21 berfungsi sebagai bahan bantu untuk membentuk hubungan yang baik antara
dinding dengan daun pintu atau daun jendela. Berikut adalah kriteria daun pintu dan jenis bukaan pintu yang sering
dipergunakan pada bangunan.
Gambar I: Kriteria Daun Pintu Sumber: Tangoro, 2005: 50-51
Berdasarkan gambar di atas dapat dejelaskan bahwa pintu sebagai sarana penghubung ruang yang dapat menghubungkan setiap ruang yang ada dalam
bangunan dan menghubungkan antara luar dan dalam. Pemilihan jenis pintu perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan, agar dapat berfungsi dengan baik
dan membuat rasa nyaman bagi penggunanya.
22
Gambar II: Jenis Bukaan Pintu Sumber: Ching, 1996: 222-223
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa jenis bukaan pintu berkaitan erat dengan jenis pintu yang digunakan sebagai penghubungkan antara
luar dan dalam. Pemilihan jenis bukaan pintu perlu diperhatikan sesuai kegunaan
23 dan keluasannya, sehingga memudahkan pengguna dalam memakainya dan
pintu sebagai penghubung ruang dapat berjalan dengan baik.
b. Jendela
Jendela adalah salah satu bukaan ruang yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang dalam dan ruang luar baik secara visual maupun
sebagai sirkulasi udara dan cahaya pada ruang tersebut. Jendela yang transparan secara visual dapat menyatukan sebuah ruang interior dengan ruang luar atau
dengan ruang interior disebelahnya Ching, 1996 : 224.
Gambar III: Kriteria Daun Jendela Sumber: Tangoro, 2005: 54
24 Jendela merupakan bagian dari elemen atau unsur rumah tinggal dan
bangunan yang berfungsi sebagai penghantar cahaya alami dan sirkulasi udara dari dalam bangunan ataupun dari luar kedalam bangunan. Jendela seringkali
berdampingan dengan pintu dan biasanya terdapat pada setiap ruang pada bangunan Tangoro, 2005: 53.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jendela penghubung ruang secara visula dan sebagai penghantar cahaya alami, sehingga
cahaya yang masuk dapat menerangi ruangan.
1 Jendela Jalusi
Jendela jalusi memiliki kisi-kisi miring menyerupai tenda dalam jumlah banyak dan ukuran kecil. Bahan yang digunakan berupa kaca atau bahan tipis
lainnya Pile, 2003: 203. Prinsip jendela ini menyerupai jendela awning namun menggunakan sejumlah bahan tipis dan sempit. Struktur tersebut membuat
jendela ini sulit dibersihkan dan sulit untuk tahan cuaca Ching, 1996: 217.
2 Jendela Mati
Jendela mati mempunyai struktur jendela yang tidak memiliki sendi jendela. Umumnya digunakan pada kaca pertokoan dan ruangan yang
menggunakan pendingin udara. Jendela ini memiliki rangka yang tidak dapat digerakan, karena tidak menggunakan engsel Ching, 1996: 216.
5. Tata Kondisi Ruang
Tata kondisi
ruang dibedakan
menjadi dua
macam meliputi:
pencahayaan dan penghawaan.