideung dengan pembuatan bedengan, penggunaan
pompa air
untuk penyiraman,
penggunaan paranet
alat peneduh
sebagai pengganti rumah kaca. Penggunaan teknologi yang
sederhana ini disebabkan karena keterbatasan modal usaha yang dimiliki oleh petani pedagang tanaman
hias Desa Cihideung. 4.2.2.
Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro terdiri dari pelanggan dan pesaing.
Pelanggan
Pelanggan adalah
pasar sasaran
suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau
jasa yang ditawarkan perusahaan baik itu individu- individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi,
dan sebagainya. Konsumen yang jadi pelanggan petani pedagang Dessa Cihideung biasanya adalah
pedagang pengecer dari Kabupaten Cianjur, Jakarta, dan Bogor. Selain itu petani pedagang tanaman hias
Desa Cihideung juga menjual tanaman hias kepada pengusaha besar yang mengekspor tanaman hias ke
luar negeri seperti Belanda, Korea Selatan, Kuwait dan Singapore. Volume pembelian tanaman hias oleh
pengusaha besar biasanya sebanyak lima trek tanaman hias dan pemesanannya tidaklah rutin,
biasanya satu tahun sekali.
Pesaing
Tingkat persaingan usaha tanaman hias di Desa Cihideung sangatlah tinggi, dapat dilihat dari
jumlah petani pedagang yang ada di Desa Cihideung bahwa jumlah pedagang tanaman hias 2.357 orang.
4.3. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman
1. Kekuatan
a Sumber daya manusia yang mempunyai
pengalaman dan kemampuan budidaya tanaman hias yang baik.
b Tanaman hias yang dihasilkan berkualitas,
karena kondisi alam yang mendukung. c
Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan objek wisata.
d Sebagai sentral supplyer tanaman hias.
2. Kelemahan
a Sistem manajemen perusahaan yang tidak
berjalan dengan baik. b
Tidak ada upaya untuk mengembangkan keanggotaan.
c Tidak memiliki dana operasional yang
memadai. d
Standar harga tanaman hias yang tidak ada. e
Pembinaan sumber daya manusia tidak intensif.
3. Peluang
a Kebutuhan masyarakat terhadap tanaman
hias sebagai hobi. b
Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten
Bandung. c
Teknologi informasi yang berkembang seperti media cetak dan elektronik.
4. Ancaman
a Munculnya petani pedagang tanaman hias
lain disekitar Desa Cihideung sebagai pesaing, b
Pemerintah setempat
yang kurang
memberikan dukungan dan perhatian, c Pembangunan yang sedang lesu, akibat krisis
ekonomi global.
4.4. Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
Matriks
Internal Factor Evaluation IFE
digunakan untuk
mempertimbangkan dan
mengevaluasi faktor-faktor kunci internal yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam menyusun
strategi pemasarannya.
Berdasarkan hasil pembobotan dan peratingan, nampak jelas bahwa APPTHC memiliki empat faktor
yang menjadi kekuatan kunci dan lima faktor yang menjadi kelemahan kunci dalam mengembangkan
usahanya yang terkait dengan strategi pemasaran perusahaan.
Matriks
EFI
Tabel 8 memberikan nilai 2.40 yang artinya total nilai di bawah rata-rata dari nilai
rata-rata yaitu 2.50. Nilai di bawah rata-rata menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi internal,
perusahaan memiliki posisi internal yang lemah. 4.5.
Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan
Matriks
External Fa ctor Evaluation EFE
digunakan untuk
mempertimbangkan dan
mengevaluasi faktor-faktor kunci eksternal yang terkait dengan peluang dan ancaman perusahaan
dalam menyusun
strategi pemasarannya.
Berdasarkan hasil pembobotan dan peratingan, terlihat jelas bahwa perusahaan memiliki tiga faktor
yang menjadi peluang kunci dan tiga faktor yang menjadi ancaman kunci dalam mengembangkan
usahanya yang berkaitan dengan strategi pemasaran perusahaan.