Unsur Pengisi Ruang Pembahasan

111 Berdasarkan kriteria ruang pendidikan yang ramah anak dan membandingkannya dengan fakta dilapangan, maka di temui fakta bahwa: a. Bangunan sekolah bukan merupakan bangunan yang direncanakan sebagai sarana pendidikan, melainkan alih fungsi ruang tamu yang di jadikan untuk memungkinkannya mengadakan kegiatan pendidikan bagi anak usia dini. b. Bangunan sekolah yang merupakan bagian dari rumah memiliki struktur bangunan yang padat dan permanen, seperti struktur bangunan pada umumnya dan lokasi sekolah berada di tengah pemukiman yang padat. Sehingga dapat mudah di akses oleh anak, selain itu letak sekolah juga cukup jauh dari jalan raya. c. Terdapat ketidaksesuaian dari bangunan sekolah alih fungsi, yaitu dari penyediaan ruang karena terdapat ruangan dan zone yang tidak tersedia di PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta, padahal ruangan dan zone tersebut dapat menunjang pendidikan. Adapun ruangan yang di pakai dengan fungsi yang ganda, sehingga dapat mengganggu kegiatan yang seharusnya dilakukan di ruang tersebut. Jadi PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta dapat memenuhi SPM yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebagai standar minimal untuk mengadakan pendidikan anak usia dini, tetapi PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta masih belum masuk dalam kriteria pendidikan yang ramah anak, karena masih banyak terdapat kebutuhan ruang dan zone maupun kebutuhan fasilitas yang belum tersedia sebagai kriteria pendidikan yang ramah amak. 112

9. Estetika

Aspek estetika desain tata ruang berkaitan dengan unsur pembentuk ruang dan pengisi ruang. Pemilihan warna dan bentuk perabot juga perlu diperhatikan agar kesan dalam ruangan lebih menarik, terlebih pada sekolah PAUD. Keselarasan antara bahan pintu, kusen jendela dan ventilasi udara sudah sesuai karena menggunakan bahan dari kayu yang sama-sama diberi cat berwarna coklat. Proporsi antara perabot dengan keluasan ruang kelas yang tersedia, sehingga anak nyaman melakukan aktivitas pembelajaran dan hal tersebut juga didukung oleh penataan perabot yang baik sehingga anak masih dapat leluasa dalam bergerak. Pemilihan bentuk-bentuk perabot yang cenderung sederhana namun diberi cat berwarna terang yang mencolok dan membuat kesan ceria pada ruangan belajar anak. Selain itu mural pada dinding yang menggambarkan kearifan lokal, seperti gambar pria dan wanita yang menggunakan pakaian tradisional khas Jogja dan menggambarkan Tugu Jogja sebagai Icon dari Yogyakarta. selain itu juga terdapat gambar berbagai macam kegiatan bermain anak dan dari keseluruhan mural pada dinding menggunakan banyak warna, warna muda hingga warna yang lebih tua, maka maka dari hal tersebut terlihat lebih menampakkan karakter sekolah pendidikan anak. Keseimbangan dalam ruang kelas diwujudkan dengan penataan perabot yang baik. Keteraturan posisi perabot dapat memudahkan anak untuk mengaksesnya, namun kondisi ruang yang tidak terlalu besar menjadi kendala. Irama dalam masing-masing ruang, baik ruang kelas PAUD maupun ruang