94 muncul ada mengenai jarak ritel modern yang terlalu
dekat dengan Pasar Tradisional Kordon. Pada dasarnya keluhan seringkali terucap
oleh para pedagang beras di Pasar Tradisional Kordon mengenai sikap kurang setuju terhadap
berdirinya ritel modern yang jaraknya terlalu dekat dengan pasar, tetapi keluhan ini tidak pernah mereka
sampaikan pada pemerintah daerah setempat. Mereka mengakui bahwa tidak memiliki akses dan tidak
mengetahui bagaimana cara untuk menyalurkan keluhan tersebut kepada pemerintah daerah setempat
sehingga belum pernah menyampaikan keluhan sampai saat ini.
3. Kebijakan Pemerintah
a. Lokasi dan Jarak Ritel Modern
Berdasarkan isi dari Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 tahun 2009, menyatakan jika
jarak ritel modern kecil minimarket seharusnya adalah 0,5 km dari pasar tradisional. Hal ini sangat
tidak sesuai dengan keadaan di lingkungan Pasar Tradisional Kordon. Untuk minimarket, di sekitar
Pasar Tradisional Kordon terdapat empat buah minimarket, yaitu Yomart dan Alfamart yang
masing-masih berjumlah dua gerai dan berjarak rata- rata 500 m dari pusat pasar.
Dengan tidak sesuainya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2009 yang mengatur
tentang ritel modern dan pasar tradisional, dengan keadaan saat ini di lingkungan Pasar Tradisional
Kordon, maka menimbulkan adanya berbagai persepsi dari para pedagang beras. Seperti telah
dibahas dalam sub bab sebelumnya, seluruh pedagang beras menyatakan tidak setuju dengan
jarak ritel modern yang terlalu dekat dengan pasar. Hal ini dikarenakan mereka merasa jika nantinya ritel
modern akan mempengaruhi eksistensi mereka sebagai pedagang di Pasar Tradisional Kordon.
Seperti telah diungkapkan sebelumnya salah satu pedagang beras mengungkapkan jika harusnya jarak
ritel modern tidak terlalu dekat dengan pasar tradisional seperti keadaan saat ini di Pasar
Tradisional Kordon. b.
Jam Operasional
Selain jarak dan lokasi kios, jam operasional usaha juga termasuk salah satu hal yang diatur dalam
Perda Kota Bandung. Salah satu hal yang diatur dalam Perda Kota Bandung adalah mengenai
maksimal jam oeprasional usaha yaitu hanya 12 jam. Akan tetapi nyatanya saat ini masih banyak ritel
modern yang beroperasi lebih dari 12 jam. Untuk keadaan ritel modern di sekitar Pasar Tradisional
Kordon, masih ada beberapa ritel modern yang melanggar
peraturan tersebut
dengan durasi
operasional melebihi 12 jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel3. Jam Operasional Ritel Modern No.
Ritel Modern Jam Operasional
Durasi
1. Carrefour
09.00-22.00 13 jam
2. Borma
08.00-21.00 13 jam
3. Griya
09.00-21.00 12 jam
4. Yomart
07.00-22.00 15 jam
5. Indomaret
08.00-22.00 14 jam
6. Alfamart
08.00-23.00 15 jam
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat jika sebagian besar ritel modern yang ada disekitar Pasar
Tradisional Kordon melanggar ketentuan Perda Kota Bandung. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jika
Yomart dan Alfamart adalah dua ritel modern kecil yang memiliki durasi berjualan paling lama.
Ketidaksesuaian ini menimbulkan adanya berbagai persepsi dari para pedagang beras di Pasar
Tradisional
Kordon. Seperti
telah dibahas
sebelumnya, terdapat salah satu pedagang beras yang mengungkapkan jika ia sengaja membuka tokonya
lebih awal sebagai salah satu strategi bisnis usahanya. Sampai saat ini jam operasional usaha ritel
modern yang berada di sekitar Pasar Tradisional Kordon masih sama yaitu sebagian besar beroperasi
lebih dari 12 jam. Untuk itu seharusnya pemerintah daerah setempat dapat lebih tegas menindak ritel
modern yang beroperasi lebih dari 12 jam, karena dikhawatirkan
nantinya ritel
modern dapat
memusnahkan pasar tradisional dan juga toko kelontong disekitarnya.
PENUTUP
Berdasarkan persepsi dari para pedagang beras, adanya ritel modern yang menjual beras tidak
mengganggu usaha mereka. Dalam sektor ekonomi, berdasarkan
persepsi para
pedagang beras
menunjukkan adanya ritel modern saat ini tidak berpengaruh. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
berpengaruhnya ritel modern terhadap pendapatan usaha, volume penjualan, jumlah pembeli dan jam
operasional usaha. Akan tetapi mereka merasa terganggu terhadap jarak ritel modern yang terlalu
dekat dengan pasar. Dalam sektor sosial budaya, adanya ritel modern juga tidak berpengaruh. Hal ini
ditunjukkan dengan tidak berpengaruhnya budaya tawar menawar dan juga budaya
kasbon.
Akan tetapi persepsi pedagang beras terhadap pengaruh fasilitas
yang diberikan akibat adanya ritel modern menunjukkan hasil positif. Berdasarkan hasil
penelitian ini, ritel modern berpengaruh terhadap persepsi pedagang beras terkait fasilitas yang
95 diberikan para pedagang beras terhadap para
pembeli. Hal ini menjadikan keunggulan pedagang beras di Pasar Tradisional Kordon. Hal ini
menunjukkan bahwa ternyata adanya ritel modern saat ini tidak merubah unsur sosial budaya pada pasar
tradisional.
Sikap ragu-ragu ditunjukkan oleh pedagang beras mengenai pandangan terhadap ritel modern
yang menjual beras saat ini. Selain itu sikap tidak mendukung ditunjukkan para pedagang beras
terhadap keberlanjutan ritel modern, mereka tidak setuju dengan keberlanjutan ritel modern saat ini.
Tindakan melakukan strategi terhadap usahanya menunjukkan hasil jika ritel modern tidak
mendorong mereka untuk melakukan strategi apapun. Pada variabel sikap penyampaian keluhan
pun menunjukkan hasil jika hadirnya ritel modern tidak mempengaruhi para pedagang beras untuk
menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah daerah setempat.
DAFTAR PUSTAKA Amin, Danial El
.
2011
. Dampak Pasar Modern Terhadap Pedagang di Pasar Tradisional di
Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon. Tesis Magister Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
Approach. Upper Saddle River :Prentice Hall Intl,Inc.
Atkinson, R. L., Atkinson, R.C. 1997.
Pengantar Psikologi 1.
Judul asli Introduction to Psychology eighth edition.. Jakarta, Penerbit
Erlangga. Azwar, Saifuddin. 2012.
Metode Penelitian
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gibson, James,L. 2000.
Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses
. Edisi ke-5. Cetakan ke- 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Minten, Bart 2007.
The Food Retail Revolution in Poor Countries: Is It Coming or Is It Over?
Evidence from Madagascar.
New Delhi: International Food Policy Research Institute
– IFRI. Robbins, Stephen P. 2006.
Perilaku Organisasi
. Edisi
kesepuluh. Jakarta:
PT Indeks
Kelompok Gramedia Suryadarma, dkk. 2007.
Laporan Penelitian : Dampak Supermarket terhadap Pasar dan
Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia.
Lembaga Penelitian SMERU.
http:www.smeru.or.idreportresearchsupe rmarketsupermarket_ind.pdf