Ketersediaan Sarana Produksi Analisis Stakeholder Analisis stakeholder mengacu pada hasil identifikasi

206 Rancabango masih tetap berjalan walaupun ada faktor yang menghambatnya. Diasumsikan, jika Indonesia selamanya tidak meratifikasi FCTC Framework Convention on Tobacco Control karena PP No. 109 Tahun 2012 mengacu pada FCTC, maka usahatani tembakau dapat dipastikan terus berlanjut karena dapat memberikan pendapatan yang cukup besar bagi petani, serta usahatani tembakau ini merupakan tonggak utama bagi industri rokok untuk menjalannya usahanya. Serta didukung oleh faktor internal dan eksternal yang sudah cukup baik dalam keberlanjutan usahatanu tembakau di Desa Rancabango. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor internal yang berperan dalam usahatani tembakau adalah pendidikan, luas lahan, pengalaman usahatani, status kepemilikan lahan, dan tradisi. 2. Faktor eksternal yang berperan dalam usahatani tembakau adalah keadaan alam, budidaya, penyuluhan, dan peluang pasar. 3. Pendapatan usahatani tembakau terbilang cukup besar karena dapat menghasilkan pendapatan bersih 3-4 kali lipat dari modal awal yang dikeluarkan oleh petani tembakau. 4. Faktor penghambat dalam usahatani tembakau di Desa Rancabango adalah dalam penyediaan sarana produksi dan permodalan. 5. Usahatani tembakau di Desa Rancabango dapat terus berlanjut dikarenakan tidak ada dampak dari PP No. 109 Tahun 2012 kepada petani tembakau di desa tersebut, serta didukung oleh faktor internal dan eksternal yang ada. Jika diasumsikan pemerintah tidak meratifikasi FCTC Framework Convention on Tobacco Control , usahatani tembakau di Desa Rancabango dapat terus berlanjut. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Petani harus berinovasi dalam budidaya tembakau contohnya dengan menggunakan benih bersertifikat, menggunakan pupuk organik, pembuatan pestisida organik dari sisa tembakau batang, dan hormon perangsang tumbuh supaya hasil produksi meningkat agar dapat memenuhi permintaan tembakau dari Temanggung yang selama ini belum terpenuhi dengan baik sehingga pendapatannya pun aka meningkat. 2. Perlu adanya pembinaan kepada petani mengenai produk olahan selain rokok, yaitu pestisida organik yang terbuat dari sisa tembakau seperti batang pohon tembakau. Sehingga tembakau tidak hanya dijual daun basahnya saja sebagai bahan utama rokok, namun petani dapat menjual pestisida organik dari batang tembakau dari pohon tembakau yang mereka miliki. 3. Penyuluh hendaknya memberikan penyuluhan mengenai cara mengelola keuangan yang baik agar petani dapat mengetahui dan mengelola keuangannya dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi kekurangan modal ketika petani akan menanam tembakau di musim berikutnya. 4. Perlu adanya pembinaan kelompok tani dengan dibuatnya sebuah koperasi sebagai lembaga pembiayaan usahatani bagi anggota kelompok tani untuk membantu petani dalam memanajemen keuangan mereka dengan cara iuran atau menabung pada koperasi tersebut sehinga dapat meminimalisir kesulitan dalam hal permodalan serta koperasi tersebut dapat membantu dalam hal penyediaan sarana produksi sehingga usahatani tembakau bisa berjalan dengan baik. 5. Pemerintah diharapkan membuat kebijakan- kebijakan mengenai tembakau dengan memperhatikan nasib petani tembakau sehingga tidak ada petani tembakau yang harus mengalami gulung tikar karena tembakau merupakan komoditas penting yang dapat memberikan devisa bagi negara dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu kelancaran penyelesaian makalah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Lucyana Trimo, MSIE. selaku dosen pembimbing. 2. Kepala Desa Rancabango dan seluruh perangkat Desa Rancabango. 3. Pak Tatang selaku ketua Kelompok Tani Mukti Satwa. 4. Para anggota Kelompok Tani Mukti Satwa Desa Rancabango. 5. Pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perkebunan Kabupaten. DAFTAR PUSTAKA Adi, Anton Sulistyo. 2006. Analisis Usahatani Tembakau . Skripsi Sarjana Pertanian,

Dokumen yang terkait

M02070

4 15 382