99
b. Dinding
Konstruksi dinding PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta merupakan konstruksi yang kokoh dan stabil, karena konstruksi tersebut merupakan bagian
dari rumah tinggal. Mural pada dinding banyak menggambarkan pemandangan, gunung, kearifan lokal seperti Tugu Jogja, pakaian khas Jogja, maupun gambar
kegiatan bermain anak dan dengan banyaknya menggunakan perpaduan warna. Penggunaan warna pada dinding seperti warna biru yang mampu memberikan
kesan tenang dan mewah, warna merah yang memberikan kesan hangat, warna coklat yang memberikan kesan suasana tradisional yang nyaman dan warna
kuning yang menggambarkan simbol keceriaan. Penggunaan warna-warna muda juga dapat memudahkan memantulkan cahaya, sehingga mengurangi
penggunaan pencahayaan buatan. Mural pada dinding juga secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran mengenalkan kepada anak pakaian khas Jogja, mengenalkan Tugu Jogja sebagai ciri khas Jogja dan mengenalkan berbagai
macam warna, mulai dari warna muda sampai dengan warna tua melalui media dinding. Dinding PAUD yang merupakan jenis dinding yang padat dan dapat
memantulkan suara dengan baik, sehingga ketika anak-anak dalam kondisi kacau di dalam ruangan kelas maka suara dapat terpantul karena bidang yang
tidak menyerap kebisingan.
100
c. Langit-langit
Bentuk langit-langit yang datar dengan pemberian warna cat putih pada plafond dengan menggunakan asbes sebagai plafond dan juga dengan tinggi
langit-langit yang tingginya memenuhi standar, yaitu dengan tinggi 3 meter dapat mempengaruhi tingkat cahaya di dalam ruang. Bentuk permukaan langit-
langit yang datar dan halus juga dapat mempengaruhi kualitas akustik ruangan karena suara dapat dipantulkan dengan baik, sehingga kondisi ruangan akan
menjadi tidak kondusif karena langit-langit tidak dapat menyerap kebisingan. Langit-langit yang diberi cat berwarna putihberwarna muda dapat
menjadi reflektor sehingga ruangan akan menjadi lebih terang karena cahaya yang masuk dapat dipantulkan kembali.
d. Jendela
Jendela sebagai penghubung antar ruang secara visual juga berperan sebagai sirkulasi udara maupun masuknya cahaya alami, namun di PAUD Mekar
Wijaya 2 Yogyakarta jendela tidak dapat berfungsi sebagai sirkulasi udara karena jendela di ruang kelas PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta merupakan
jendela dengan tipe tanpa bukaan. Jendela yang ada masih merupakan jendela yang sering digunakan oleh rumah-rumah, sehingga kurang cocok untuk jendela
pada bangunan pendidikan. Jendela dengan tipe bukaan dapat
menguntungkan dan kurang menguntungkan, menguntungkannya karena cahaya alami yang masuk akan
lebih banyak dengan ukuran jendela yang besar sehingga tidak memerlukan pencahayaan buatan pada siang hari. Sedangkan tidak menguntungkan karena
101 udara dari luar tidak dapat masuk melalui jendela, udara hanya masuk melalui
ventilasi udara dan pintu yang dibuka. Sehingga ketika udara panas diperlukan penghawaan buatan untuk menyejukan pengguna ruang didalamnya.
Sedangkan untuk jendela di ruang perpustakaan merupakan jenis jendela jalusi yang dapat sedikit dibuka sehingga dapat memungkinkan udara masuk,
namun cahaya yang masuk ke dalam ruangan kurang walaupun pintu perpustakaan terbuka, hal tersebut dikarenakan terdapat pohon di depan
perpustakaan yang cukup besar sehingga membuat cahaya yang seharusnya dapat langsung masuk ke ruang perpustakaan terhalang oleh pohon.
e. Pintu
Jenis pintu pada PAUD Mekar Wijaya 2 Yogyakarta adalah pintu tripleks dengan jenis bukaan pintu ayun ke dalam, sedangkan jenis pintu di Perpustakaan
adalah pintu kayu dengan panel-panel yang cenderung lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pintu tripleks dan jenis bukaan pintu ayun ke dalam. Jenis
pintu dengan bukaan kedalam kurang cocok untuk bangunan pendidikan, karena jika sewaktu-waktu terjadi bencana makan pintu dengan bukaan kedalam dapat
menghambat aktivitas evakuasi dari dalam ruangan ke luar ruangan. Pintu sebagai penghubung atar ruang di PAUD Mekar Wijaya 2
Yogyakarta kondisinya sudah cukup rusak pada bagian bawah, karena tripleks pintu bagian bawah sudah terlepas sehingga dapat membahayakan anak, karena
pada bagian kayu rangka pintu terdapat paku yang menonjol yang dapat melukai anak. dan pintu juga memerlukan perbaikan.