Dinding wall Elemen Desain Interior

19 2 Bentuk Langit-langit Langit-langit yang didukung oleh struktur lantai di atas biasanya datar. Akan tetapi, ketika dicipta oleh struktur atap, langit-langit dapat memiliki bentuk lain yang mencerminkan bentuk struktur, menambahkan daya tarik visual, dan memberikan arah kepada ruang. Bentuk miring atau menurun tunggal dapat mengarahkan mata ke atas ke arah puncak nok atau ke bawah arah garis jendela, tergantung pada lokasi sumber cahaya matahari ke dalam ruangan tertentu. Langit-langit dengan atap limas meluaskan ruang ke arah atas ke bagian nok. Tergantung arah elemen struktur manapun yang diekspos, bentuk memuncak ini dapat mengarahkan perhatian kita ke tinggi nok atau panjangnya. Langit langit piramida mengarahkan mata ke arah atas ke puncaknya, fokus yang dapat diaksentuasi lebih jauh dengan skylight yang menerangi bagian dalamnya. Langit-langit lengkung menggunakan permukaan lengkung untuk memperhalus pertemuan dengan bidang dinding yang mengelilinginya. Penggabungan yang dihasilkan dari permukaan vertikal dan horizontal memberi ruang tertutup ini sifat yang plastis dan dapat melebur Ching, 2011: 168. 3 Langit-langit dan Cahaya Sebagai elemen fungsional, langit-langit mempengaruhi iluminasi ruang, sifat akustiknya, dan jumlah energi yang diperlukan untuk memanaskan atau mendinginkan ruang. Sifat tinggi dan permukaan langit-langit mempengaruhi tingkat cahaya di dalam ruang. Sambungan yang ditempatkan di langit-langit tinggi harus memberikan cahaya pada jarak yang lebih jauh untuk mencapai tingkat iluminasi yang sama dengan beberapa sambungan yang digantung dari 20 langit-langit. Karena biasanya tidak dibebani dengan elemen-elemen yang dapat menghalangi iluminasi dari sumber cahaya, bidang langit-langit dapat menjadi reflektor cahaya yang efisien jika berwarna muda dan halus. Ketika secara langsung diterangi dari bawah atau samping, permukaan langit-langit itu sendiri dapat menjadi permukaan iluminasi lembut yang luas Ching, 2011: 170. 4 Langit-langit dan Akustik Langit-langit mewakili permukaan terbesar yang tidak digunakan di dalam ruangan, bentuk dan teksturnya dapat memiliki dampak yang signifikan pada akustik ruangan. Permukaan yang mulus dan keras sebagian besar material langit- langit memantulkan suara yang disampaikan oleh udara di dalam ruang. Kekacuan yang tidak diinginkan di dalam ruang terjadi ketika beragam gema dipantulkan kesana kemari di antara dua bidang paralel yang tidak menyerap, seperti langit-langit keras dan datar dengan lantai berpermukaan keras. Kubah dan busur cekung memfokuskan suara yang dipantulkan dan dapat memperkeras gema dan kebisingan Ching, 2011: 171.

4. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang a. Pintu

Pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain dalam bangunan. Ching , 1996 : 220. Sedangkan menurut Tangoro 2005: 46, mengatakan bahwa pintu adalah bagian dari dinding yang 21 berfungsi sebagai bahan bantu untuk membentuk hubungan yang baik antara dinding dengan daun pintu atau daun jendela. Berikut adalah kriteria daun pintu dan jenis bukaan pintu yang sering dipergunakan pada bangunan. Gambar I: Kriteria Daun Pintu Sumber: Tangoro, 2005: 50-51 Berdasarkan gambar di atas dapat dejelaskan bahwa pintu sebagai sarana penghubung ruang yang dapat menghubungkan setiap ruang yang ada dalam bangunan dan menghubungkan antara luar dan dalam. Pemilihan jenis pintu perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan, agar dapat berfungsi dengan baik dan membuat rasa nyaman bagi penggunanya.