Keberadaan Ritel Tradisional dan Ritel Modern

92 tahun-tahun sebelumnya mereka mengakui jumlah pembeli per hari bisa lebih dari 100 orang pembeli. Pendapat ini diungkapkan oleh Pedagang Beras 1, 2, 3.

e. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh

Jam Operasional Usaha Sebagian besar pedagang beras di Pasar Kordon 80 menyatakan adanya ritel modern tidak berpengaruh terhadap perubahan jam operasional usaha. Mereka memang mengakui adanya perubahan jam operasional usaha saat ini, tetapi bukan disebabkan karena adanya ritel modern. Hal ini diungkapkan oleh Pedagang Beras 1, 4 dan 5. Mereka mengakui melakukan perubahan jam operasional karena memang sudah menurunnya jumlah pembeli saat ini sehingga harus menutup tokonya lebih awal. Akan tetapi terdapat satu responden yang menyatakan adanya ritel modern berpengaruh terhadap jam operasional usaha toko berasnya. Pedagang beras tersebut sengaja merubah jam operasional usahanya untuk membedakan dengan jam operasional usaha dari ritel modern. Gambar 3. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh Jam Operasional Usaha

f. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh

Jarak Ritel Modern dengan Pasar Kordon Seluruh pedagang beras memberikan persepsi tidak setuju terhadap jarak ritel modern di sekitar Pasar Kordon yang terlalu dekat dengan pusat pasar. Hal ini dapat ditunjukkan dari persepsi seluruh pedagang beras yang mengungkapkan bahwa jarak ritel modern yang terlalu dekat dengan pasar dapat mengganggu eksistensi dari para pedagang di Pasar Tradisional Kordon itu sendiri. Seluruh pedagang beras beranggapan demikian, karena tidak setuju dengan pemerintah daerah setempat yang memberikan izin kepada peritel modern yang mendirikan ritel modern dengan jarak terlalu dekat dengan pusat pasar, bahkan terdapat salah satu minimarket yang letaknya hanya berjarak sekitar 100 meter dari salah akses masuk Pasar Tradisional Kordon. Hal ini tidak sesuai dengan Perda Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2009, yang salah satu pasalnya menyatakan bahwa minimarket berjarak minimal 0,5 Km dari pasar tradisional dan 0,5 Km dari usaha kecil sejenis yang terletak di pinggir kolektorarteri serta supermarket dan departement store berjarak minimal 1,5 Km dari pasar tradisional yang terletak di pinggir kolektorarteri. Untuk lebih jelasnya mengenai Peraturan Daerah Kota Bandung akan dibahas pada sub bab selanjutnya.

g. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh

Budaya Tawar Menawar Pedagang dan Pembeli Persepsi dari seluruh pedagang beras terhadap pengaruh budaya penjualan juga menyatakan bahwa adanya ritel tidak berpengaruh terhadap budaya tawar-menawar antar pedagang dan pembeli. Seluruh pedagang beras beranggapan tidak ada perbedaan budaya penjualan yang dilakukan dari sebelum dan sesudah adanya ritel modern yang saat ini menjual beras. Budaya penjualan seperti budaya tawar menawar antar pedagang dan pembeli juga masih tetap ada hingga saat ini. Berdasarkan hasil penelitian ini, budaya tawar menawar antar pedagang dan pembeli masih akan tetap ada, hal ini dikarenakan budaya tawar menawar merupakan salah satu ciri khas dari pasar tradisional. Selain itu adanya interaksi sosial yang tercipta antar pedagang dan pembeli pada saat proses tawar menawar itu terjadi lah yang menjadi salah satu ciri khas pasar tradisional. Hal tersebut tidak akan dapat ditemui di ritel modern, dimana pembeli diharuskan menjadi konsumen yang mandiri.

h. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh

Fasilitas Yang Ditawarkan Sebagian besar pedagang beras 60 mengakui adanya ritel modern saat ini berpengaruh terhadap fasilitas yang ditawarkan kepada pembeli. Salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah d elivery order. Menurut pengakuan dari para pedagang beras yang merasa adanya ritel modern berpengaruh terhadap fasilitas yang ditawarkan ini menganggap adanya ritel modern mendorong mereka untuk melakukan hal ini. Jadi para pembeli yang sudah mengenal para pedagang beras dapat memesan beras melalui telepon dan beras akan diantarkan ke rumah pembeli dengan menggunakan motor ataupun mobil, tergantung pada volume pembelian beras yang dibeli. Fasilitas ini diakui dijadikan sebagai salah satu strategi usaha. Mereka mengakui ini sebagai salah 20 80 Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh Jam Operasional Usaha Berpengaruh Tidak Berpengaruh 93 satu keunggulan pasar tradisional, jika dibandingkan dengan ritel modern karena dapat melakukan pembelian lewat telepon. Gambar 4. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Fasilitas yang Ditawarkan

i. Persepsi Pedagang Beras Terhadap Pengaruh

Budaya Kasbon Seluruh pedagang beras di Pasar Tradisional beranggapan bahwa adanya ritel modern tidak berpengaruh terhadap budaya kasbon. Mereka mengakui bahwa budaya kasbon masih tetap ada dari sebelum adanya ritel modern sampai saat ini. Hal ini seperti diungkapkan oleh Pedagang Beras 4. Beliau mengatakan bahwa, “Ada aja sih orang yang kasbon mah gak berubah dari dulu juga. Malah a da juga yang cuma ambil beras tapi bayarnya mah nggak.”

2. Sikap Para Pedagang Beras Akibat Adanya

Ritel Modern Yang Juga Menjual Beras a. Sikap Pedagang Beras Mengenai Pandangan Terhadap Ritel Modern Yang Menjual Beras Saat ini Sebagian besar para pedagang beras 80 di Pasar Tradisional Kordon menunjukkan sikap yang ragu-ragu terhadap ritel modern yang saat ini menjual beras. Sikap ragu-ragu yang ditunjukkan para pedagang ini dapat terjadi karena mereka memang merasa adanya ritel modern saat ini tidak mengganggu tetapi pada dasarnya mereka juga merasa khawatir jika nantinya ritel modern yang saat ini juga menjual beras akan mempengaruhi eksistensi penjualan beras mereka.

b. Sikap Pedagang Beras Terhadap Dukungan

Keberlanjutan Ritel Modern Sebagian besar para pedagang beras 60 di Pasar Tradisional Kordon menunjukkan sikap yang ragu-ragu terhadap dukungan keberlanjutan ritel modern, dan selebihnya sebanyak 2 responden menunjukkan sikap tidak setuju terhadap dukungan keberlanjutan ritel modern. Hal ini dikarenakan pada dasarnya mereka merasa khawatir jika nantinya ritel modern dapat merugikan mereka. Gambar 6. Sikap Pedagang Beras Terhadap Dukungan Keberlanjutan Ritel Modern

c. Sikap Pedagang Beras Terhadap Tindakan

Melakukan Strategi Usaha Sebagian besar responden 60 mengaku tidak melakukan strategi apapun terkait dengan adanya ritel modern di sekitar Pasar Kordon saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Pedagang Beras 1, 2, dan 3. Seperti contoh diungkapkan oleh Pedagang Beras 2. Beliau menyatakan, “Nggak sih gak ngelakuin strategi apa -apa. Tapi sebenernya mah pengen gitu kayak kasih harga diskon atau kualitas beras jadi tambah bagus tapi belom terlaksana sih.” Pada dasarnya Pedagang Beras 2 mau melakukan strategi usaha guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Akan tetapi keterbatasan modal yang dimiliki Pedagang Beras 2 sehingga ia tidak memiliki biaya khusus untuk memberikan diskon kepada para pelanggan dan juga meningkatkan kualitas beras. Gambar 7. Sikap Pedagang Beras Terhadap Tindakan Melakukan Strategi

d. Sikap

Pedagang Beras Terhadap Penyampaian Keluhan Seluruh pedagang beras di Pasar Tradisional Kordon menunjukkan sikap yang negatif terhadap penyampaian keluhan akibat terlalu pesatnya perkembangan ritel modern di sekitar pasar tradisional saat ini. Dalam hal ini keluhan utama yang 60 40 Persepsi Pedagang Beras Terhadap Fasilitas yang Ditawarkan Berpengaruh Tidak Berpengaruh 60 40 Sikap Pedagang Beras Terhadap Dukungan Keberlanjutan Ritel Modern Tidak Setuju Ragu-ragu 40 60 Sikap Pedagang Beras Terhadap Tindakan Melakukan Strategi Usaha Melakukan Strategi Tidak Melakukan Strategi

Dokumen yang terkait

M02070

4 15 382